Sampit (ANTARA) - Penyelenggaraan Pasar Ramadhan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mendapat sorotan Bupati Halikinnor karena dinilai digelar sebagai rutinitas tahunan tanpa ada inovasi besar agar pelaksanaannya lebih meriah.
"Saya sudah instruksikan sebelumnya. Coba dipikirkan ke depan untuk bagaimana berinovasi seperti itu sehingga betul-betul membantu. Misalnya dari jenis jualannya atau disubsidi pemerintah sehingga harga jual bisa lebih murah. Kalau ramai pengunjung maka dagangan pelaku UMKM kita akan laku," kata Bupati Halikinnor saat membuka Pasar Ramadhan 1444 Hijriah di Taman Kota Sampit, Kamis.
Menurut Halikinnor, Pasar Ramadhan bukan sekadar acara tahunan yang memang selalu dinanti masyarakat saat tibanya bulan suci ini. Kegiatan ini diharapkan membawa manfaat yang luas bagi masyarakat.
Diakui, selain Pasar Ramadhan di Taman Kota Sampit yang dikelola pemerintah daerah, juga banyak terdapat Pasar Ramadhan di beberapa lokasi di Kota Sampit dan kecamatan-kecamatan.
Dia mengapresiasi jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Ramadhan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Namun, jumlah 60 pedagang itu masih jauh dibanding sebelum pandemi COVID-19 yang biasanya lebih dari 100 pedagang.
Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan hidangan sahur dan berbuka puasa bagi umat Islam serta wisata kuliner masyarakat, Pasar Ramadhan juga diharapkan membawa manfaat bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan.
Baca juga: 14 WBP di Sampit terima remisi Nyepi
Untuk itulah Halikinnor mendorong dilakukan inovasi-inovasi agar pengunjung Pasar Ramadhan semakin ramai. Tujuannya untuk meningkatkan transaksi sehingga membawa dampak ekonomi bagi pedagang.
"Tahun ini di Pasar Ramadhan juga ada penjualan sembako murah melalui Pasar Penyeimbang. Ini upaya pemerintah daerah untuk mencegah kenaikan harga dan mengendalikan inflasi karena hasil pantauan saya di lapangan mulai ada kenaikan harga sejumlah komoditas," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir mengatakan, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Ramadhan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Dia berharap pengunjung selalu ramai dan transaksi juga tinggi.
"Kami berupaya agar warga terus berminat datang dan berbelanja di Pasar Ramadhan ini. Selain hidangan untuk berbuka puasa, juga ada dijual sembako murah untuk membantu masyarakat," demikian Zulhaidir.
Sementara itu Diana, salah seorang pengunjung Pasar Ramadhan mengaku senang bisa berbelanja beragam kuliner. Ini mengobati rasa kangen karena beberapa jenis kue hanya banyak dijual saat bulan suci Ramadhan.
"Kalau bisa ada hiburannya juga supaya lebih ramai. Selain itu, kalau bisa harganya lebih murah supaya orang semakin banyak berbelanja di sini. Kalau murah itu, siapa saja pasti suka berbelanja, apalagi rasanya enak," demikian Diana.
Baca juga: Pemkab Kotim puji komitmen legislator Kalteng memperjuangkan daerah
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan 864 usulan pembangunan 2024
Baca juga: Bupati Kotim marah TPP sampai menunggak
"Saya sudah instruksikan sebelumnya. Coba dipikirkan ke depan untuk bagaimana berinovasi seperti itu sehingga betul-betul membantu. Misalnya dari jenis jualannya atau disubsidi pemerintah sehingga harga jual bisa lebih murah. Kalau ramai pengunjung maka dagangan pelaku UMKM kita akan laku," kata Bupati Halikinnor saat membuka Pasar Ramadhan 1444 Hijriah di Taman Kota Sampit, Kamis.
Menurut Halikinnor, Pasar Ramadhan bukan sekadar acara tahunan yang memang selalu dinanti masyarakat saat tibanya bulan suci ini. Kegiatan ini diharapkan membawa manfaat yang luas bagi masyarakat.
Diakui, selain Pasar Ramadhan di Taman Kota Sampit yang dikelola pemerintah daerah, juga banyak terdapat Pasar Ramadhan di beberapa lokasi di Kota Sampit dan kecamatan-kecamatan.
Dia mengapresiasi jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Ramadhan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Namun, jumlah 60 pedagang itu masih jauh dibanding sebelum pandemi COVID-19 yang biasanya lebih dari 100 pedagang.
Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan hidangan sahur dan berbuka puasa bagi umat Islam serta wisata kuliner masyarakat, Pasar Ramadhan juga diharapkan membawa manfaat bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan.
Baca juga: 14 WBP di Sampit terima remisi Nyepi
Untuk itulah Halikinnor mendorong dilakukan inovasi-inovasi agar pengunjung Pasar Ramadhan semakin ramai. Tujuannya untuk meningkatkan transaksi sehingga membawa dampak ekonomi bagi pedagang.
"Tahun ini di Pasar Ramadhan juga ada penjualan sembako murah melalui Pasar Penyeimbang. Ini upaya pemerintah daerah untuk mencegah kenaikan harga dan mengendalikan inflasi karena hasil pantauan saya di lapangan mulai ada kenaikan harga sejumlah komoditas," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir mengatakan, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Ramadhan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Dia berharap pengunjung selalu ramai dan transaksi juga tinggi.
"Kami berupaya agar warga terus berminat datang dan berbelanja di Pasar Ramadhan ini. Selain hidangan untuk berbuka puasa, juga ada dijual sembako murah untuk membantu masyarakat," demikian Zulhaidir.
Sementara itu Diana, salah seorang pengunjung Pasar Ramadhan mengaku senang bisa berbelanja beragam kuliner. Ini mengobati rasa kangen karena beberapa jenis kue hanya banyak dijual saat bulan suci Ramadhan.
"Kalau bisa ada hiburannya juga supaya lebih ramai. Selain itu, kalau bisa harganya lebih murah supaya orang semakin banyak berbelanja di sini. Kalau murah itu, siapa saja pasti suka berbelanja, apalagi rasanya enak," demikian Diana.
Baca juga: Pemkab Kotim puji komitmen legislator Kalteng memperjuangkan daerah
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan 864 usulan pembangunan 2024
Baca juga: Bupati Kotim marah TPP sampai menunggak