Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Hankep), menghimbau kepada seluruh warga setempat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bertanam sayuran.
"Menanam sayur-sayuran untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga dalam menghadapi resesi ekonomi 2023," kata Kepala Distan Hankep Barito Timur Lurikto di Tamiang Layang, Selasa.
Menurutnya, pada 2023 diprediksi akan ada krisis pangan dan krisis energi sehingga dibutuhkan banyak solusi untuk kemajuan kedepannya, salah satunya dengan memanfaatkan lahan maupun pekarangan rumah untuk bertanam sayuran. Tanaman sayuran yang dianjurkan yakni, sayuran kebutuhan sehari-hari seperti bayam, sawi, cabai, terong, bawang, tomat dan lainnya. Selain itu, bisa juga ditanami jenis kacang-kacangan.
Lurikto mengatakan, peningkatan produktivitas pada sektor pertanian diyakini mampu menangkis krisis pada 2023 mendatang. Dengan begitu, apabila memerlukan sayur untuk kebutuhan keluarga maka bisa mengambilnya di lahan sendiri sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membeli.
"Kami meyakini jika lahan pekarangan maupun lahan kosong dimanfaatkan secara optimal maka akan menciptakan ketahanan pangan yang bisa menekan inflasi daerah. Ini juga selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Barito Timur di sektor pertanian khususnya bidang ekonomi kerakyatan," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bartim evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting
Program pemanfaatan lahan dan pekarangan bisa diarahkan untuk bercocok tanam sayur-sayuran yang mudah tumbuh yang memiliki nilai ekonomis seperti cabai, gambas, sawi dan yang lain untuk dikelola menjadi kebun komoditas hortikultura. Pemkab Bartim pun kembali memperkuat program pemanfaatan lahan dan pekarangan sebagai upaya menciptakan ketahanan pangan keluarga sekaligus menekan inflasi serat bersiap menghadapi resesi pada 2023.
"Program yang dicanangkan Bupati Bartim Ampera AY Mebas ini multi manfaat. Berpengaruh pada ketahanan pangan keluarga dan bisa menumbuhkan ekonomi keluarga," demikian Lurikto.
Baca juga: Pemkab Bartim lelang sembilan jabatan administrator
Baca juga: RSUD Tamiang Layang serahkan bayi telantar ke Dinsos Kalteng
Baca juga: Perpustakaan Desa Pangkan di Bartim masuk terbaik tingkat nasional
"Menanam sayur-sayuran untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga dalam menghadapi resesi ekonomi 2023," kata Kepala Distan Hankep Barito Timur Lurikto di Tamiang Layang, Selasa.
Menurutnya, pada 2023 diprediksi akan ada krisis pangan dan krisis energi sehingga dibutuhkan banyak solusi untuk kemajuan kedepannya, salah satunya dengan memanfaatkan lahan maupun pekarangan rumah untuk bertanam sayuran. Tanaman sayuran yang dianjurkan yakni, sayuran kebutuhan sehari-hari seperti bayam, sawi, cabai, terong, bawang, tomat dan lainnya. Selain itu, bisa juga ditanami jenis kacang-kacangan.
Lurikto mengatakan, peningkatan produktivitas pada sektor pertanian diyakini mampu menangkis krisis pada 2023 mendatang. Dengan begitu, apabila memerlukan sayur untuk kebutuhan keluarga maka bisa mengambilnya di lahan sendiri sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membeli.
"Kami meyakini jika lahan pekarangan maupun lahan kosong dimanfaatkan secara optimal maka akan menciptakan ketahanan pangan yang bisa menekan inflasi daerah. Ini juga selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Barito Timur di sektor pertanian khususnya bidang ekonomi kerakyatan," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bartim evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting
Program pemanfaatan lahan dan pekarangan bisa diarahkan untuk bercocok tanam sayur-sayuran yang mudah tumbuh yang memiliki nilai ekonomis seperti cabai, gambas, sawi dan yang lain untuk dikelola menjadi kebun komoditas hortikultura. Pemkab Bartim pun kembali memperkuat program pemanfaatan lahan dan pekarangan sebagai upaya menciptakan ketahanan pangan keluarga sekaligus menekan inflasi serat bersiap menghadapi resesi pada 2023.
"Program yang dicanangkan Bupati Bartim Ampera AY Mebas ini multi manfaat. Berpengaruh pada ketahanan pangan keluarga dan bisa menumbuhkan ekonomi keluarga," demikian Lurikto.
Baca juga: Pemkab Bartim lelang sembilan jabatan administrator
Baca juga: RSUD Tamiang Layang serahkan bayi telantar ke Dinsos Kalteng
Baca juga: Perpustakaan Desa Pangkan di Bartim masuk terbaik tingkat nasional