Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Rudianur mendukung agar pembangunan dan peningkatan jalan di kawasan seberang untuk membuka keterisolasian dua kecamatan, termasuk kawasan pesisir.
"Saat kami reses, aspirasi ini yang banyak disampaikan masyarakat. Masyarakat berharap jalan yang melintasi Kecamatan Seranau hingga Pulau Hanaut dituntaskan dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan," kata Rudianur di Sampit, Kamis.
Ada dua kecamatan yang berada di kawasan seberang yaitu Kecamatan Seranau yang terpisah Sungai Mentaya selebar sekitar 520 meter dari pusat kota, sedangkan Kecamatan Pulau Hanaut berada di kawasan pesisir.
Keterisolasian jalan darat berdampak terhadap laju pembangunan dan perekonomiannya. Angkutan barang dan jasa harus menggunakan transportasi sungai sehingga menyebabkan biaya tinggi yang berimbas pada tingginya harga kebutuhan.
Untuk membuka keterisolasian itu, pemerintah membangun jalan dari Jembatan Cempaga Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut hingga ke batas Pegatan Kabupaten Katingan.
Berdasarkan rencana awal, jalan akan dibangun sepanjang 97 kilometer. Untuk menghubungkan sepanjang jalan itu, juga akan dibangun 43 jembatan besar dan kecil.
Pembangunan jalan akan memakan biaya hampir Rp1 triliun yang dibiayai dengan sistem multiyears atau tahun jamak selama tiga tahun sejak 2018 sampai 2020 hingga jalan beraspal.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan penambahan depo mengatasi tumpukan sampah
Rudianur mendorong agar rencana ini dituntaskan sehingga jalur tersebut mulus. Dia mengakui sejak pandemi COVID-19, anggaran pembangunan terpaksa dikurangi karena dialihkan untuk penanganan COVID-19. Namun Rudianur meminta penuntasan dan peningkatan jalan tersebut tetap diprioritaskan.
Dampaknya akan sangat besar bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dua kecamatan tersebut. Semakin lancar akses jalan darat maka akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
Dia mencontohkan, potensi pertanian, perikanan dan pariwisata di Kecamatan Pulau Hanaut akan bisa lebih maksimal jika jalan darat sudah lancar. Dampaknya diyakini akan sangat positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Potensi di dua kecamatan tersebut akan bisa dioptimalkan dengan lancarnya akses jalan darat. Makanya kami mendorong ini dituntaskan agar benar-benar lancar," demikian Rudianur.
Baca juga: BPN Kotim layani gratis pemuatan titik koordinat bidang tanah
"Saat kami reses, aspirasi ini yang banyak disampaikan masyarakat. Masyarakat berharap jalan yang melintasi Kecamatan Seranau hingga Pulau Hanaut dituntaskan dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan," kata Rudianur di Sampit, Kamis.
Ada dua kecamatan yang berada di kawasan seberang yaitu Kecamatan Seranau yang terpisah Sungai Mentaya selebar sekitar 520 meter dari pusat kota, sedangkan Kecamatan Pulau Hanaut berada di kawasan pesisir.
Keterisolasian jalan darat berdampak terhadap laju pembangunan dan perekonomiannya. Angkutan barang dan jasa harus menggunakan transportasi sungai sehingga menyebabkan biaya tinggi yang berimbas pada tingginya harga kebutuhan.
Untuk membuka keterisolasian itu, pemerintah membangun jalan dari Jembatan Cempaga Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut hingga ke batas Pegatan Kabupaten Katingan.
Berdasarkan rencana awal, jalan akan dibangun sepanjang 97 kilometer. Untuk menghubungkan sepanjang jalan itu, juga akan dibangun 43 jembatan besar dan kecil.
Pembangunan jalan akan memakan biaya hampir Rp1 triliun yang dibiayai dengan sistem multiyears atau tahun jamak selama tiga tahun sejak 2018 sampai 2020 hingga jalan beraspal.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan penambahan depo mengatasi tumpukan sampah
Rudianur mendorong agar rencana ini dituntaskan sehingga jalur tersebut mulus. Dia mengakui sejak pandemi COVID-19, anggaran pembangunan terpaksa dikurangi karena dialihkan untuk penanganan COVID-19. Namun Rudianur meminta penuntasan dan peningkatan jalan tersebut tetap diprioritaskan.
Dampaknya akan sangat besar bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dua kecamatan tersebut. Semakin lancar akses jalan darat maka akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
Dia mencontohkan, potensi pertanian, perikanan dan pariwisata di Kecamatan Pulau Hanaut akan bisa lebih maksimal jika jalan darat sudah lancar. Dampaknya diyakini akan sangat positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Potensi di dua kecamatan tersebut akan bisa dioptimalkan dengan lancarnya akses jalan darat. Makanya kami mendorong ini dituntaskan agar benar-benar lancar," demikian Rudianur.
Baca juga: BPN Kotim layani gratis pemuatan titik koordinat bidang tanah