Pulang Pisau  (ANTARA) - Camat Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ngeok T Rasad mengungkapkan, sedikitnya ada enam desa yang mulai terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah setempat. 

“Berdasarkan hasil laporan bersama Tripika kecamatan setempat, sedikitnya ada enam desa antara lain Desa Tangkahen, Desa Bawan, Desa Tambak, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Hurung,” kata Ngeok, Rabu. 

Untuk saat ini, terang Ngeok, pemerintah kecamatan setempat bersama unsur Tripika masih terus melakukan pendataan dan memantau sejauh mana dampak banjir tersebut. 

Semua kepala desa yang terdampak diminta untuk terus memonitoring setiap perkembangan akibat banjir dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.

Dikatakannya, selain tingginya curah hujan di wilayah setempat, Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan juga tidak mampu lagi menampung debit air sehingga air meluap membanjiri desa-desa dan pemukiman penduduk di sekitarnya. 

Selanjutnya, memberdayakan seluruh alat bantu yang dimiliki desa mengantisipasi hal yang buruk serta membentuk posko tanggap bencana bagi desa yang dianggap rawan banjir. 

Baca juga: Mendes PDTT apresiasi BUMDes konservasi orangutan di Pulang Pisau

“Ketinggian air berbeda-beda mulai setinggi lutut hingga sebatas pinggang orang dewasa, dan masih bisa naik apabila curah hujan di Kecamatan Banama Tingang dan sekitarnya terus tinggi,” papar Ngeok. 

Dirinya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat di kecamatan setempat untuk selalu waspada dan tanggap. Semua pihak harus bersinergi menjaga keselamatan masyarakat dari dampak banjir dan kemungkinan berbagai penyakit yang timbul akibat dampak banjir.

Pelaksana Tugas BPBD Kabupaten Pulang Pisau Moh Insyafi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tekson mengungkapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah ditempatkan untuk melakukan pengkajian, identifikasi, mendata cakupan lokasi banjir dan kerusakan sarana serta prasarana fasilitas layanan umum yang terdampak. 

Dikatakan Tekson, Desa Tangkahen merupakan desa yang paling terdampak akibat banjir. Ketinggian debet air di desa tersebut mencapai 80-90 centimeter dengan beberapa fasilitas yang terdampak meliputi rumah ibadah, sekolah, kantor desa, balai desa, Puskesmas, dan PAUD. 

“Data sementara di Desa Tangkahen untuk tempat tinggal atau rumah yang terdampak sebanyak 313 dengan 387 kepala keluarga (KK). Untuk desa lainnya yang terdampak tim masih melakukan pendataan,” demikian Tekson. 

Baca juga: Kerugian negara akibat program RPE BPBD Pulang Pisau mencapai Rp700 juta

Baca juga: Sauqi-Yuda juarai ganda putra bulu tangkis Bupati Cup

Baca juga: Bupati Pulang Pisau soroti data 37 persen status pernikahan tidak tercatat

Pewarta : Adi Waskito 
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024