Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Farid Wajdi menyatakan bahwa pihaknya, terus berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan dan tenaga kesejahteraan sosial yang tujuannya untuk masyarakat di wilayah setempat.
"Pekerja dan tenaga kesejahteraan sosial, bukan sekedar kesukarelawan per individu, tapi seorang yang telah mendapatkan pendidikan serta pelatihan, sehingga memiliki kompetisi dalam bidangnya," kata Farid di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, Dinsos Kalteng nantinya akan meningkatkan kualitas pekerja sosial yang berada dibawah naungan instansi terkait, sehingga mereka nantinya mengantongi sertifikasi. Hanya saja, para pekerja sosial ini nantinya akan mengikuti ujian, untuk menjadi seperti mereka tentunya tidak sembarang dan wajib mengantongi sertifikasi.
"Dengan mengantongi sertifikasi pekerja sosial itu nantinya, sudah tentu kinerjanya tidak diragukan lagi yakni bekerja secara profesional dan sesuai standar operasional yang mereka miliki saat menjalani pelatihan dan ujian," ucap Farid Wajdi.
Ia mengungkapkan, sebagai pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial, sangat dibutuhkan kemampuan dan keterampilan berorganisasi, kemampuan komunikasi yang baik, ketahanan emosional dan tentu saja kemampuan akademis agar dapat bekerja secara efektif.
"Langkah tersebut, bentuk sinergitas dengan meningkatkan perhatian ke masyarakat sosial sehingga Kalteng semakin berkah dan sesuai dengan visi misi Gubernur Kalteng bapak Sugianto Sabran," bebernya.
Baca juga: Dinsos Kalteng kerahkan pendamping dukung percepatan vaksinasi lansia
Farid Wajdi menjelaskan, bahwa pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial merupakan pekerjaan luhur dimana mereka yang berarti di dalamnya harus senantiasa ikhlas dan sabar.
Bahkan dituntut profesional sehingga senantiasa harus mampu kreatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan.
"Mereka selalu memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Maka dari itu Dinsos Kalteng selalu memperhatikan hal tersebut, seperti peningkatan kemampuan dan lain sebagainya," tandasnya.
Baca juga: Panti sosial binaan Dinsos Kalteng dipastikan terapkan prokes secara ketat
"Pekerja dan tenaga kesejahteraan sosial, bukan sekedar kesukarelawan per individu, tapi seorang yang telah mendapatkan pendidikan serta pelatihan, sehingga memiliki kompetisi dalam bidangnya," kata Farid di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, Dinsos Kalteng nantinya akan meningkatkan kualitas pekerja sosial yang berada dibawah naungan instansi terkait, sehingga mereka nantinya mengantongi sertifikasi. Hanya saja, para pekerja sosial ini nantinya akan mengikuti ujian, untuk menjadi seperti mereka tentunya tidak sembarang dan wajib mengantongi sertifikasi.
"Dengan mengantongi sertifikasi pekerja sosial itu nantinya, sudah tentu kinerjanya tidak diragukan lagi yakni bekerja secara profesional dan sesuai standar operasional yang mereka miliki saat menjalani pelatihan dan ujian," ucap Farid Wajdi.
Ia mengungkapkan, sebagai pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial, sangat dibutuhkan kemampuan dan keterampilan berorganisasi, kemampuan komunikasi yang baik, ketahanan emosional dan tentu saja kemampuan akademis agar dapat bekerja secara efektif.
"Langkah tersebut, bentuk sinergitas dengan meningkatkan perhatian ke masyarakat sosial sehingga Kalteng semakin berkah dan sesuai dengan visi misi Gubernur Kalteng bapak Sugianto Sabran," bebernya.
Baca juga: Dinsos Kalteng kerahkan pendamping dukung percepatan vaksinasi lansia
Farid Wajdi menjelaskan, bahwa pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial merupakan pekerjaan luhur dimana mereka yang berarti di dalamnya harus senantiasa ikhlas dan sabar.
Bahkan dituntut profesional sehingga senantiasa harus mampu kreatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan.
"Mereka selalu memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Maka dari itu Dinsos Kalteng selalu memperhatikan hal tersebut, seperti peningkatan kemampuan dan lain sebagainya," tandasnya.
Baca juga: Panti sosial binaan Dinsos Kalteng dipastikan terapkan prokes secara ketat