Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berupaya meningkatkan kembali aktivitas transaksi di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit sehingga pergerakan ekonomi di pasar tradisional terbesar itu kembali meningkat.
"PPM ini ikon awal kita sehingga akan kita pertahankan meski kita sudah punya mal dan lainnya, PPM juga tetap jadi kebanggaan kita. Harapan kita PPM tetap eksis karena dia punya pangsa pasar sendiri," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
PPM berlokasi di pinggir Sungai Mentaya. Pasar tradisional bertingkat dua dengan kios sekitar 500 buah ini dibangun pada 2004 ini saat pemerintahan Bupati Wahyudi K Anwar.
Pasar ini dibangun di masa kejayaan sektor perkayuan. Sebagai pasar terbesar pada masanya, PPM menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat ini kejayaan PPM mulai berkurang seiring bermunculannya pusat perbelanjaan modern di Sampit, seperti mal, swalayan, ritel berjaringan serta pasar tradisional baru. Kondisi ini berdampak terhadap transaksi di PPM karena pembeli tidak sebanyak dulu, bahkan ada kios di lantai dua yang ditutup pemiliknya.
Pedagang mengeluh karena kondisi ini diperparah dengan kerusakan jalan, khususnya di bagian belakang atau menghadap sungai. Sebagian listrik juga mati sehingga menghambat aktivitas pedagang.
Baca juga: Khawatir serangan buaya, SMPN 4 Sampit membuat kolam renang di halaman sekolah
Menanggapi itu, Bupati Halikinnor langsung datang ke PPM. Dia melihat langsung kondisi kerusakan jalan serta mendengar keluhan pedagang terkait listrik mati.
Terkait kerusakan jalan di area parkir belakang, Halikinnor sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum segera memperbaikinya dengan tambal sulam. Untuk perbaikan permanen rencananya dilaksanakan pada 2023 dengan pengaspalan.
"Agar PPM ini kembali ramai, sesuai permintaan pedagang, di bagian atas akan dibuat taman sehingga warga senang berbelanja di sini sehingga PPM kembali ramai. Kita juga mempertimbangkan membuat jembatan menghubungkan antara bangunan PPM ini dengan Food Court di sampingnya," ujar Halikinnor.
Halikinnor yakin PPM bisa kembali didorong agar ramai pembeli seperti dulu. Listrik dan penerangan juga segera diperbaiki agar aktivitas jual beli kembali lancar dan ramai.
"Harapan kita dengan sarana dan prasarananya diperbaiki maka pengunjung semakin senang datang ke sini sehingga pasar tetap laku maka ekonomi kita bangkit. Dengan bangkitnya ekonomi maka otomatis masyarakat kita kesejahteraan akan meningkat," demikian Halikinnor.
Baca juga: Warga gembira usulan perbaikan jalan langsung disetujui Bupati Kotim
Baca juga: DPRD Kotim usulkan peningkatan infrastruktur kawasan ekonomi
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Pemprov Kalteng gencar bantu pengendalian inflasi
"PPM ini ikon awal kita sehingga akan kita pertahankan meski kita sudah punya mal dan lainnya, PPM juga tetap jadi kebanggaan kita. Harapan kita PPM tetap eksis karena dia punya pangsa pasar sendiri," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
PPM berlokasi di pinggir Sungai Mentaya. Pasar tradisional bertingkat dua dengan kios sekitar 500 buah ini dibangun pada 2004 ini saat pemerintahan Bupati Wahyudi K Anwar.
Pasar ini dibangun di masa kejayaan sektor perkayuan. Sebagai pasar terbesar pada masanya, PPM menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat ini kejayaan PPM mulai berkurang seiring bermunculannya pusat perbelanjaan modern di Sampit, seperti mal, swalayan, ritel berjaringan serta pasar tradisional baru. Kondisi ini berdampak terhadap transaksi di PPM karena pembeli tidak sebanyak dulu, bahkan ada kios di lantai dua yang ditutup pemiliknya.
Pedagang mengeluh karena kondisi ini diperparah dengan kerusakan jalan, khususnya di bagian belakang atau menghadap sungai. Sebagian listrik juga mati sehingga menghambat aktivitas pedagang.
Baca juga: Khawatir serangan buaya, SMPN 4 Sampit membuat kolam renang di halaman sekolah
Menanggapi itu, Bupati Halikinnor langsung datang ke PPM. Dia melihat langsung kondisi kerusakan jalan serta mendengar keluhan pedagang terkait listrik mati.
Terkait kerusakan jalan di area parkir belakang, Halikinnor sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum segera memperbaikinya dengan tambal sulam. Untuk perbaikan permanen rencananya dilaksanakan pada 2023 dengan pengaspalan.
"Agar PPM ini kembali ramai, sesuai permintaan pedagang, di bagian atas akan dibuat taman sehingga warga senang berbelanja di sini sehingga PPM kembali ramai. Kita juga mempertimbangkan membuat jembatan menghubungkan antara bangunan PPM ini dengan Food Court di sampingnya," ujar Halikinnor.
Halikinnor yakin PPM bisa kembali didorong agar ramai pembeli seperti dulu. Listrik dan penerangan juga segera diperbaiki agar aktivitas jual beli kembali lancar dan ramai.
"Harapan kita dengan sarana dan prasarananya diperbaiki maka pengunjung semakin senang datang ke sini sehingga pasar tetap laku maka ekonomi kita bangkit. Dengan bangkitnya ekonomi maka otomatis masyarakat kita kesejahteraan akan meningkat," demikian Halikinnor.
Baca juga: Warga gembira usulan perbaikan jalan langsung disetujui Bupati Kotim
Baca juga: DPRD Kotim usulkan peningkatan infrastruktur kawasan ekonomi
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Pemprov Kalteng gencar bantu pengendalian inflasi