Sampit (ANTARA) - Serangan buaya terhadap manusia kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga menyebabkan seorang kakek terluka, Kamis sore.
"Kejadiannya sore tadi. Untungnya berhasil selamat, tapi luka di kaki dan tangan," kata Ruspandi, salah seorang warga.
Insiden serangan buaya itu terjadi di Sungai Sapihan Malang RT 23 RW 07, Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Korbannya adalah Syahran (55) yang berprofesi sebagai petani.
Ruspandi yang merupakan adik ipar korban menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu kakak iparnya baru saja pulang dari kebunnya dan berniat membersihkan diri di Sungai Sapihan.
Baru saja korban hendak merendamkan kakinya ke sungai tiba-tiba kakinya langsung diterkam oleh buaya. Secara spontan korban langsung memukul mulut buaya dengan tangannya, hingga akhirnya gigitan buaya di kaki korban terlepas.
Satwa ganas itu ternyata tidak menyerah. Buaya dengan panjang sekitar 1,5 meter itu kembali menerkam sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban.
Korban kembali melawan hingga akhirnya buaya melepaskan gigitannya. Buaya tersebut kemudian tenggelam ke dalam sungai dan korban pun bergegas naik.
Akibat serangan buaya tersebut, korban mengalami luka robek kaki kiri sepanjang hampir 20 cm. Selain itu terdapat luka bekas gigitan buaya di pergelangan tangan kanan korban.
Menurut Ruspandi, beberapa waktu lalu warga memang sempat melihat beberapa ekor buaya di Sungai Sepihan. Jumlahnya diperkirakan ada sekitar empat ekor dengan ukuran bervariasi hingga paling besar diperkirakan sepanjang 2,5 meter.
Selama ini memang sudah sering ternak milik warga hilang, diduga dimakan buaya. Namun baru kali ini terjadi insiden buaya menyerang manusia sehingga ini membuat warga semakin resah dan takut.
"Warga takut karena kemunculan buaya-buaya itu cukup dekat dengan permukiman, padahal sebagian besar warga masih sering beraktivitas di sungai," kata Ruspandi.
Baca juga: Buaya besar naik ke darat resahkan warga Kotim
Warga telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit. Warga berharap BKSDA bisa segera menangkap buaya-buaya tersebut agar tidak lagi mengancam keselamatan warga.
Sementara itu Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah membenarkan pihaknya telah menerima laporan warga terkait kejadian itu. Pihaknya akan kembali turun ke lokasi tempat kejadian serangan buaya tersebut.
Sebelumnya pihaknya telah turun ke wilayah Sungai Sepihan ketika viral penampakan buaya besar yang masuk ke kebun warga. Saat itu tim BKSDA bahkan memasang jerat pancing untuk menangkap buaya, namun setelah beberapa hari belum juga membuahkan hasil.
"Kami akan berusaha menangkapnya. Kami juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai, khususnya ketika hari gelap karena sangat rawan serangan buaya," demikian Muriansyah.
Baca juga: BKSDA Sampit pasang pancing tangkap buaya naik ke darat
"Kejadiannya sore tadi. Untungnya berhasil selamat, tapi luka di kaki dan tangan," kata Ruspandi, salah seorang warga.
Insiden serangan buaya itu terjadi di Sungai Sapihan Malang RT 23 RW 07, Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Korbannya adalah Syahran (55) yang berprofesi sebagai petani.
Ruspandi yang merupakan adik ipar korban menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu kakak iparnya baru saja pulang dari kebunnya dan berniat membersihkan diri di Sungai Sapihan.
Baru saja korban hendak merendamkan kakinya ke sungai tiba-tiba kakinya langsung diterkam oleh buaya. Secara spontan korban langsung memukul mulut buaya dengan tangannya, hingga akhirnya gigitan buaya di kaki korban terlepas.
Satwa ganas itu ternyata tidak menyerah. Buaya dengan panjang sekitar 1,5 meter itu kembali menerkam sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban.
Korban kembali melawan hingga akhirnya buaya melepaskan gigitannya. Buaya tersebut kemudian tenggelam ke dalam sungai dan korban pun bergegas naik.
Akibat serangan buaya tersebut, korban mengalami luka robek kaki kiri sepanjang hampir 20 cm. Selain itu terdapat luka bekas gigitan buaya di pergelangan tangan kanan korban.
Menurut Ruspandi, beberapa waktu lalu warga memang sempat melihat beberapa ekor buaya di Sungai Sepihan. Jumlahnya diperkirakan ada sekitar empat ekor dengan ukuran bervariasi hingga paling besar diperkirakan sepanjang 2,5 meter.
Selama ini memang sudah sering ternak milik warga hilang, diduga dimakan buaya. Namun baru kali ini terjadi insiden buaya menyerang manusia sehingga ini membuat warga semakin resah dan takut.
"Warga takut karena kemunculan buaya-buaya itu cukup dekat dengan permukiman, padahal sebagian besar warga masih sering beraktivitas di sungai," kata Ruspandi.
Baca juga: Buaya besar naik ke darat resahkan warga Kotim
Warga telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit. Warga berharap BKSDA bisa segera menangkap buaya-buaya tersebut agar tidak lagi mengancam keselamatan warga.
Sementara itu Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah membenarkan pihaknya telah menerima laporan warga terkait kejadian itu. Pihaknya akan kembali turun ke lokasi tempat kejadian serangan buaya tersebut.
Sebelumnya pihaknya telah turun ke wilayah Sungai Sepihan ketika viral penampakan buaya besar yang masuk ke kebun warga. Saat itu tim BKSDA bahkan memasang jerat pancing untuk menangkap buaya, namun setelah beberapa hari belum juga membuahkan hasil.
"Kami akan berusaha menangkapnya. Kami juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai, khususnya ketika hari gelap karena sangat rawan serangan buaya," demikian Muriansyah.
Baca juga: BKSDA Sampit pasang pancing tangkap buaya naik ke darat