Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Yudhi K Manan meminta seluruh komponen masyarakat mengantisipasi potensi ledakan penyebaran COVID-19 setelah perayaan Lebaran 1442 Hijriah.
"Tidak ada salahnya masyarakat dan semua elemen, baik pemerintah daerah maupun instansi vertikal, mengantisipasi potensi ledakan penyebaran COVID-19 usai Lebaran," katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Meski demikian, Anggota DPRD Palangka Raya yang tergabung di Komisi B tersebut mengatakan, langkah pemerintah daerah untuk menekan penyebaran wabah yang selama ini sangat meresahkan masyarakat, dinilai sudah cukup bagus.
Mulai dari mengeluarkan kebijakan larangan mudik yang bertujuan mencegah terjadi ledakan angka penyebaran COVID-19 maupun kebijakan serta upaya lainnya.
Sampai saat ini belum ada jaminan bahwa tidak akan ada terjadi ledakan kasus baru, karena kerumunan orang masih sering terjadi baik sebelum maupun sesudah Lebaran.
Terkait hal tersebut, sambung politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Palangka Raya itu, masyarakat diimbau agar selalu menaati protokol kesehatan secara ketat.
Apabila sudah memperketat protokol kesehatan, maka ia yakin virus COVID-19 serta varian baru B.1.617 tidak akan mudah menyerang stabilitas imun tubuh masyarakat di 'Kota Cantik' julukan ibu kota provinsi setempat itu.
"Selain memperketat prokes saat berada di luar rumah, saran kami kurangi untuk bepergian keluar rumah apabila tidak penting. Sekali pun keluar rumah, selalu terapkan proses agar kita tidak terpapar virus tersebut," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Pemerintah Kota Palangka Raya, Polda Kalteng serta instansi vertikal lainnya juga sudah bahu membahu menekan penyebaran virus tersebut.
Pemkot setempat sebelum dan sesudah Lebaran gencar melakukan pengecekan di setiap tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.
Kemudian Polda dan Pemprov Kalteng juga melakukan upaya yang cukup apik dengan menyekat beberapa perbatasan di provinsi setempat.
Salah satu tujuannya, tentu untuk mencegah agar potensi ledakan COVID-19 di Palangka Raya dan provinsi setempat tidak terjadi, dengan upaya-upaya yang sudah dilaksanakan.
"Tidak ada salahnya masyarakat dan semua elemen, baik pemerintah daerah maupun instansi vertikal, mengantisipasi potensi ledakan penyebaran COVID-19 usai Lebaran," katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Meski demikian, Anggota DPRD Palangka Raya yang tergabung di Komisi B tersebut mengatakan, langkah pemerintah daerah untuk menekan penyebaran wabah yang selama ini sangat meresahkan masyarakat, dinilai sudah cukup bagus.
Mulai dari mengeluarkan kebijakan larangan mudik yang bertujuan mencegah terjadi ledakan angka penyebaran COVID-19 maupun kebijakan serta upaya lainnya.
Sampai saat ini belum ada jaminan bahwa tidak akan ada terjadi ledakan kasus baru, karena kerumunan orang masih sering terjadi baik sebelum maupun sesudah Lebaran.
Terkait hal tersebut, sambung politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Palangka Raya itu, masyarakat diimbau agar selalu menaati protokol kesehatan secara ketat.
Apabila sudah memperketat protokol kesehatan, maka ia yakin virus COVID-19 serta varian baru B.1.617 tidak akan mudah menyerang stabilitas imun tubuh masyarakat di 'Kota Cantik' julukan ibu kota provinsi setempat itu.
"Selain memperketat prokes saat berada di luar rumah, saran kami kurangi untuk bepergian keluar rumah apabila tidak penting. Sekali pun keluar rumah, selalu terapkan proses agar kita tidak terpapar virus tersebut," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Pemerintah Kota Palangka Raya, Polda Kalteng serta instansi vertikal lainnya juga sudah bahu membahu menekan penyebaran virus tersebut.
Pemkot setempat sebelum dan sesudah Lebaran gencar melakukan pengecekan di setiap tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.
Kemudian Polda dan Pemprov Kalteng juga melakukan upaya yang cukup apik dengan menyekat beberapa perbatasan di provinsi setempat.
Salah satu tujuannya, tentu untuk mencegah agar potensi ledakan COVID-19 di Palangka Raya dan provinsi setempat tidak terjadi, dengan upaya-upaya yang sudah dilaksanakan.