Jakarta (ANTARA) - Para pedagang di pasar Krukut Jakarta Barat sempat bersembunyi ketika petugas dari Puskemas Kelurahan Krukut melakukan "tracing" atau penelusuran kontak erat dari 36 warga yang ditemukan terpapar COVID-19, Senin.
"Ya tadi ada sebagian yang bersembunyi. Kalau mereka masih begitu, maka akan dilakukan tes swab di lokasi ini lagi," kata Camat Taman Sari, Jakarta Barat, Agus Sulaeman, di sentra tes swab antigen di lapangan Garuda, RT 11/02, Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Agus menyatakan prihatin dengan sikap warga yang berusaha bersembunyi, karena tindakan tersebut justru akan mempersulit pemerintah melakukan pengendalian penyebaran COVID-19 setelah 36 warga terkonfirmasi positif.
Agus memastikan, pada Selasa (11/1), akan tetap melakukan "tracing". Jika para pedagang pasar tetap mengindari ketika diimbau untuk tes swab, maka pera pedagang itu akan dilarang berdagang. "Mohon maaf, para pedagang yang belum dites antigen untuk tidak jualan," jelas dia.
Baca juga: 'Testing-Tracing' terus diperkuat antisipasi OTG Omicron
Hingga saat ini, pihaknya tengah gencar melakukan tracing di empat RT di RW 02 Kelurahan Krukut, Jakarta Barat. Warga yang tercatat sebagai kontak erat, diarahkan untuk mengikuti tes swab antigen di empat lokasi yang disediakan Puskemas yakni Lapangan Garuda, lapangan SMKN 35, STM Kampung Jawa, dan Pasar Krukut.
Dari empat lokasi itu pihak kecamatan menargetkan dapat mentracing 500 warga pada Senin hari ini.
Syukur berharap warga kooperatif dengan bersedia mengikuti tes swab dan antigen tersebut agar penyebaran COVID-19 bisa dicegah.
Sebelumnya, Sebanyak 36 warga Taman Sari, Jakarta Barat, positif tertular virus corona (COVID-19) berdasarkan hasil tes antigen dan PCR.
Dari 36 orang itu, 35 di antaranya sudah dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menjalani isolasi. Sedangkan satu orang lainnya dibawa ke rumah sakit karena melahirkan.
Lurah Krukut, lham Nurkarin, mengatakan, temuan ini berawal dari salah satu warga yang melakukan tes PCR mandiri di rumah sakit di wilayah Taman Sari setelah tiba dari luar kota. Hasil tes PCR itu keluar tanggal 5 Januari dengan hasil positif.
Baca juga: Tiga kunci hidup berdampingan dengan COVID-19, kata Luhut Binsar
Baca juga: Pelaksanaan isolasi terpusat di Kalteng diminta dimaksimalkan
Baca juga: Pemerintah minim informasi terkait "tracing" oleh pemda
"Ya tadi ada sebagian yang bersembunyi. Kalau mereka masih begitu, maka akan dilakukan tes swab di lokasi ini lagi," kata Camat Taman Sari, Jakarta Barat, Agus Sulaeman, di sentra tes swab antigen di lapangan Garuda, RT 11/02, Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Agus menyatakan prihatin dengan sikap warga yang berusaha bersembunyi, karena tindakan tersebut justru akan mempersulit pemerintah melakukan pengendalian penyebaran COVID-19 setelah 36 warga terkonfirmasi positif.
Agus memastikan, pada Selasa (11/1), akan tetap melakukan "tracing". Jika para pedagang pasar tetap mengindari ketika diimbau untuk tes swab, maka pera pedagang itu akan dilarang berdagang. "Mohon maaf, para pedagang yang belum dites antigen untuk tidak jualan," jelas dia.
Baca juga: 'Testing-Tracing' terus diperkuat antisipasi OTG Omicron
Hingga saat ini, pihaknya tengah gencar melakukan tracing di empat RT di RW 02 Kelurahan Krukut, Jakarta Barat. Warga yang tercatat sebagai kontak erat, diarahkan untuk mengikuti tes swab antigen di empat lokasi yang disediakan Puskemas yakni Lapangan Garuda, lapangan SMKN 35, STM Kampung Jawa, dan Pasar Krukut.
Dari empat lokasi itu pihak kecamatan menargetkan dapat mentracing 500 warga pada Senin hari ini.
Syukur berharap warga kooperatif dengan bersedia mengikuti tes swab dan antigen tersebut agar penyebaran COVID-19 bisa dicegah.
Sebelumnya, Sebanyak 36 warga Taman Sari, Jakarta Barat, positif tertular virus corona (COVID-19) berdasarkan hasil tes antigen dan PCR.
Dari 36 orang itu, 35 di antaranya sudah dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menjalani isolasi. Sedangkan satu orang lainnya dibawa ke rumah sakit karena melahirkan.
Lurah Krukut, lham Nurkarin, mengatakan, temuan ini berawal dari salah satu warga yang melakukan tes PCR mandiri di rumah sakit di wilayah Taman Sari setelah tiba dari luar kota. Hasil tes PCR itu keluar tanggal 5 Januari dengan hasil positif.
Baca juga: Tiga kunci hidup berdampingan dengan COVID-19, kata Luhut Binsar
Baca juga: Pelaksanaan isolasi terpusat di Kalteng diminta dimaksimalkan
Baca juga: Pemerintah minim informasi terkait "tracing" oleh pemda