Sudah enam pendaftar program tugas belajar dokter spesialis di Kotim

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Dinas Kesehatan, umar kaderi, dokter spesialis, rsud dr murjani, tugas belajar

Sudah enam pendaftar program tugas belajar dokter spesialis di Kotim

Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Program tugas belajar bagi dokter yang ingin mengikuti pendidikan dokter spesialis di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut positif, bahkan saat ini sudah ada enam dokter yang mendaftarkan diri.

"Yang mendaftar sudah ada enam orang. Kita usahakan, berapapun anggarannya sesuai kebutuhan. Saya rasa bagi pemerintah daerah itu tidak jadi persoalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Jumat.

Saat ini Kotawaringin Timur masih kekurangan dokter spesialis dan pendukung-pendukungnya serta tenaga kesehatan yang bisa membantu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dokter spesialis, seperti dokter spesialis jantung, saraf, rehabilitasi medik dan lainnya.

Akibatnya, pasien harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah lantaran RSUD dr Murjani Sampit belum memiliki dokter spesialis yang bisa menanganinya. Selain menjadi membebani pihak keluarga pasien, hal ini juga menyangkut risiko terhadap keselamatan pasien karena rujukan ke rumah sakit di luar daerah seperti ke Palangka Raya maupun Pangkalan Bun memerlukan waktu tempuh sekitar empat jam.

Menurut Umar, keperluan dokter spesialis yang dinilai cukup mendesak adalah dokter spesialis bedah saraf karena sangat dibutuhkan. Apalagi, banyak kondisi pasien yang memerlukan penanganan cepat oleh dokter spesialis bedah saraf agar nyawa mereka bisa diselamatkan.

Hal ini mengingat ketika ada kejadian serius, maka golden period atau masa kritisnya cukup singkat dan harus ditangani. Jika terlambat maka penanganannya agak sulit, bahkan berisiko terhadap keselamatan pasien.

"Kalau ada spesialis bedah saraf di sini maka akan bisa cepat. Kita sudah punya CT Scan dan dokter radiologi, sehingga begitu diagnosanya misalnya ada pembekuan darah di otak stroke maka bisa dilakukan bedah tengkorak," jelas Umar.

Baca juga: Pemkab Kotim siapkan bantuan pendidikan dokter spesialis

Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membuat program tugas belajar pendidikan dokter spesialis. Selain untuk memenuhi sesuai kebutuhan, langkah ini juga mengantisipasi terus berkurangnya dokter spesialis akibat sebagian memasuki purna tugas atau pensiun dan mutasi.

Umar mengaku bersyukur karena peraturan bupati (perbup) tentang bantuan tugas belajar dokter spesialis dan tenaga kesehatan sudah ditandatangani. Ini membuka kesempatan bagi dokter berstatus PNS maupun non PNS yang berminat menempuh pendidikan dokter spesialis dan mengabdi di Kotawaringin Timur.

Nantinya akan dilakukan seleksi dengan melihat bidang spesialisasi yang dibutuhkan di RSUD dr Murjani Sampit, RSUD Pratama Samuda dan RSUD Pratama Parenggean. Pembiayaan pendidikannya akan ditanggung oleh pemerintah daerah, dengan syarat setelah lulus nantinya mereka wajib mengabdi di Kotawaringin Timur selama 15 tahun.

Menurut Umar, ini merupakan investasi jangka panjang dalam bidang kesehatan di Kotawaringin Timur karena pendidikan dokter spesialis memerlukan waktu sekitar empat tahun. Namun langkah ini harus diambil sebelum Kotawaringin Timur kehabisan dokter spesialis.

Dia yakin ini akan menjadi prioritas pemerintah daerah karena sangat dibutuhkan. Anggarannya akan tetap dialokasikan meski pemerintah daerah masih dihadapkan pada masalah keuangan akibat pengurangan dana transfer ke daerah oleh pemerintah pusat.

Program ini perlu diutamakan meski investasi untuk pendidikan ini tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun program ini harus dijalankan.

"Kalau saat ini kita tidak memulainya maka kita akan ketinggalan terus karena dokter spesialis ini terus berkurang. Insyaallah tahun depan sudah kita mulai. Anggarannya masih kami diskusikan dengan TAPD, mudah-mudahan dalam pembahasan APBD sudah dimasukkan sesuai kebutuhan," demikian Umar Kaderi.

Baca juga: Sinergi pemerintah dan ormas dukung pembangunan Kotim

Baca juga: DPRD Kotim minta perbaikan SDN Kunjung Lampuyang diprioritaskan

Baca juga: Kerusakan jalan jadi keluhan warga Samuda saat reses legislatif


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.