Jakarta (ANTARA) - Adopsi teknologi pertanian modern di Tanah Air dinilai semakin penting mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung ekonomi.
Executive Director CropLife Indonesia Agung Kurniawan menyatakan bahwa dalam menghadapi perubahan iklim, Indonesia rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan, sehingga teknologi pertanian modern dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Selain itu, katanya di Jakarta, Senin, dalam menghadapi prediksi resesi ekonomi di tahun 2023, adopsi teknologi pertanian modern juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan, yang pada akhirnya dapat membantu memperkuat ekonomi nasional.
"Oleh karena itu di Indonesia, adopsi teknologi pertanian modern menjadi semakin penting mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung ekonomi," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Menurut Agung, pemerintah, industri serta asosiasi pertanian harus terus mempromosikan adopsi teknologi pertanian modern dan memfasilitasi akses ke teknologi untuk petani di seluruh Indonesia.
Menurut dia, pihaknya siap mendukung program-program pemerintah dengan membangun platform yang memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi dan pengalaman dalam menggunakan teknologi modern seperti penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemanfaatan benih bioteknologi.
"Dengan demikian para petani juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan teknologi tersebut," katanya pada kegiatan Annual General Meeting (AGM) dengan para pemangku kepentingan sektor pertanian.
Dijelaskannya, pertukaran informasi yang dilakukan CropLife selalu berbasis dengan keilmuan dan pengembangan riset di skala industri, sehingga memungkinkan para petani untuk bisa mengaplikasikan pertanian yang maju dan modern.
Ke depan, menurut dia, pihaknya akan selalu menjalankan komitmen untuk menciptakan dan mendorong upaya pembangunan pertanian berkelanjutan yang aman, efektif dan efisien di Indonesia.
Sebelumnya Executive Director CropLife Asia Tan Siang Hee memaparkan sejumlah tantangan di sektor pertanian yang dihadapi oleh dunia.
Menurut dia, salah satu solusi untuk menjawab tantangan pertanian adalah dengan melakukan adaptasi teknologi modern yakni penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemanfaatan benih bioteknologi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. .
Executive Director CropLife Indonesia Agung Kurniawan menyatakan bahwa dalam menghadapi perubahan iklim, Indonesia rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan, sehingga teknologi pertanian modern dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Selain itu, katanya di Jakarta, Senin, dalam menghadapi prediksi resesi ekonomi di tahun 2023, adopsi teknologi pertanian modern juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan, yang pada akhirnya dapat membantu memperkuat ekonomi nasional.
"Oleh karena itu di Indonesia, adopsi teknologi pertanian modern menjadi semakin penting mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung ekonomi," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Menurut Agung, pemerintah, industri serta asosiasi pertanian harus terus mempromosikan adopsi teknologi pertanian modern dan memfasilitasi akses ke teknologi untuk petani di seluruh Indonesia.
Menurut dia, pihaknya siap mendukung program-program pemerintah dengan membangun platform yang memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi dan pengalaman dalam menggunakan teknologi modern seperti penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemanfaatan benih bioteknologi.
"Dengan demikian para petani juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan teknologi tersebut," katanya pada kegiatan Annual General Meeting (AGM) dengan para pemangku kepentingan sektor pertanian.
Dijelaskannya, pertukaran informasi yang dilakukan CropLife selalu berbasis dengan keilmuan dan pengembangan riset di skala industri, sehingga memungkinkan para petani untuk bisa mengaplikasikan pertanian yang maju dan modern.
Ke depan, menurut dia, pihaknya akan selalu menjalankan komitmen untuk menciptakan dan mendorong upaya pembangunan pertanian berkelanjutan yang aman, efektif dan efisien di Indonesia.
Sebelumnya Executive Director CropLife Asia Tan Siang Hee memaparkan sejumlah tantangan di sektor pertanian yang dihadapi oleh dunia.
Menurut dia, salah satu solusi untuk menjawab tantangan pertanian adalah dengan melakukan adaptasi teknologi modern yakni penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemanfaatan benih bioteknologi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. .