Ini alasan osteoporosis lebih rentan menyerang wanita

Jumat, 10 Juni 2022 16:13 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pengeroposan tulang atau osteoporosis akan lebih rentan menyerang wanita daripada laki-laki, demikian kata dokter spesialis tulang dari RS Medistra dr. Kiki Novito, Sp.OT.

Hal tersebut, kata Kiki, disebabkan karena pengaruh hormonal saat seorang wanita mengalami menopause atau berakhirnya siklus menstruasi yang biasanya terjadi saat memasuki usia 45 hingga 55 tahun.

"Osteoporosis itu pada wanita bisa terjadi lebih cepat, karena adanya perubahan hormonal saat menopause," ujar Kiki dalam sebuah webinar kesehatan pada Jumat.

Baca juga: Cegah osteoporosis dengan menabung kalsium mulai usia 20-30 tahun

Diketahui, osteoporosis merupakan suatu kondisi tulang yang melemah, rapuh, dan berisiko tinggi untuk patah. Biasanya, patah tulang karena osteoporosis paling sering terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, pangkal lengan, dan panggul.

Kiki menjelaskan bahwa sebenarnya, tulang manusia mengalami remodeling atau pergantian tulang yang sudah tua menjadi tulang yang baru. Proses yang terjadi seumur hidup itu, kata Kiki, sangat dipengaruhi oleh hormon seks yakni estrogen pada perempuan dan testosteron pada laki-laki.

"Pada wanita, proses remodeling tulang itu sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen. Sedangkan kalau pria kan hormon seksnya bertahan lebih lama, bisa sampai umur di atas 65 atau 70. Sehingga pada wanita, osteoporosis itu lebih cepat (menyerang)," jelas Kiki.

Namun, Kiki juga mengingatkan bahwa hormon seks bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami osteoporosis.

Dia mengatakan, osteoporosis juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat seperti kurang bergerak, memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, dan kurang mengonsumsi kalsium dan vitamin D. Selain itu, lanjut dia, ada pula faktor penyebab osteoporosis yang tak bisa dihindari yaitu pengaruh genetik.

Kiki pun menjelaskan ada beberapa terapi osteoporosis yang dapat dilakukan. Di antaranya, latihan beban untuk memicu kerja sel yang berfungsi membentuk tulang sehingga dapat mencegah tulang menjadi lemah.

"Belum ataupun sudah didiagnosa osteoporosis, mesti lakukan latihan beban. Jadi enggak boleh hanya cukup berenang saja atau main sepeda statis saja, tapi harus ada unsur jalan, ada unsur main beban," ujar Kiki.

Selain itu, juga mengonsumsi bifosfonat atau kelompok obat yang dapat mengobati penyakit osteoporosis. Obat-obatan ini, kata Kiki, berfungsi menambah massa tulang. Namun, dia menyarankan, jika Anda ingin mengonsumsi bifosfonat, maka Anda harus melakukan kontrol rutin dengan dokter.

“Karena kalau kebanyakan bifosfonat, tulang itu bisa lebih fragile, sehingga dia bisa patah sendiri,” imbuh Kiki.

"Kemudian ada hormonal replacement therapy (HRT) yang cukup baik untuk osteoporosis terutama untuk wanita yang baru mengalami menopause, tapi tentunya juga harus dikonsultasikan dengan dokter, untuk mengetahui apakah ada risiko terjadi kanker," pungkasnya.

Baca juga: Proses osteoporosis bisa terjadi di usia berapa?

Baca juga: Perubahan gaya hidup selama pandemi pengaruhi osteoporosis

Baca juga: Osteoporosis jadi penyakit tersembunyi yang tidak disadari

Pewarta : Suci Nurhaliza
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jokowi berharap universitas hasilkan lebih banyak dokter spesialis

24 April 2024 15:15 Wib

DPRD Kalteng minta pemda terus berupaya penuhi dokter spesialis hingga ke pelosok

14 March 2024 20:31 Wib

Dokter sebut ibu dengan kondisi stunting dapat melahirkan bayi sehat

06 February 2024 18:10 Wib

Polisi ringkus pasutri spesialis ganjal ATM

19 January 2024 22:04 Wib

Olahraga menggunakan tumit bisa sebabkan nyeri pada kaki rata

19 December 2023 16:30 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 18 jam lalu

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib