Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan pasar Ramadhan dan pasar penyeimbang guna mengendalikan inflasi di wilayah setempat.
Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana di Buntok, Kamis, mengatakan, pelaksanaan pasar ramadhan ini merupakan pelaksanaan pertama setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
"Kita juga patut bersyukur kepada Allah SWT, sebab selain melaksanakan pasar Ramadhan, juga melaksanakan pasar penyeimbang," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan ini dalam upaya mendorong berkembangnya ekonomi kerakyatan dan memberi kemudahan kepada pelaku UMKM dalam bertransaksi serta pelestarian budaya dan objek wisata kabupaten.
Sedangkan pelaksanaan pasar penyeimbang, diharapkan menjadi sarana bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi keperluan bahan pokok sehari-hari dengan harga lebih ekonomis dan lebih murah dari harga pasaran.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat di wilayah setempat agar dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat dalam rangka menghadapi hari-hari besar keagamaan dan juga mengendalikan inflasi daerah.
Baca juga: Ratusan petugas kebersihan di Barsel dapat bantuan sembako jelang Ramadhan
Menurut dia, pasar penyeimbang ini juga merupakan salah satu rencana kegiatan tim pengendali inflasi daerah yang bekerjasama dengan Bulog Cabang Buntok dengan memberikan subsidi pada paket sembako yang diberikan.
Dalam pasar penyeimbang, harga telur ayam 10 butir ditebus dengan harga Rp15 ribu, susu kental manis dengan harga Rp9 ribu per kaleng, minyak goreng Rp14 ribu per liter, gula pasir Rp12 ribu per kilogram dan sirup Rp10 ribu per botolnya.
Sementara untuk pasar Ramadhan yang berlangsung di Taman Iring Witu Buntok diramaikan sebanyak 60 UMKM yang menggelar lapak pada kegiatan tersebut.
Baca juga: Pemkab Barsel salurkan bantuan sembako untuk korban banjir di sembilan desa
Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana di Buntok, Kamis, mengatakan, pelaksanaan pasar ramadhan ini merupakan pelaksanaan pertama setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
"Kita juga patut bersyukur kepada Allah SWT, sebab selain melaksanakan pasar Ramadhan, juga melaksanakan pasar penyeimbang," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan ini dalam upaya mendorong berkembangnya ekonomi kerakyatan dan memberi kemudahan kepada pelaku UMKM dalam bertransaksi serta pelestarian budaya dan objek wisata kabupaten.
Sedangkan pelaksanaan pasar penyeimbang, diharapkan menjadi sarana bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi keperluan bahan pokok sehari-hari dengan harga lebih ekonomis dan lebih murah dari harga pasaran.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat di wilayah setempat agar dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat dalam rangka menghadapi hari-hari besar keagamaan dan juga mengendalikan inflasi daerah.
Baca juga: Ratusan petugas kebersihan di Barsel dapat bantuan sembako jelang Ramadhan
Menurut dia, pasar penyeimbang ini juga merupakan salah satu rencana kegiatan tim pengendali inflasi daerah yang bekerjasama dengan Bulog Cabang Buntok dengan memberikan subsidi pada paket sembako yang diberikan.
Dalam pasar penyeimbang, harga telur ayam 10 butir ditebus dengan harga Rp15 ribu, susu kental manis dengan harga Rp9 ribu per kaleng, minyak goreng Rp14 ribu per liter, gula pasir Rp12 ribu per kilogram dan sirup Rp10 ribu per botolnya.
Sementara untuk pasar Ramadhan yang berlangsung di Taman Iring Witu Buntok diramaikan sebanyak 60 UMKM yang menggelar lapak pada kegiatan tersebut.
Baca juga: Pemkab Barsel salurkan bantuan sembako untuk korban banjir di sembilan desa