Jakarta (ANTARA) - Kehilangan kemampuan indera perasa dan penciuman atau yang biasa disebut dengan Anosmia menjadi satu dari sejumlah gejala yang kerap dirasakan oleh para pasien COVID-19, kondisi itu bahkan masih terjadi bahkan saat anda sudah dinyatakan sembuh dari paparan virus SARS-CoV-2 itu.
Kondisi yang tidak nyaman itu tak jarang membuat nafsu makan pada penyintas COVID-19 turut menurun, padahal kebutuhan nutrisi harusnya terpenuhi khususnya di masa- masa pemulihan agar stamina tubuh tetap terjaga.
Baca juga: Ini modifikasi makanan untuk pasien COVID-19 dengan gangguan penciuman
Mengutip siaran pers dari Es Teler 77, Rabu, berikut empat cara yang bisa anda lakukan agar bisa mengembalikan fungsi indera perasa melewati stimulus-stimulus alami agar lidah kembali bisa mengecap cita rasa makanan.
Menyantap makanan favorit
Tentunya anda akan lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan yang rasanya sesuai dengan seleramu.
Tidak hanya meningkatkan nafsu makan, tetapi dengan mencicipi rasa favorit, anda akan lebih mudah mengingat berbagai rasa yang ada dalam makanan tersebut.
Secara perlahan, anda membantu tubuh untuk memanifestasi setiap bayangan rasa yang tersentuh di area lidah.
Selain itu anda juga bisa menambahkan bumbu atau kandungan perasa yang anda sukai ke dalam makanan untuk memberikan stimulus lebih pada indera perasa.
Misalnya, jika menyukai rasa manis, maka anda dapat menambahkan lebih banyak gula, namun tetap diingat dengan takaran yang tidak berlebih.
Sering minum air
Mulut yang kering akan memperburuk kemampuan indera pengecap. Selain itu rupanya mulut yang kering dapat mengurangi keoptimalan lidah mengidentifikasi rasa.
Perbanyak minum air mineral bisa menjadi salah satu cara termudah untuk menetralisir titik perasa pada lidah.
Jangan lupa untuk minum minimal delapan gelas atau sekitar dua liter air mineral sepanjang hari dan beberapa teguk di sela waktu makan supaya anda bisa kembali menikmati sensasi rasa dari suatu makanan atau minuman.
Baca juga: Yang harus dilakukan saat penciuman hilang akibat COVID-19
Maksimalkan fungsi indera lainnya
Ketika indera perasa kehilangan fungsinya, maka kamu dapat mengalihkan fokus pada kemampuan indera lainnya seperti indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan.
Anda bisa memaksimalkan perhatian pada aroma, warna, bentuk, serta tekstur dan suara dari makanan saat dikunyah.
Melalui cara ini, anda akan memancing lidah untuk kembali mengenali sensasi berbagai rasa dengan menikmati pengalaman makan yang lebih menyenangkan.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang kuat
Kebanyakan orang yang mengalami gejala anosmia juga mengeluh lidahnya terasa pahit.
Ketika anda tidak bisa menikmati berbagai rasa, anda juga bisa menstimulasi fungsi lidah dengan makanan ataupun minuman yang mengandung bahan dengan rasa yang kuat.
Sebagai contoh misalnya seperti lemon, jeruk nipis, cuka, bawang putih, dan lainnya.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa manis, seperti kue tart, smoothies, dan buah-buahan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengimbangi rasa pahit yang menurunkan nafsu makan.
Baca juga: Kehilangan indra perasa dan penciuman jadi gejala baru COVID-19
Baca juga: Pelupa hingga lemot bisa terjadi setelah sembuh dari COVID-19
Baca juga: Benarkah tubuh jadi kebal virus setelah sembuh dari COVID-19?
Kondisi yang tidak nyaman itu tak jarang membuat nafsu makan pada penyintas COVID-19 turut menurun, padahal kebutuhan nutrisi harusnya terpenuhi khususnya di masa- masa pemulihan agar stamina tubuh tetap terjaga.
Baca juga: Ini modifikasi makanan untuk pasien COVID-19 dengan gangguan penciuman
Mengutip siaran pers dari Es Teler 77, Rabu, berikut empat cara yang bisa anda lakukan agar bisa mengembalikan fungsi indera perasa melewati stimulus-stimulus alami agar lidah kembali bisa mengecap cita rasa makanan.
Menyantap makanan favorit
Tentunya anda akan lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan yang rasanya sesuai dengan seleramu.
Tidak hanya meningkatkan nafsu makan, tetapi dengan mencicipi rasa favorit, anda akan lebih mudah mengingat berbagai rasa yang ada dalam makanan tersebut.
Secara perlahan, anda membantu tubuh untuk memanifestasi setiap bayangan rasa yang tersentuh di area lidah.
Selain itu anda juga bisa menambahkan bumbu atau kandungan perasa yang anda sukai ke dalam makanan untuk memberikan stimulus lebih pada indera perasa.
Misalnya, jika menyukai rasa manis, maka anda dapat menambahkan lebih banyak gula, namun tetap diingat dengan takaran yang tidak berlebih.
Sering minum air
Mulut yang kering akan memperburuk kemampuan indera pengecap. Selain itu rupanya mulut yang kering dapat mengurangi keoptimalan lidah mengidentifikasi rasa.
Perbanyak minum air mineral bisa menjadi salah satu cara termudah untuk menetralisir titik perasa pada lidah.
Jangan lupa untuk minum minimal delapan gelas atau sekitar dua liter air mineral sepanjang hari dan beberapa teguk di sela waktu makan supaya anda bisa kembali menikmati sensasi rasa dari suatu makanan atau minuman.
Baca juga: Yang harus dilakukan saat penciuman hilang akibat COVID-19
Maksimalkan fungsi indera lainnya
Ketika indera perasa kehilangan fungsinya, maka kamu dapat mengalihkan fokus pada kemampuan indera lainnya seperti indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan.
Anda bisa memaksimalkan perhatian pada aroma, warna, bentuk, serta tekstur dan suara dari makanan saat dikunyah.
Melalui cara ini, anda akan memancing lidah untuk kembali mengenali sensasi berbagai rasa dengan menikmati pengalaman makan yang lebih menyenangkan.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang kuat
Kebanyakan orang yang mengalami gejala anosmia juga mengeluh lidahnya terasa pahit.
Ketika anda tidak bisa menikmati berbagai rasa, anda juga bisa menstimulasi fungsi lidah dengan makanan ataupun minuman yang mengandung bahan dengan rasa yang kuat.
Sebagai contoh misalnya seperti lemon, jeruk nipis, cuka, bawang putih, dan lainnya.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa manis, seperti kue tart, smoothies, dan buah-buahan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengimbangi rasa pahit yang menurunkan nafsu makan.
Baca juga: Kehilangan indra perasa dan penciuman jadi gejala baru COVID-19
Baca juga: Pelupa hingga lemot bisa terjadi setelah sembuh dari COVID-19
Baca juga: Benarkah tubuh jadi kebal virus setelah sembuh dari COVID-19?