Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin untuk mencegah melonjaknya penularan COVID-19.
"Bencana yang terjadi di India harus menjadi pelajaran dan peringatan bagi kita agar itu tidak sampai terjadi di Indonesia dan darah kita. Di India ada ratusan ribu orang meninggal dunia karena COVID-19 sampai petugas kesehatan kewalahan. Kita berdoa dan berupaya supaya dihindarkan dari bencana seperti itu," kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal itu disampaikan Halikinnor saat buka puasa bersama di rumah jabatan bupati. Kegiatan ini diikuti pejabat dan masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kasus COVID-19 di India melonjak dan tidak terkendali akibat protokol kesehatan diabaikan. Diduga lonjakan terjadi setelah ada kegiatan keagamaan yang diikuti jutaan warga dengan mandi bersama di sungai.
Peristiwa itu menjadi peringatkan bagi masyarakat Indonesia untuk mencegah kejadian serupa. Kemungkinan terburuk seperti itulah yang coba dihindari pemerintah sehingga memberlakukan larangan mudik Lebaran Idul Fitri 1422 Hijriah terhitung 6 hingga 17 Mei 2021.
Pengetatan pun sudah dilakukan terhadap warga yang masuk ke Kalimantan Tengah dengan memberlakukan syarat wajib negatif hasil swab PCR. Ini untuk memastikan mereka yang masuk ke provinsi, termasuk melalui Kotawaringin Timur, benar-benar bebas dari COVID-19.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ingatkan kesejahteraan guru honorer harus jadi perhatian
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah mengusulkan dan sedang menunggu jawaban pemerintah provinsi terkait keinginan pemberlakuan aglomerasi atau mudik lokal bagi Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan dan Kota Palangka Raya karena empat daerah ini ada ketergantungan dalam hal pasokan kebutuhan pokok dan urusan pemerintah daerah sehingga diharapkan ada kelonggaran.
"Tapi masyarakat juga harus paham kalau tidak disiplin maka bisa memicu lonjakan kasus COVID-19. Mudah-mudahan itu tidak sampai terjadi. Kita berdoa semoga dengan berkah bulan suci Ramadhan dan kedisiplinan kita semua menerapkan protokol kesehatan maka pandemi COVID-19 ini segera berakhir," harap Halikinnor.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, jumlah kasus COVID-19 di daerah ini hingga Jumat (30/1) sudah mencapai 2.108 kasus, terdiri dari 1.849 kasus sembuh, 200 orang masih ditangani dan 59 orang meninggal dunia.
Masyarakat diimbau menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Kerja keras pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan seluruh masyarakat.
Baca juga: Kadin Kotim bantu optimalisasi pendapatan sektor sarang walet
"Bencana yang terjadi di India harus menjadi pelajaran dan peringatan bagi kita agar itu tidak sampai terjadi di Indonesia dan darah kita. Di India ada ratusan ribu orang meninggal dunia karena COVID-19 sampai petugas kesehatan kewalahan. Kita berdoa dan berupaya supaya dihindarkan dari bencana seperti itu," kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal itu disampaikan Halikinnor saat buka puasa bersama di rumah jabatan bupati. Kegiatan ini diikuti pejabat dan masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kasus COVID-19 di India melonjak dan tidak terkendali akibat protokol kesehatan diabaikan. Diduga lonjakan terjadi setelah ada kegiatan keagamaan yang diikuti jutaan warga dengan mandi bersama di sungai.
Peristiwa itu menjadi peringatkan bagi masyarakat Indonesia untuk mencegah kejadian serupa. Kemungkinan terburuk seperti itulah yang coba dihindari pemerintah sehingga memberlakukan larangan mudik Lebaran Idul Fitri 1422 Hijriah terhitung 6 hingga 17 Mei 2021.
Pengetatan pun sudah dilakukan terhadap warga yang masuk ke Kalimantan Tengah dengan memberlakukan syarat wajib negatif hasil swab PCR. Ini untuk memastikan mereka yang masuk ke provinsi, termasuk melalui Kotawaringin Timur, benar-benar bebas dari COVID-19.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ingatkan kesejahteraan guru honorer harus jadi perhatian
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah mengusulkan dan sedang menunggu jawaban pemerintah provinsi terkait keinginan pemberlakuan aglomerasi atau mudik lokal bagi Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan dan Kota Palangka Raya karena empat daerah ini ada ketergantungan dalam hal pasokan kebutuhan pokok dan urusan pemerintah daerah sehingga diharapkan ada kelonggaran.
"Tapi masyarakat juga harus paham kalau tidak disiplin maka bisa memicu lonjakan kasus COVID-19. Mudah-mudahan itu tidak sampai terjadi. Kita berdoa semoga dengan berkah bulan suci Ramadhan dan kedisiplinan kita semua menerapkan protokol kesehatan maka pandemi COVID-19 ini segera berakhir," harap Halikinnor.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, jumlah kasus COVID-19 di daerah ini hingga Jumat (30/1) sudah mencapai 2.108 kasus, terdiri dari 1.849 kasus sembuh, 200 orang masih ditangani dan 59 orang meninggal dunia.
Masyarakat diimbau menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Kerja keras pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan seluruh masyarakat.
Baca juga: Kadin Kotim bantu optimalisasi pendapatan sektor sarang walet