Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Khozaini berharap seluruh warga yang hendak mudik melalui pelabuhan maupun bandara di Sampit bisa terangkut sehingga mereka bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di kampung halaman bersama keluarga. 

"Dua tahun selama pandemi COVID-19 ini banyak warga yang tidak bisa mudik, pasti mereka sangat rindu. Kasihan kalau tidak bisa terangkut karena keterbatasan kapal atau pesawat yang mengangkut pemudik," kata Khozaini di Sampit, Jumat. 

Secara khusus politisi Partai Hanura ini menyoroti arus mudik melalui Pelabuhan Sampit. Transportasi lain biasanya memang paling diminati para pemudik karena lebih terjangkau dan bisa mengangkut penumpang, kendaraan dan barang. 

Saat ini arus mudik melalui Pelabuhan Sampit terus meningkat. Bahkan, tiket kapal laut untuk keberangkatan beberapa hari menjelang hari raya sudah habis terjual. 

Khozaini mengaku banyak mendapat keluhan cari calon penumpang yang merasa kecewa karena tidak kebagian tiket untuk jadwal keberangkatan menjelang Lebaran. 

PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama selalu operator diharapkan menindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut. Kedua perusahaan itu diharapkan bisa mengupayakan agar seluruh pemudik bisa terangkut. 

Baca juga: Pemkab Kotim berharap program Kota Cerdas mempercepat kemajuan daerah

"Cara yang bisa dilakukan misalnya meminta permohonan dispensasi sehingga dapat tambahan kuota jumlah penumpang. Atau bisa pula menambah jadwal keberangkatan kapal jika memang memungkinkan," kata Khozaini. 

Khozaini mengimbau calon penumpang tetap menjalankan protokol kesehatan, mematuhi aturan dan persyaratan serta selalu tertib. Ini agar penyelenggaraan mudik berjalan lancar dan pemudik bisa pulang dengan aman dan nyaman. 

"Kami juga berharap KSOP Sampit terus mengawasi, termasuk memeriksa kelaikan armada kapal laut untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang," demikian Khozaini. 

Kepala PT Pelni Cabang Sampit Muhammad Jabir menjelaskan, kapal yang dimiliki PT Pelni yang dioperasikan di Pelabuhan Sampit umumnya berkapasitas 920 penumpang. Namun jika pemerintah memberikan dispensasi 25 persen seperti saat musim arus mudik pada 2019 lalu sebelum pandemi COVID-19 maka kapal PT Pelni bisa mengangkut 1.200 sampai 1.300 penumpang. 

"Kami terus berkoordinasi di daerah sambil menunggu usulan dispensasi disetujui. Insya Allah. Saya kemarin ada koordinasi dan rapat. Kalau ada dispensasi itu maka tiga call (keberangkatan) yang tersisa bisa mengangkut 4.000 lebih penumpang," harap Jabir. 

Baca juga: GPPI Kotim serukan pembayaran THR dan penyelenggaraan mudik aman

Sementara itu Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, hal yang perlu diantisipasi adalah keberangkatan mulai H-10 yang diperkirakan terjadi lonjakan lebih tinggi karena pemudik masih antusias. 

"Untuk tiga call terakhir nanti, tiketnya sudah terjual semua. Untuk antisipasi, kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait bahwa perlu diantisipasi lonjakan mulai H-10. Kami berharap ada dispensasi sehingga pemudik bisa terakomodir semua. Kapasitas kami 800 penumpang. Kami sesuaikan dengan alat keselamatan," ujar Hendrik Sugiharto. 

Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun mengatakan pihaknya telah memeriksa kesiapan pihak operator dalam hal kondisi armada yang digunakan untuk mengangkut penumpang mudik Lebaran tahun ini. 

Uji petik dilakukan terhadap semua kapal penumpang yang melayani penumpang di Pelabuhan Sampit yakni dua kapal milik PT Dharma Lautan Utama yaitu Kirana I dan Kirana III serta dua kapal PT Pelni yaitu KM Kelimutu dan KM Lawit. 

"Hasil uji petik, keempat kapal ini dinyatakan laik untuk dioperasikan selama masa angkutan lebaran Tahun 2022 di Pelabuhan Sampit," demikian Agustinus Maun.

Baca juga: Aturan perjalanan diberlakukan tegas di Pelabuhan Sampit
Baca juga: 1.368 pemudik bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Pulau Jawa

 

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024