Palangka Raya (ANTARA) - Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan, pergerakan penumpang pada periode Lebaran 2025 yakni sejak 21 Maret hingga 10 April mencapai hingga sekitar 63 ribu orang.
"Ini meningkat dibandingkan dengan 2024 penumpang hanya sekitar 36 ribuan orang, sedangkan 2025 ini sampai kemarin sudah mencapai sekitar 63 ribu orang. Dengan hari ini sekitar 30 pergerakan pesawat dengan penumpang 3.000an lagi, totalnya menjadi sekitar 66 ribu orang," kata General Manager Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut Mohamad Adiwiyatno di Palangka Raya, Jumat.
Kendati periode angkutan Lebaran 2025 sudah berakhir, namun berdasarkan pantauan pihaknya, aktivitas pergerakan penumpang masih cukup tinggi.
"Sampai sekarang saya monitor tiket beberapa hari ini sudah habis, dari Jakarta ke sini," jelasnya.
Oleh karenanya, meski posko terpadu Lebaran 2025 di Terminal Bandara Tjilik Riwut resmi berakhir hari ini, pihaknya memastikan petugas siap memberikan pelayanan terbaik dan mengawal aktivitas penumpang agar berjalan lancar serta nyaman.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Komisi III DPR RI miliki peran penting dalam penegakan hukum dan keadilan
Adiwiyatno menilai aktivitas masyarakat yang melakukan perjalanan pada periode Lebaran 2025 ini sangat baik khususnya di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Adapun saat arus mudik jumlah penumpang tertinggi dalam sehari yakni sekitar 3.600 orang, sedangkan saat arus balik mampu mencapai hingga sekitar 4.700 orang.
"Selama periode Lebaran 2025 ini, yakni terhitung 21 Maret hingga 10 April ada sebanyak 564 pergerakan pesawat baik keberangkatan maupun kedatangan. Ditambah hari ini sekitar 30 penerbangan lagi," ujarnya.
Adapun rute penerbangan yang tersedia di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya meliputi Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Denpasar, Lombok, hingga Makassar.
Baca juga: Gubernur ajak jemaat GKE rawat keharmonisan dan Falsafah Huma Betang
Baca juga: DLH Kalteng optimalkan uji emisi sumber tak bergerak
Baca juga: Gubernur komitmen wujudkan 'Satu Rumah Satu Sarjana' di Kalimantan Tengah