Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengajak masyarakatnya untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB), dimulai dengan memahami tujuan dan manfaat KB bagi setiap keluarga.
"Program KB ini tujuan akhirnya adalah merencanakan masa depan untuk kesejahteraan keluarga dengan mengatur jarak kelahiran. Jadi bukan berarti harus menghentikan kelahiran. Ini yang harus dipahami," kata Halikinnor saat meninjau pelayanan KB di Markas Kodim 1015/Spt, Selasa.
Halikinnor memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada BKKBN Kalimantan Tengah yang telah bekerja sama dan mendukung pelaksanaan program KB di Kotawaringin Timur.
Dia menilai, program KB sangat bagus untuk membantu upaya pemerintah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terlebih bagi Kotawaringin Timur yang merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah, program KB dinilai bagus untuk terus digencarkan.
Untuk itu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotawaringin Timur diminta terus meningkatkan sinergitas dalam mengoptimalkan pelaksanaan program KB.
Halikinnor juga meminta DP3AP2KB bersama pihak terkait mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat tentang tujuan dan manfaat program KB. Edukasi ini juga sangat penting agar masyarakat memahami sehingga tertarik mengikuti peserta program KB.
"Kalau kelahiran anak dan masa depan terencana dengan baik maka diharapkan membuat keluarga semakin sejahtera. Program KB ini juga untuk menghindari stunting. Kita menargetkan tahun 2025 bisa nol stunting," ujar Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan status siaga darurat karhutla
Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Inf Abdul Hamid mengatakan, pelayanan yang mereka laksanakan adalah kegiatan rutin sepanjang tahun yang dilaksanakan setiap semester atau dua kali dalam setahun.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan DP3AP2KB Kotawaringin Timur karena Kodim 1015/Spt memang tidak memiliki tenaga teknis pelayanan KB tersebut.
Dia menjelaskan, tujuan akhir program KB adalah untuk kesejahteraan masyarakat dengan mengatur tingkat kelahiran dan menekan potensi kematian ibu dan anak. Namun edukasi diperlukan karena masih ada sebagian masyarakat awam yang belum mengerti hal tersebut, termasuk pasangan usia berisiko atau di atas 40 tahun.
"Kesuksesan program KB ini bukan hanya pada pemasangan alat kontrasepsi, tetapi juga edukasi kepada masyarakat. Masyarakat harus memahami bahwa program KB ini untuk mengatur kelahiran dan menurunkan tingkat kematian," ujar Abdul Hamid.
Kepala DP3AP2KB Kotawaringin Timur Imam Subekti mengatakan, Kotawaringin Timur menjadi perhatian dalam program KB lantaran targetnya tinggi namun pencapaiannya juga bagus. Fakta itu pula yang mendasari BKKBN memberikan penghargaan kepada Bupati Kotawaringin Timur atas dukungan besarnya terhadap program KB.
"Pelayanan KB terus kita laksanakan, baik melalui kegiatan-kegiatan besar seperti saat ini maupun melalui fasilitas-fasilitas kesehatan. Untuk pelayanan KB di fasilitas kesehatan milik pemerintah, itu diberikan secara gratis," demikian Imam Subekti.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya tingkatkan status simpul jaringan
Baca juga: Bupati Kotim: Kalteng berpotensi besar semakin maju
Baca juga: UAS doakan Kotim semakin maju
"Program KB ini tujuan akhirnya adalah merencanakan masa depan untuk kesejahteraan keluarga dengan mengatur jarak kelahiran. Jadi bukan berarti harus menghentikan kelahiran. Ini yang harus dipahami," kata Halikinnor saat meninjau pelayanan KB di Markas Kodim 1015/Spt, Selasa.
Halikinnor memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada BKKBN Kalimantan Tengah yang telah bekerja sama dan mendukung pelaksanaan program KB di Kotawaringin Timur.
Dia menilai, program KB sangat bagus untuk membantu upaya pemerintah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terlebih bagi Kotawaringin Timur yang merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah, program KB dinilai bagus untuk terus digencarkan.
Untuk itu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotawaringin Timur diminta terus meningkatkan sinergitas dalam mengoptimalkan pelaksanaan program KB.
Halikinnor juga meminta DP3AP2KB bersama pihak terkait mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat tentang tujuan dan manfaat program KB. Edukasi ini juga sangat penting agar masyarakat memahami sehingga tertarik mengikuti peserta program KB.
"Kalau kelahiran anak dan masa depan terencana dengan baik maka diharapkan membuat keluarga semakin sejahtera. Program KB ini juga untuk menghindari stunting. Kita menargetkan tahun 2025 bisa nol stunting," ujar Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan status siaga darurat karhutla
Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Inf Abdul Hamid mengatakan, pelayanan yang mereka laksanakan adalah kegiatan rutin sepanjang tahun yang dilaksanakan setiap semester atau dua kali dalam setahun.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan DP3AP2KB Kotawaringin Timur karena Kodim 1015/Spt memang tidak memiliki tenaga teknis pelayanan KB tersebut.
Dia menjelaskan, tujuan akhir program KB adalah untuk kesejahteraan masyarakat dengan mengatur tingkat kelahiran dan menekan potensi kematian ibu dan anak. Namun edukasi diperlukan karena masih ada sebagian masyarakat awam yang belum mengerti hal tersebut, termasuk pasangan usia berisiko atau di atas 40 tahun.
"Kesuksesan program KB ini bukan hanya pada pemasangan alat kontrasepsi, tetapi juga edukasi kepada masyarakat. Masyarakat harus memahami bahwa program KB ini untuk mengatur kelahiran dan menurunkan tingkat kematian," ujar Abdul Hamid.
Kepala DP3AP2KB Kotawaringin Timur Imam Subekti mengatakan, Kotawaringin Timur menjadi perhatian dalam program KB lantaran targetnya tinggi namun pencapaiannya juga bagus. Fakta itu pula yang mendasari BKKBN memberikan penghargaan kepada Bupati Kotawaringin Timur atas dukungan besarnya terhadap program KB.
"Pelayanan KB terus kita laksanakan, baik melalui kegiatan-kegiatan besar seperti saat ini maupun melalui fasilitas-fasilitas kesehatan. Untuk pelayanan KB di fasilitas kesehatan milik pemerintah, itu diberikan secara gratis," demikian Imam Subekti.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya tingkatkan status simpul jaringan
Baca juga: Bupati Kotim: Kalteng berpotensi besar semakin maju
Baca juga: UAS doakan Kotim semakin maju