Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mendukung pemerintah gencar melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap kalangan pelajar untuk melindungi mereka dari penularan COVID-19.
"Saya sangat sepakat dan mendukung vaksinasi kepada pelajar terus digencarkan. Jangan cuma untuk pelajar di kota, tetapi juga di kecamatan-kecamatan luar kota," kata Dadang di Sampit, Kamis.
Saat ini kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur mulai melandai. Untuk itulah Dinas Pendidikan mengizinkan sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Kamis siang, terdapat penambahan 3 kasus baru dan 6 orang pasien dinyatakan sembuh.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 5.071 kasus, terdiri dari 4.725 kasus sembuh, 145 orang masih ditangani dan 201 orang telah wafat.
Menurut Dadang, vaksinasi ini menjadi pilihan tepat untuk melindungi pelajar dari penularan COVID-19. Apalagi saat ini pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan.
Semakin banyak pelajar dan guru yang sudah divaksinasi diharapkan semakin banyak pula yang memiliki kekebalan tubuh yang bagus sehingga terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga potensi penularan COVID-19 semakin menurun.
Menurut Dadang, semua sepakat bahwa pembelajaran tatap muka dibanding dengan cara online atau daring. Namun pembelajaran tatap muka tetap harus mengedepankan keamanan dan keselamatan, khususnya dari penularan COVID-19.
Untuk itulah vaksinasi untuk kalangan pelajar diharapkan terus dilakukan. Edukasi juga diharapkan diberikan agar para pelajar dan orangtua mereka mempunyai pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksinasi untuk mencegah penularan COVID-19.
"Mudah-mudahan kasus COVID-19 terus berkurang sehingga aktivitas masyarakat, termasuk belajar mengajar kembali normal. Kita semua sangat mengharapkan itu," harap Dadang.
Baca juga: Ratusan pelajar di Sampit antusias ikuti vaksinasi COVID-19
Sementara itu Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengisyaratkan akan melanjutkan pembelajaran tatap muka secara terbatas jika kondisi dinilai tetap memungkinkan seperti saat ini.
"Harapan kita semua COVID-19 cepat berlalu sehingga PTM (pembelajaran tatap muka) bisa berjalan dengan normal. Ada kemungkinan PTM diperpanjang seiring dengan adanya penurunan kasus COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi.
Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai Senin (30/8) hingga Senin (6/9) nanti. Kebijakan ini juga berdasarkan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 seiring menurunnya kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur.
Suparmadi mengatakan, sejauh ini pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas berjalan lancar. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh peserta didik dan guru untuk mencegah penularan COVID-19.
Untuk tingkat SMP, awal pekan tadi terdaftar 49 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, termasuk di kecamatan di luar pusat kota.
Menurutnya, Kotawaringin Timur sudah beberapa kali melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas sehingga tidak kesulitan ketika kembali melaksanakannya. Sebelumnya ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga pembelajaran tatap muka terbatas dihentikan dan dikembalikan pada pembelajaran secara daring.
"Kalau memang kasus COVID-19 melandai, mungkin PTM akan berlanjut. Kalau ini terjadi, nanti Senin (6/9) Satgas kami akan menyampaikan kembali surat edaran untuk penegasan kembali PTM karena kemarin kan hanya uji coba," demikian Suparmadi.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim isyaratkan lanjutkan pembelajaran tatap muka
"Saya sangat sepakat dan mendukung vaksinasi kepada pelajar terus digencarkan. Jangan cuma untuk pelajar di kota, tetapi juga di kecamatan-kecamatan luar kota," kata Dadang di Sampit, Kamis.
Saat ini kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur mulai melandai. Untuk itulah Dinas Pendidikan mengizinkan sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Kamis siang, terdapat penambahan 3 kasus baru dan 6 orang pasien dinyatakan sembuh.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 5.071 kasus, terdiri dari 4.725 kasus sembuh, 145 orang masih ditangani dan 201 orang telah wafat.
Menurut Dadang, vaksinasi ini menjadi pilihan tepat untuk melindungi pelajar dari penularan COVID-19. Apalagi saat ini pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan.
Semakin banyak pelajar dan guru yang sudah divaksinasi diharapkan semakin banyak pula yang memiliki kekebalan tubuh yang bagus sehingga terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok sehingga potensi penularan COVID-19 semakin menurun.
Menurut Dadang, semua sepakat bahwa pembelajaran tatap muka dibanding dengan cara online atau daring. Namun pembelajaran tatap muka tetap harus mengedepankan keamanan dan keselamatan, khususnya dari penularan COVID-19.
Untuk itulah vaksinasi untuk kalangan pelajar diharapkan terus dilakukan. Edukasi juga diharapkan diberikan agar para pelajar dan orangtua mereka mempunyai pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksinasi untuk mencegah penularan COVID-19.
"Mudah-mudahan kasus COVID-19 terus berkurang sehingga aktivitas masyarakat, termasuk belajar mengajar kembali normal. Kita semua sangat mengharapkan itu," harap Dadang.
Baca juga: Ratusan pelajar di Sampit antusias ikuti vaksinasi COVID-19
Sementara itu Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengisyaratkan akan melanjutkan pembelajaran tatap muka secara terbatas jika kondisi dinilai tetap memungkinkan seperti saat ini.
"Harapan kita semua COVID-19 cepat berlalu sehingga PTM (pembelajaran tatap muka) bisa berjalan dengan normal. Ada kemungkinan PTM diperpanjang seiring dengan adanya penurunan kasus COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi.
Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai Senin (30/8) hingga Senin (6/9) nanti. Kebijakan ini juga berdasarkan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 seiring menurunnya kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur.
Suparmadi mengatakan, sejauh ini pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas berjalan lancar. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh peserta didik dan guru untuk mencegah penularan COVID-19.
Untuk tingkat SMP, awal pekan tadi terdaftar 49 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, termasuk di kecamatan di luar pusat kota.
Menurutnya, Kotawaringin Timur sudah beberapa kali melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas sehingga tidak kesulitan ketika kembali melaksanakannya. Sebelumnya ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga pembelajaran tatap muka terbatas dihentikan dan dikembalikan pada pembelajaran secara daring.
"Kalau memang kasus COVID-19 melandai, mungkin PTM akan berlanjut. Kalau ini terjadi, nanti Senin (6/9) Satgas kami akan menyampaikan kembali surat edaran untuk penegasan kembali PTM karena kemarin kan hanya uji coba," demikian Suparmadi.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim isyaratkan lanjutkan pembelajaran tatap muka