Sampit (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Kalimantan Tengah, Ilham Djaya mengapresiasi inovasi yang dilakukan Kantor Imigrasi Sampit dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya memberikan apresiasi luar biasa atas terobosan Kakanim (kepala kantor Imigrasi) Sampit atas inovasi-inovasi yang dilakukan. Bahkan Adi hari libur pun masyarakat bisa mendaftar membuat paspor," kata Ilham di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Ilham saat meresmikan ruang layanan dan inovasi layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Sampit. Hadir Bupati Halikinnor bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotawaringin Timur serta Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, Raden Biroum Bernardianto.
Ilham menekankan, ada dua hal yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yaitu pelayanan berbasis hak asasi manusia atau HAM dan pelayanan prima.
Pelayanan yang diberikan harus mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Jika itu tidak bisa dipenuhi dengan baik maka akan muncul komplain dari masyarakat selaku pengguna layanan
Pelayanan juga harus prima, artinya dilakukan dengan sungguh-sungguh hingga tuntas. Etika dalam melayani masyarakat juga sangat penting untuk mengimbangi penggunaan kemajuan teknologi dalam kemudahan sehingga masyarakat merasa puas.
"Jadi dengan apapun jalannya, kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saya yakin terobosan-terobosan yang baik ini juga akan menghasilkan hasil yang baik pula," kata Ilham.
Bupati Halikinnor juga mengapresiasi atau terobosan-terobosan yang dilakukan Kantor Imigrasi Sampit. Dengan 17 inovasi yang dibuat, dampaknya dinilai sangat positif terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inovasi dalam meningkatkan pelayanan keimigrasian. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kantor Imigrasi Sampit yang telah mendukung pelayanan di Kotawaringin Timur sehingga lebih mudah dan cepat.
"Terobosan ini menjawab tantangan pelayanan publik yang efektif, transparan dan akuntabel. Apalagi dalam pandemi COVID-19 ini diperlukan inovasi untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Di semua instansi dan layanan publik diharapkan menghindari pelayanan tatap muka," kata Halikinnor.
Baca juga: Anggaran belanja tidak terduga Kotim ditambah jadi Rp5 miliar
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Sampit, Bugie Kurniawan mengatakan, perbaikan tiada henti Kantor Imigrasi Sampit. oleh karena itu Kantor Imigrasi Sampit berupaya sedapat mungkin membuat terobosan yang memudahkan pengguna atau pemohon untuk mendapatkan layanan keimigrasian.
Bugie mengatakan pada 2021 ini ni pihaknya membuat 17 inovasi pelayanan keimigrasian yang dapat dimanfaatkan para pengguna layanan. Sebanyak 17 inovasi itu terbagi pada 3 kluster besar inovasi layanan keimigrasian.
Klaster pertama yaitu inovasi layanan berbasis teknologi informasi yang meliputi Whats app gateway, live chat Karsa, cek NIK Karsa, scan Karsa, SAPA Karsa (silakan ambil paspor anda), notif Karsa, Spider (stay permit reminder), Digebook Karsa (digital guest book), Sipandan Karsa (survei pegawai teladan), Karsa Bertaji (berita tajuk Imigrasi) dan Potensi Karsa atau penilaian online petugas layanan.
Klaster kedua yaitu peningkatan sarana dan prasarana yang meliputi Lantatur yakni layanan tanpa turun atau drive thru, Karsa guide book with multiple language dan Jelawat atau jembatani layanan waktu istirahat.
Sementara itu klaster ketiga yaitu inovasi layanan jemput bola yang meliputi layanan Karsa Mandau atau melayani anda di manapun, Tabe Salamat atau datang berkunjung sekaligus melaksanakan layanan izin tinggal, serta Pekan Keimigrasian.
"Sebanyak 17 inovasi tersebut merupakan kontribusi nyata Kantor Imigrasi Sampit dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan rencana strategis dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit terus berbenah diri dalam menyediakan pelayanan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta mempunyai manfaat besar bagi kepentingan masyarakat," demikian Bugie Kurniawan.
Baca juga: Rapat kompilasi DPRD sepakati perubahan APBD 2021
Baca juga: Masyarakat Kotim diminta tidak euforia meski kasus COVID-19 melandai
"Saya memberikan apresiasi luar biasa atas terobosan Kakanim (kepala kantor Imigrasi) Sampit atas inovasi-inovasi yang dilakukan. Bahkan Adi hari libur pun masyarakat bisa mendaftar membuat paspor," kata Ilham di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Ilham saat meresmikan ruang layanan dan inovasi layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Sampit. Hadir Bupati Halikinnor bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotawaringin Timur serta Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, Raden Biroum Bernardianto.
Ilham menekankan, ada dua hal yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yaitu pelayanan berbasis hak asasi manusia atau HAM dan pelayanan prima.
Pelayanan yang diberikan harus mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Jika itu tidak bisa dipenuhi dengan baik maka akan muncul komplain dari masyarakat selaku pengguna layanan
Pelayanan juga harus prima, artinya dilakukan dengan sungguh-sungguh hingga tuntas. Etika dalam melayani masyarakat juga sangat penting untuk mengimbangi penggunaan kemajuan teknologi dalam kemudahan sehingga masyarakat merasa puas.
"Jadi dengan apapun jalannya, kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saya yakin terobosan-terobosan yang baik ini juga akan menghasilkan hasil yang baik pula," kata Ilham.
Bupati Halikinnor juga mengapresiasi atau terobosan-terobosan yang dilakukan Kantor Imigrasi Sampit. Dengan 17 inovasi yang dibuat, dampaknya dinilai sangat positif terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inovasi dalam meningkatkan pelayanan keimigrasian. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kantor Imigrasi Sampit yang telah mendukung pelayanan di Kotawaringin Timur sehingga lebih mudah dan cepat.
"Terobosan ini menjawab tantangan pelayanan publik yang efektif, transparan dan akuntabel. Apalagi dalam pandemi COVID-19 ini diperlukan inovasi untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Di semua instansi dan layanan publik diharapkan menghindari pelayanan tatap muka," kata Halikinnor.
Baca juga: Anggaran belanja tidak terduga Kotim ditambah jadi Rp5 miliar
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Sampit, Bugie Kurniawan mengatakan, perbaikan tiada henti Kantor Imigrasi Sampit. oleh karena itu Kantor Imigrasi Sampit berupaya sedapat mungkin membuat terobosan yang memudahkan pengguna atau pemohon untuk mendapatkan layanan keimigrasian.
Bugie mengatakan pada 2021 ini ni pihaknya membuat 17 inovasi pelayanan keimigrasian yang dapat dimanfaatkan para pengguna layanan. Sebanyak 17 inovasi itu terbagi pada 3 kluster besar inovasi layanan keimigrasian.
Klaster pertama yaitu inovasi layanan berbasis teknologi informasi yang meliputi Whats app gateway, live chat Karsa, cek NIK Karsa, scan Karsa, SAPA Karsa (silakan ambil paspor anda), notif Karsa, Spider (stay permit reminder), Digebook Karsa (digital guest book), Sipandan Karsa (survei pegawai teladan), Karsa Bertaji (berita tajuk Imigrasi) dan Potensi Karsa atau penilaian online petugas layanan.
Klaster kedua yaitu peningkatan sarana dan prasarana yang meliputi Lantatur yakni layanan tanpa turun atau drive thru, Karsa guide book with multiple language dan Jelawat atau jembatani layanan waktu istirahat.
Sementara itu klaster ketiga yaitu inovasi layanan jemput bola yang meliputi layanan Karsa Mandau atau melayani anda di manapun, Tabe Salamat atau datang berkunjung sekaligus melaksanakan layanan izin tinggal, serta Pekan Keimigrasian.
"Sebanyak 17 inovasi tersebut merupakan kontribusi nyata Kantor Imigrasi Sampit dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan rencana strategis dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sampit terus berbenah diri dalam menyediakan pelayanan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta mempunyai manfaat besar bagi kepentingan masyarakat," demikian Bugie Kurniawan.
Baca juga: Rapat kompilasi DPRD sepakati perubahan APBD 2021
Baca juga: Masyarakat Kotim diminta tidak euforia meski kasus COVID-19 melandai