Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Vietnam akan menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023 sebagai Tahun Kucing, bukan Tahun Kelinci seperti yang dirayakan di China, Jepang, dan negara-negara Asia Timur lainnya.
Tak ada penjelasan resmi mengapa masyarakat Vietnam mengadopsi kucing sebagai hewan keempat dalam astrologi atau shio mereka dan bukannya kelinci seperti di China.
Reuters pada Jumat (20/1) melaporkan bahwa peneliti budaya dari Hanoi Ngo Huong Giang mengungkapkan pendapatnya mengenai alasan mengapa Vietnam mengadopsi kucing alih-alih kelinci.
Baca juga: Tiga shio ini punya peruntungan paling baik di tahun 2022
Alasan pertama, menurut dia, kemungkinan karena istilah untuk kelinci dalam sistem urutan astrologi China diucapkan "mao" dalam bahasa Mandarin, yang terdengar mirip dengan kata dalam bahasa Vietnam untuk kucing.
Selain itu, memelihara kelinci juga tidak umum di Vietnam. Yang jelas, masyarakat Vietnam tidak mau mengubah tradisi mereka.
"Kekuatannya (kelinci) tidak sama dengan kucing," ujar Ngo Quy Dung, penduduk Hanoi, yang membandingkan antara kelinci dan kucing.
Giang kemudian menambahkan bahwa kucing adalah teman bagi keluarga di Vietnam yang membantu melindungi tanaman dan makanan dari hewan pengerat. Selain itu, kucing dipercaya mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Mengutip VietnamPlus dari Kantor Berita Vietnam, orang yang lahir di Tahun Kucing dipercaya memiliki sifat dan karakter yang cerdas, pintar, gesit, cerdik, dan memiliki pandangan hidup yang visioner.
Mereka yang lahir di Tahun Kucing juga sering memperlakukan orang dengan antusias dan baik hati serta selalu siap membantu orang lain saat mereka membutuhkan.
Di lingkungan pekerjaan dan di kehidupannya, mereka dinilai cerdik, cerdas, imajinatif, dan berpikiran jernih sehingga dapat berhasil di bidang yang membutuhkan perhitungan, bisnis, atau seni.
Orang yang lahir di Tahun Kucing juga dinilai memiliki karakteristik optimis, jujur, dan mudah memaafkan orang lain, serta mampu beradaptasi terhadap segala jenis situasi. Kebanyakan dari mereka sensitif dan emosional, namun memiliki kehidupan batin yang kaya.
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Tak ada penjelasan resmi mengapa masyarakat Vietnam mengadopsi kucing sebagai hewan keempat dalam astrologi atau shio mereka dan bukannya kelinci seperti di China.
Reuters pada Jumat (20/1) melaporkan bahwa peneliti budaya dari Hanoi Ngo Huong Giang mengungkapkan pendapatnya mengenai alasan mengapa Vietnam mengadopsi kucing alih-alih kelinci.
Baca juga: Tiga shio ini punya peruntungan paling baik di tahun 2022
Alasan pertama, menurut dia, kemungkinan karena istilah untuk kelinci dalam sistem urutan astrologi China diucapkan "mao" dalam bahasa Mandarin, yang terdengar mirip dengan kata dalam bahasa Vietnam untuk kucing.
Selain itu, memelihara kelinci juga tidak umum di Vietnam. Yang jelas, masyarakat Vietnam tidak mau mengubah tradisi mereka.
"Kekuatannya (kelinci) tidak sama dengan kucing," ujar Ngo Quy Dung, penduduk Hanoi, yang membandingkan antara kelinci dan kucing.
Giang kemudian menambahkan bahwa kucing adalah teman bagi keluarga di Vietnam yang membantu melindungi tanaman dan makanan dari hewan pengerat. Selain itu, kucing dipercaya mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Mengutip VietnamPlus dari Kantor Berita Vietnam, orang yang lahir di Tahun Kucing dipercaya memiliki sifat dan karakter yang cerdas, pintar, gesit, cerdik, dan memiliki pandangan hidup yang visioner.
Mereka yang lahir di Tahun Kucing juga sering memperlakukan orang dengan antusias dan baik hati serta selalu siap membantu orang lain saat mereka membutuhkan.
Di lingkungan pekerjaan dan di kehidupannya, mereka dinilai cerdik, cerdas, imajinatif, dan berpikiran jernih sehingga dapat berhasil di bidang yang membutuhkan perhitungan, bisnis, atau seni.
Orang yang lahir di Tahun Kucing juga dinilai memiliki karakteristik optimis, jujur, dan mudah memaafkan orang lain, serta mampu beradaptasi terhadap segala jenis situasi. Kebanyakan dari mereka sensitif dan emosional, namun memiliki kehidupan batin yang kaya.
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa