Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan pemenuhan gizi yang cukup bagi anak maupun ibu hamil akan berpengaruh dalam menyukseskan upaya penanggulangan stunting.
Oleh karena itu, Edy Pratowo mendorong agar lebih digiatkan pendampingan terhadap keluarga rawan stunting, maupun edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pemenuhan gizi yang cukup.
"Pemahaman atau kerangka berpikir bagi setiap keluarga agar memprioritaskan pemenuhan gizi yang cukup sangatlah penting," kata Edy Pratowo di Palangka Raya, Sabtu.
Baca juga: Pemprov tindaklanjuti surat Mendagri terkait penunjukan Wabup sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kapuas
Edy mencontohkan salah satu kasus yang pernah ia dapati pada warga pesisir di wilayah Pulang Pisau. Warga yang berprofesi sebagai nelayan itu pernah ditemukan saat mendapatkan tangkapan ikan-ikan segar semuanya dijual. Sedangkan sisanya yang tidak segar dikeringkan, itu sebagai konsumsi keluarga.
"Pola hidup atau kerangka berpikir seperti ini tentu tidak boleh, karena bagaimana pun keluarga harus tetap terpenuhi kebutuhan gizinya. Boleh dijual, mestinya juga tetap disisihkan untuk dikonsumsi," terangnya.
Untuk itu dia mendorong agar kegiatan pendampingan dan edukasi serta lainnya yang sifatnya membantu masyarakat terus digiatkan guna menyukseskan upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah.
"Lakukan evaluasi berkala dengan melibatkan semua pihak. Kami juga selalu mengimbau kepala daerah untuk memerhatikan penanganan stunting, termasuk menyediakan anggaran yang cukup," ujarnya.
Sebelumnya Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan BKKBN di wilayah Kalimantan Tengah senantiasa mendukung upaya percepatan penurunan stunting melalui berbagai program dan kegiatan.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog salurkan 1,1 juta kilogram bantuan beras untuk masyarakat
"Kami siap membantu mewujudkan Kalimantan Tengah semakin berkah melalui Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting menjadi 15,38 persen pada 2024," katanya.
Dia menyampaikan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting merupakan salah satu wujud keseriusan semua dalam mendukung visi, misi dan janji presiden terutama berkaitan dengan tugas dan fungsi BKKBN.
"Berfokus pada peningkatan sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, psovinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, serta para mitra dalam percepatan pencapaian Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," ucapnya.
Baca juga: Gebyar Ramadhan Berkah sarana memperkuat kecintaan Al Quran di Kalteng
Oleh karena itu, Edy Pratowo mendorong agar lebih digiatkan pendampingan terhadap keluarga rawan stunting, maupun edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pemenuhan gizi yang cukup.
"Pemahaman atau kerangka berpikir bagi setiap keluarga agar memprioritaskan pemenuhan gizi yang cukup sangatlah penting," kata Edy Pratowo di Palangka Raya, Sabtu.
Baca juga: Pemprov tindaklanjuti surat Mendagri terkait penunjukan Wabup sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kapuas
Edy mencontohkan salah satu kasus yang pernah ia dapati pada warga pesisir di wilayah Pulang Pisau. Warga yang berprofesi sebagai nelayan itu pernah ditemukan saat mendapatkan tangkapan ikan-ikan segar semuanya dijual. Sedangkan sisanya yang tidak segar dikeringkan, itu sebagai konsumsi keluarga.
"Pola hidup atau kerangka berpikir seperti ini tentu tidak boleh, karena bagaimana pun keluarga harus tetap terpenuhi kebutuhan gizinya. Boleh dijual, mestinya juga tetap disisihkan untuk dikonsumsi," terangnya.
Untuk itu dia mendorong agar kegiatan pendampingan dan edukasi serta lainnya yang sifatnya membantu masyarakat terus digiatkan guna menyukseskan upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah.
"Lakukan evaluasi berkala dengan melibatkan semua pihak. Kami juga selalu mengimbau kepala daerah untuk memerhatikan penanganan stunting, termasuk menyediakan anggaran yang cukup," ujarnya.
Sebelumnya Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan BKKBN di wilayah Kalimantan Tengah senantiasa mendukung upaya percepatan penurunan stunting melalui berbagai program dan kegiatan.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog salurkan 1,1 juta kilogram bantuan beras untuk masyarakat
"Kami siap membantu mewujudkan Kalimantan Tengah semakin berkah melalui Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting menjadi 15,38 persen pada 2024," katanya.
Dia menyampaikan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting merupakan salah satu wujud keseriusan semua dalam mendukung visi, misi dan janji presiden terutama berkaitan dengan tugas dan fungsi BKKBN.
"Berfokus pada peningkatan sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, psovinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, serta para mitra dalam percepatan pencapaian Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," ucapnya.
Baca juga: Gebyar Ramadhan Berkah sarana memperkuat kecintaan Al Quran di Kalteng