Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) meminta masing-masing pemerintah kabupaten dan kota menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk menangani komoditas di pasaran yang mengalami kenaikan harga.
"Adapun yang perlu diperhatikan adalah perkembangan harga pangan strategis tingkat pedagang eceran," kata Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, apabila kenaikan harga pada pangan strategis tingkat pedagang eceran tidak normal atau melampaui batas wajar, maka dapat segera diambil kebijakan untuk menstabilkannya.
"Jadi perlu tindakan yang cepat dan tepat sasaran, apakah dengan menggelar operasi ataupun kebijakan lain yang dianggap perlu pada masing-masing daerah," jelasnya.
Riza mengatakan berbagai upaya seperti ini harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan maupun harga jual komoditas strategis agar tetap stabil, menjaga daya beli masyarakat, maupun menekan laju inflasi.
Baca juga: Optimalisasi sektor perkebunan Kalteng dalam menopang perekonomian masyarakat
Dia menyampaikan berbagai pangan strategis tingkat pedagang eceran yang perlu diperhatikan, di antaranya seperti beras, bawang merah, bawang putih, gula, minyak goreng, cabai, serta lainnya.
Berkaitan hal ini sebelumnya juga telah dibahas secara nasional, yakni dalam rapat pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat. Dalam kegiatan tersebut dijabarkan, indeks perkembangan harga secara nasional baik yang mengalami kenaikan maupun penurunan dalam minggu pertama Januari 2023.
Cabai rawit mengalami kenaikan harga di sebanyak 81 kabupaten/kota, serta penurunan di sebanyak 42 kabupaten/kota lainnya, beras mengalami kenaikan harga di sebanyak 72 kabupaten/kota serta penurunan di 90 kabupaten/kota lainnya, hingga telur ayam ras maupun daging ayam ras.
Sedangkan untuk di Kalimantan Tengah berdasarkan pemantauan rutin Dishanpang Kalteng terhitung sejak 1-9 Januari, terjadi fluktuasi harga pada berbagai komoditas pangan strategis tingkat pedagang eceran.
"Untuk itu kami harapkan agar masing-masing pemda melalui perangkat daerah dapat memerhatikan hal ini, guna mengantisipasi berbagai hal termasuk tingkat inflasi," jelasnya.
Baca juga: Kalteng-Kalsel optimalkan ketertiban di wilayah perbatasan
"Adapun yang perlu diperhatikan adalah perkembangan harga pangan strategis tingkat pedagang eceran," kata Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, apabila kenaikan harga pada pangan strategis tingkat pedagang eceran tidak normal atau melampaui batas wajar, maka dapat segera diambil kebijakan untuk menstabilkannya.
"Jadi perlu tindakan yang cepat dan tepat sasaran, apakah dengan menggelar operasi ataupun kebijakan lain yang dianggap perlu pada masing-masing daerah," jelasnya.
Riza mengatakan berbagai upaya seperti ini harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan maupun harga jual komoditas strategis agar tetap stabil, menjaga daya beli masyarakat, maupun menekan laju inflasi.
Baca juga: Optimalisasi sektor perkebunan Kalteng dalam menopang perekonomian masyarakat
Dia menyampaikan berbagai pangan strategis tingkat pedagang eceran yang perlu diperhatikan, di antaranya seperti beras, bawang merah, bawang putih, gula, minyak goreng, cabai, serta lainnya.
Berkaitan hal ini sebelumnya juga telah dibahas secara nasional, yakni dalam rapat pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat. Dalam kegiatan tersebut dijabarkan, indeks perkembangan harga secara nasional baik yang mengalami kenaikan maupun penurunan dalam minggu pertama Januari 2023.
Cabai rawit mengalami kenaikan harga di sebanyak 81 kabupaten/kota, serta penurunan di sebanyak 42 kabupaten/kota lainnya, beras mengalami kenaikan harga di sebanyak 72 kabupaten/kota serta penurunan di 90 kabupaten/kota lainnya, hingga telur ayam ras maupun daging ayam ras.
Sedangkan untuk di Kalimantan Tengah berdasarkan pemantauan rutin Dishanpang Kalteng terhitung sejak 1-9 Januari, terjadi fluktuasi harga pada berbagai komoditas pangan strategis tingkat pedagang eceran.
"Untuk itu kami harapkan agar masing-masing pemda melalui perangkat daerah dapat memerhatikan hal ini, guna mengantisipasi berbagai hal termasuk tingkat inflasi," jelasnya.
Baca juga: Kalteng-Kalsel optimalkan ketertiban di wilayah perbatasan