Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono mengatakan sebanyak 90 investor telah menyatakan keseriusan untuk berinvestasi di Ibu Kota baru.

Kami ingin lapor juga bahwa kami menerima cukup banyak menerima pernyataan minat atau letter of interest yang hingga kemarin, hingga minggu lalu jumlahnya 142 dan sekitar 90 itu kami kategorikan sebagai pihak yang serius, kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin.

Bambang merinci, pernyataan minat tersebut berasal dari 25 investor bidang infrastruktur dan utilitas, 15 sektor edukasi, 14 jasa konsultan, lalu 10 sektor perumahan, 9 mixed use dan komersial, 8 sektor teknologi, 5 sektor kesehatan, 4 kantor BUMN dan swasta serta 2 sektor kantor pemerintah.

Baca juga: Artikel - IKN Nusantara wujudkan kota di tengah rimba

Sementara itu proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk perumahan yang terdiri dari 184 tower dengan nilai investasi mencapai Rp41 triliun berasal dari Summarecon senilai Rp1,67 triliun, lalu Nusantaras Consortium sebesar Rp30,8 triliun dan Korea Land and Housing senilai Rp8,65 triliun.

Bambang menuturkan bahwa pembiayaan untuk membangun IKN masih dengan skema 20 persen dari APBN dan 80 persen menggunakan investasi dari investor. Otorita IKN pun telah membagi 9 generator ekonomi yang pembangunannya akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari generator pertama yakni pusat pemerintahan nasional.

Baca juga: 47 'tower' disiapkan di apartemen tempat tinggal ASN di IKN

Kawasan pusat pemerintah ada di nomor 1 dan di kawasan lain kami membuka diri investor untuk masuk ke sana, tapi tentunya akan berbeda karena di kawasan pusat nomor 1 sudah akan tersedia infrastruktur dasar, ucapnya.

Investasi tahap prioritas 2024, lanjutnya juga dibagi menjadi 3 zona dengan prioritas utama adalah pembangunan kawasan Istana Presiden, 4 Kantor Kemenko, Kementerian yang langsung mendukung Presiden, dan ekosistem pendukung.

Baca juga: Menkeu sebut kenaikan pembiayaan di awal pandemi bisa biayai 2 IKN

Baca juga: Kepala Otorita IKN: Tidak ada ruang untuk korupsi

Berbeda dengan tahap awal perencanaan, otorita IKN memutuskan untuk turut memprioritaskan pembangunan ekosistem pendukung di sekitar kawasan pusat pemerintahan dengan membangun infrastruktur dan fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan standar internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran dan jasa, mixed use, komersial dan niaga seperti pusat perbelanjaan dan fasilitas hunian.

Kami ingin agar di 2024, kita juga bisa melihat sebagai kota yang memiliki ekosistem, artinya fasilitas untuk mereka yang pindah dan ingin melakukan kegiatan lain selain administratif pemerintahan juga tersedia nanti, jelas Bambang.

Baca juga: Bupati Bartim ajak petani tingkatkan budi daya tanaman pangan

Baca juga: Bahlil bahas investasi di IKN dengan eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair

Baca juga: Wamenaker sebut IKN ciptakan banyak kesempatan kerja

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024