Pemkab Gumas jalankan program dokter spesialis ke wilayah terpencil

id Gumas, kalteng, gunung Mas, Pemkab Gumas, kesehatan, spesialis anak

Pemkab Gumas jalankan program dokter spesialis ke wilayah terpencil

Dokter spesialis anak saat memberi pelayanan kesehatan kepada warga Kelurahan Tumbang Napoi Kecamatan Miri Manasa, akhir Juni 2025. ANTARA/HO-Dinkes Gumas

Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui Dinas Kesehatan mulai menjalankan program dokter spesialis keliling atau speling ke desa/kelurahan yang masuk kategori wilayah terpencil.

Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Kepala Dinkes Arnold saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin, mengatakan program ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan spesialistik kepada masyarakat yang mungkin kesulitan mengakses rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang lebih besar.

“Dokter spesialis di Gumas hanya ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun. Masyarakat yang berada di wilayah terpencil terkendala jarak dan biaya jika ingin mendapat pelayanan dari dokter spesialis,” ungkapnya.

Misalnya saja masyarakat di Desa Tumbang Mahuroi Kecamatan Damang Batu, yang harus menempuh perjalanan berjam-jam jika ingin menuju Kuala Kurun. Biaya perjalanan yang dikeluarkan juga tidak sedikit.

Oleh sebab itu, mulai tahun 2025 ini Dinkes Gumas menggagas program speling, supaya masyarakat di desa/kelurahan yang masuk kategori wilayah terpencil dapat merasakan layanan dari dokter spesialis.

Sebenarnya, sambung dia, di Gumas telah tersedia belasan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menerima pelayanan dari tenaga kesehatan yang ada.

Namun untuk pelayanan dokter spesialis memang hanya ada di RSUD Kuala Kurun, sehingga Dinkes Gumas menilai program speling tetap perlu dijalankan demi peningkatan akses pelayanan kesehatan.

Baca juga: Berikut para pemenang lomba inovasi Pemkab Gumas 2025

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinkes Gumas Heriyanto menyampaikan, speling melibatkan dokter spesialis anak yakni dr. I Wayan Ardita, Sp.A dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan yakni dr. Ardin Toding, Sp.OG.

Bersama-sama tim dari Dinkes Gumas, puskesmas, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan, kedua dokter spesialis tadi melakukan berbagai kegiatan di desa/kelurahan yang menjadi sasaran program.

Program speling mulai dijalankan pada akhir Juni 2025, di mana sejauh ini telah dilakukan di Puskesmas Tumbang Masukih dan Puskesmas Tumbang Napoi di Kecamatan Miri Manasa, serta Puskesmas Rabambang di Kecamatan Rungan Barat.

Lalu Puskesmas Tumbang Jutuh di Kecamatan Rungan, Puskesmas Tehang di Kecamatan Manuhing Raya, serta Puskesmas Tumbang Marikoi dan Tumbang Mahuroi di Kecamatan Damang Batu.

Selama melakukan pelayanan, dokter spesialis anak melakukan pemeriksaan terhadap anak. Adapun pelayanan yang diberikan meliputi skrining pertumbuhan, dan melakukan ploting untuk melihat status gizi balita.

Lalu melakukan deteksi stunting, wasting atau kondisi di mana seorang anak mengalami berat badan yang rendah jika dibandingkan dengan tinggi badannya, overweight atau kelebihan berat badan, dan sebagainya.

Kemudian pemberian susu formula secara langsung berdasarkan status gizi anak, menghitung berat badan ideal (BBI) untuk mengetahui kebutuhan asupan dan resep susu formula yang diberikan kepada anak.

Baca juga: Tampang Tumbang Anjir dicanangkan menjadi Desa Cantik

Selanjutnya memberikan edukasi pemberian makan anak seperti komposisi bahan makanan, porsi, tekstur, cara pemberian makanan, pemberian telur kepada semua anak yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan.

Layanan lainnya yakni memberi konsultasi kesehatan umum anak, pemantauan gizi anak, dan memberi edukasi kepada orang tua tentang perawatan anak dan pencegahan stunting.

Di sisi lain, dokter spesialis kebidanan dan kandungan melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil yang meliputi pemeriksaan kehamilan rutin dan ultrasonografi2-dimensi (USG 2D), serta deteksi risiko tinggi kehamilan.

Selain itu dokter spesialis kebidanan dan kandungan juga melakukan konseling tentang tanda bahaya kehamilan dan persiapan persalinan, serta edukasi kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana (KB).

“Untuk edukasi kesehatan lainnya disampaikan langsung oleh tim dari Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Gumas, yang meliputi edukasi terkait gizi ibu hamil dan balita untuk pencegahan stunting,” paparnya.

Lebih lanjut, pada 2025 ini program speling hanya dilakukan satu kali, mengingat keterbatasan anggaran. Ke depan Dinkes Gumas akan mengupayakan program ini bisa kembali dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya.

“Jika anggaran memungkinkan, program speling akan dilaksanakan dua kali dalam satu tahun mulai tahun depan. Tentunya ini perlu dukungan dari seluruh pihak supaya dapat terwujud,” demikian Heriyanto.

Baca juga: Sebanyak 2.191 warga Gunung Mas terima bantuan pangan beras

Baca juga: Legislator Gumas sebut pemeliharaan jalan Kuayan-Malahoi perlancar transportasi

Baca juga: Pemkab Gunung Mas terbantu TMMD percepat pemerataan pembangunan


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.