Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menyatakan bahwa hadir dan dibentuknya Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), sebagai upaya memaksimalkan memenuhi pendidikan anak kurang mampu.
GNOTA itu merupakan gerakan inisiatif dari masyarakat untuk menjaga anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan dasar sebagai landasan meraih masa depan lebih baik, kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
"Jadi, dibentuknya GNOTA itu merupakan bentuk kepedulian Pemkab Bartim kepada anak didik yang kurang mampu," ucapnya.
Adapun GNOTA tidak lepas dari orang tua asuh. Orang tua asuh adalah mereka yang dengan suka rela memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak usia sekolah kepada keluarga tidak mampu agar dapat meneruskan pendidikan formal.
Ampera mengatakan, siapa saja bisa menjadi orang tua asuh, baik perorangan, kelompok atau perusahaan/koperasi dan yayasan, dapat menjadi orang tua asuh.
Terbentuknya GNOTA Bartim dengan badan hukum Yayasan Tangan Pengharapan Barito Timur sebagai orang tua asuh berperan menyediakan seragam sekolah, sepatu, buku, pena, pensil, dan tas sekolah. Peranan itu memiliki dampak positif yang sangat besar agar anak-anak tetap mau bersekolah.
"Selain itu, berbagai kebutuhan pribadi anak untuk keperluan sekolah sehingga anak dapat fokus belajar," kata Ampera.
Baca juga: Optimalkan penanggulangan bencana, BPBD Bartim terima tambahan alat
GNOTA Barito Timur berkomitmen fokus pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, untuk memastikan agar anak-anak wajib mendapatkan minimal pendidikan dasar.
Pelantikan dan pengukuhan GNOTA Barito Timur dipimpin Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas juga dihadiri Ketua DPRD Barito Timur Nursulistio, Kapolres AKBP Afandi Eka Putra, Kajari Daniel Panannangan, Sekda Panahan Moetar dan sejumlah kepala OPD dan Camat.
Baca juga: Pembentukan TPAKD mendorong ketersediaan akses keuangan masyarakat di Bartim
Baca juga: Bupati Bartim ajukan raperda pertanggungjawaban APBD 2021
Baca juga: BPKAD Bartim Berkomitmen tingkatkan kualitas laporan keuangan
GNOTA itu merupakan gerakan inisiatif dari masyarakat untuk menjaga anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan dasar sebagai landasan meraih masa depan lebih baik, kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
"Jadi, dibentuknya GNOTA itu merupakan bentuk kepedulian Pemkab Bartim kepada anak didik yang kurang mampu," ucapnya.
Adapun GNOTA tidak lepas dari orang tua asuh. Orang tua asuh adalah mereka yang dengan suka rela memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak usia sekolah kepada keluarga tidak mampu agar dapat meneruskan pendidikan formal.
Ampera mengatakan, siapa saja bisa menjadi orang tua asuh, baik perorangan, kelompok atau perusahaan/koperasi dan yayasan, dapat menjadi orang tua asuh.
Terbentuknya GNOTA Bartim dengan badan hukum Yayasan Tangan Pengharapan Barito Timur sebagai orang tua asuh berperan menyediakan seragam sekolah, sepatu, buku, pena, pensil, dan tas sekolah. Peranan itu memiliki dampak positif yang sangat besar agar anak-anak tetap mau bersekolah.
"Selain itu, berbagai kebutuhan pribadi anak untuk keperluan sekolah sehingga anak dapat fokus belajar," kata Ampera.
Baca juga: Optimalkan penanggulangan bencana, BPBD Bartim terima tambahan alat
GNOTA Barito Timur berkomitmen fokus pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, untuk memastikan agar anak-anak wajib mendapatkan minimal pendidikan dasar.
Pelantikan dan pengukuhan GNOTA Barito Timur dipimpin Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas juga dihadiri Ketua DPRD Barito Timur Nursulistio, Kapolres AKBP Afandi Eka Putra, Kajari Daniel Panannangan, Sekda Panahan Moetar dan sejumlah kepala OPD dan Camat.
Baca juga: Pembentukan TPAKD mendorong ketersediaan akses keuangan masyarakat di Bartim
Baca juga: Bupati Bartim ajukan raperda pertanggungjawaban APBD 2021
Baca juga: BPKAD Bartim Berkomitmen tingkatkan kualitas laporan keuangan