Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Bima Santoso menyoroti kondisi Sungai Mentawa yang tersumbat banyaknya rumput dan sampah karena rawan memicu banjir.
"Ini lihat saja, rumput tebal menghalangi arus air. Kalau hujan deras, aliran air menjadi tidak lancar sehingga bisa memicu banjir akibat Sungai Mentawa ini meluap. Ini sudah sering terjadi, seharusnya menjadi perhatian," kata Bima di Sampit, Kamis.
Bima sengaja turun ke lokasi untuk menunjukkan bahwa kondisinya sesuai fakta di lapangan. Sungai yang melintasi Jalan HM Arsyad itu terlihat tertutup rumput tinggi di dua sisi dekat jembatan.
Keberadaan sungai tersebut sangat penting karena menjadi saluran pembuangan menuju Sungai Mentaya dari sejumlah kawasan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Beberapa waktu lalu luapan air sungai tersebut merendam jalan dan perkantoran akibat rumput menyumbat aliran di bawah jembatan.
Anggota Komisi IV ini meminta pemerintah kabupaten rutin membersihkan sungai. Jika tidak dirawat maka laju aliran air akan terhambat dan bisa memicu banjir.
Bima berharap banjir yang masih sering terjadi di Sampit seperti saat Hari Raya Idul Fitri lalu, tidak terjadi lagi. Sungai atau saluran air harus dibersihkan secara rutin sehingga banjir bisa dicegah.
"Harus dilakukan normalisasi karena selain banyak rumput, juga dangkal. Harus dikeruk. Harus dilakukan perawatan secara rutin agar air mengalir lancar supaya tidak sampai memicu banjir," kata Bima.
Baca juga: DPRD Kotim tagih janji pemprov memperbaiki jalan lingkar selatan Sampit
Sekretaris Fraksi PKB DPRD yang juga Sekretaris DPC PKB Kotawaringin Timur tersebut mengatakan pencegahan banjir harus dilakukan secara menyeluruh. Lokasi-lokasi yang pernah terjadi banjir, harus menjadi prioritas penanganannya, apalagi curah hujan mulai meningkat.
Bima menyayangkan banyaknya rumput yang menyumbat Sungai Mentawa. Menurut legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini, sungai tersebut seharusnya menjadi perhatian serius karena sangat vital terhadap pencegahan banjir di kawasan kota.
Lokasi sungai tersebut dekat dengan perkantoran seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Beberapa kali terjadi, kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga ikut terendam ketika sungai tersebut meluap.
"Kita punya peralatan yang bisa digunakan untuk normalisasi itu. Kalau dibiarkan, nanti malah tambah parah dan bisa memicu banjir ketika hujan deras. Saya berharap ini menjadi perhatian," demikian Bima.
Baca juga: Umat Buddha di Sampit ikuti ibadah Waisak secara virtual
"Ini lihat saja, rumput tebal menghalangi arus air. Kalau hujan deras, aliran air menjadi tidak lancar sehingga bisa memicu banjir akibat Sungai Mentawa ini meluap. Ini sudah sering terjadi, seharusnya menjadi perhatian," kata Bima di Sampit, Kamis.
Bima sengaja turun ke lokasi untuk menunjukkan bahwa kondisinya sesuai fakta di lapangan. Sungai yang melintasi Jalan HM Arsyad itu terlihat tertutup rumput tinggi di dua sisi dekat jembatan.
Keberadaan sungai tersebut sangat penting karena menjadi saluran pembuangan menuju Sungai Mentaya dari sejumlah kawasan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Beberapa waktu lalu luapan air sungai tersebut merendam jalan dan perkantoran akibat rumput menyumbat aliran di bawah jembatan.
Anggota Komisi IV ini meminta pemerintah kabupaten rutin membersihkan sungai. Jika tidak dirawat maka laju aliran air akan terhambat dan bisa memicu banjir.
Bima berharap banjir yang masih sering terjadi di Sampit seperti saat Hari Raya Idul Fitri lalu, tidak terjadi lagi. Sungai atau saluran air harus dibersihkan secara rutin sehingga banjir bisa dicegah.
"Harus dilakukan normalisasi karena selain banyak rumput, juga dangkal. Harus dikeruk. Harus dilakukan perawatan secara rutin agar air mengalir lancar supaya tidak sampai memicu banjir," kata Bima.
Baca juga: DPRD Kotim tagih janji pemprov memperbaiki jalan lingkar selatan Sampit
Sekretaris Fraksi PKB DPRD yang juga Sekretaris DPC PKB Kotawaringin Timur tersebut mengatakan pencegahan banjir harus dilakukan secara menyeluruh. Lokasi-lokasi yang pernah terjadi banjir, harus menjadi prioritas penanganannya, apalagi curah hujan mulai meningkat.
Bima menyayangkan banyaknya rumput yang menyumbat Sungai Mentawa. Menurut legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini, sungai tersebut seharusnya menjadi perhatian serius karena sangat vital terhadap pencegahan banjir di kawasan kota.
Lokasi sungai tersebut dekat dengan perkantoran seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Beberapa kali terjadi, kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga ikut terendam ketika sungai tersebut meluap.
"Kita punya peralatan yang bisa digunakan untuk normalisasi itu. Kalau dibiarkan, nanti malah tambah parah dan bisa memicu banjir ketika hujan deras. Saya berharap ini menjadi perhatian," demikian Bima.
Baca juga: Umat Buddha di Sampit ikuti ibadah Waisak secara virtual