Sampit (ANTARA) - Posko arus mudik di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan dibuka lebih awal untuk mengantisipasi membeludaknya calon penumpang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
"Untuk posko di tingkat pusat dibuka mulai tanggal 7 April atau hari Jumat, tapi kami akan buka lebih awal dan kami akan berkolaborasi dengan Polres. Kami insan maritim sudah menggelar rapat koordinasi dan telah kita sepakati bahwa tanggal 6 April kita sudah membuka posko," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Miftakhul Hadi di Sampit, Senin.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah penumpang di Pelabuhan Sampit diperkirakan akan kembali mendominasi arus mudik di Sampit. Jumlah penumpang diperkirakan meningkat dibanding tahun lalu lantaran tahun ini sudah tidak ada lagi pembatasan seperti yang diberlakukan saat kasus COVID-19 masih tinggi.
Berdasarkan data KSOP Sampit, penumpang arus mudik Lebaran di Pelabuhan Sampit pada 2019 lalu sebanyak 17.210 orang. Tahun 2020 pemerintah meniadakan arus mudik Lebaran karena saat itu kasus COVID-19 sangat tinggi.
Tahun 2021 arus mudik dilaksanakan dengan persyaratan yang ketat. Saat itu tercatat ada 1.107 penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya.
Jumlah penumpang meningkat tajam pada arus mudik 2022 setelah pemerintah melonggarkan persyaratan bepergian. Jumlah penumpang tercatat sebanyak 7.119 orang. Tahun 2023 ini jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi sebanyak 8.527 penumpang.
Baca juga: Stok bahan pangan pokok di Kotim aman hingga Lebaran
Selain sudah tidak ada lagi pembatasan dalam bepergian, penumpang kapal laut diprediksi meningkat lantaran harga tiket pesawat jauh lebih mahal. Akhirnya banyak warga yang lebih memilih mudik menggunakan kapal laut.
Untuk itulah, kata Miftakhul Hadi, potensi lonjakan penumpang ini harus diantisipasi. Keberadaan posko diharapkan dapat membantu pemudik dalam berbagai hal, khususnya untuk kelancaran arus mudik.
Pihaknya juga sudah meninjau kesiapan terminal penumpang Pelabuhan Sampit dan ada hal-hal yang harus dibenahi. Itu sudah disampaikannya kepada pihak operator terminal untuk segera dilakukan penambahan dan pembenahan.
"Misalnya seperti di depan untuk mengantisipasi maka ditambah tenda, begitu juga di belakang akan ditambah tenda untuk mengantisipasi menumpuknya di terminal penumpang," tambahnya.
Miftakhul Hadi juga telah menyampaikan kepada operator kapal untuk mempercepat "check in" atau memasukkan penumpang ke dalam kapal. Tujuannya untuk mencegah penumpukan penumpang di terminal, serta demi kenyamanan penumpang.
"Check in yang biasanya satu jam sebelum keberangkatan maka kita majukan dua jam sebelumnya supaya tidak terjadi penumpukan di terminal penumpang sehingga penumpang juga bisa lebih nyaman masuk ke dalam kapal," demikian Miftakhul Hadi.
Baca juga: Kekurangan armada, ribuan pemudik melalui Pelabuhan Sampit terancam tidak terangkut
Baca juga: Korban keracunan kue di Sampit jadi 84 orang
Baca juga: Lanjutkan tren positif, Gerindra diharapkan raih kursi pimpinan DPRD Kotim
"Untuk posko di tingkat pusat dibuka mulai tanggal 7 April atau hari Jumat, tapi kami akan buka lebih awal dan kami akan berkolaborasi dengan Polres. Kami insan maritim sudah menggelar rapat koordinasi dan telah kita sepakati bahwa tanggal 6 April kita sudah membuka posko," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Miftakhul Hadi di Sampit, Senin.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah penumpang di Pelabuhan Sampit diperkirakan akan kembali mendominasi arus mudik di Sampit. Jumlah penumpang diperkirakan meningkat dibanding tahun lalu lantaran tahun ini sudah tidak ada lagi pembatasan seperti yang diberlakukan saat kasus COVID-19 masih tinggi.
Berdasarkan data KSOP Sampit, penumpang arus mudik Lebaran di Pelabuhan Sampit pada 2019 lalu sebanyak 17.210 orang. Tahun 2020 pemerintah meniadakan arus mudik Lebaran karena saat itu kasus COVID-19 sangat tinggi.
Tahun 2021 arus mudik dilaksanakan dengan persyaratan yang ketat. Saat itu tercatat ada 1.107 penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya.
Jumlah penumpang meningkat tajam pada arus mudik 2022 setelah pemerintah melonggarkan persyaratan bepergian. Jumlah penumpang tercatat sebanyak 7.119 orang. Tahun 2023 ini jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi sebanyak 8.527 penumpang.
Baca juga: Stok bahan pangan pokok di Kotim aman hingga Lebaran
Selain sudah tidak ada lagi pembatasan dalam bepergian, penumpang kapal laut diprediksi meningkat lantaran harga tiket pesawat jauh lebih mahal. Akhirnya banyak warga yang lebih memilih mudik menggunakan kapal laut.
Untuk itulah, kata Miftakhul Hadi, potensi lonjakan penumpang ini harus diantisipasi. Keberadaan posko diharapkan dapat membantu pemudik dalam berbagai hal, khususnya untuk kelancaran arus mudik.
Pihaknya juga sudah meninjau kesiapan terminal penumpang Pelabuhan Sampit dan ada hal-hal yang harus dibenahi. Itu sudah disampaikannya kepada pihak operator terminal untuk segera dilakukan penambahan dan pembenahan.
"Misalnya seperti di depan untuk mengantisipasi maka ditambah tenda, begitu juga di belakang akan ditambah tenda untuk mengantisipasi menumpuknya di terminal penumpang," tambahnya.
Miftakhul Hadi juga telah menyampaikan kepada operator kapal untuk mempercepat "check in" atau memasukkan penumpang ke dalam kapal. Tujuannya untuk mencegah penumpukan penumpang di terminal, serta demi kenyamanan penumpang.
"Check in yang biasanya satu jam sebelum keberangkatan maka kita majukan dua jam sebelumnya supaya tidak terjadi penumpukan di terminal penumpang sehingga penumpang juga bisa lebih nyaman masuk ke dalam kapal," demikian Miftakhul Hadi.
Baca juga: Kekurangan armada, ribuan pemudik melalui Pelabuhan Sampit terancam tidak terangkut
Baca juga: Korban keracunan kue di Sampit jadi 84 orang
Baca juga: Lanjutkan tren positif, Gerindra diharapkan raih kursi pimpinan DPRD Kotim