Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Wagub Kalteng) Edy Pratowo meminta agar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) turut serta dalam upaya penyelesaian konflik sengketa lahan yang kerap terjadi di lapangan.
"Gapki Kalimantan Tengah, kami minta turut memerhatikan penyelesaian konflik lahan atau kebun dengan mengedepankan musyawarah mufakat," kata Edy Pratowo di sela Musyawarah Cabang V Gapki Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis.
Menurut dia, dengan meminimalisir konflik kepentingan yakni sengketa lahan maupun lainnya, maka akan berdampak positif terhadap pertumbuhan iklim investasi daerah yang tentu membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat serta memacu pertumbuhan ekonomi.
Ia mengharapkan Gapki sebagai wadah bagi anggota ataupun perusahaan agar dapat mengoptimalkan peran yang dimiliki dalam pengembangan usaha industri kelapa sawit, serta mendukung pembangunan, khususnya di Kalimantan Tengah.
Edy meminta Gapki berperan secara aktif mendukung penyelesaian lahan atau kebun sawit, baik milik perusahaan besar swasta (PBS), koperasi, kelompok, maupun kebun swadaya yang terindikasi masuk kawasan hutan.
Baca juga: Pemprov Kalteng tetapkan lima kabupaten lokus pemetaan potensi investasi
"Selain itu, juga dapat memerhatikan aspek kemitraan PBS dan pemberdayaan masyarakat sekitar areal perkebunan, ataupun menjadi perusahaan mitra dari program peremajaan sawit rakyat (PSR)," tuturnya.
Ia berharap Gapki juga hendaknya dapat berpartisipasi sekaligus mendorong PBS untuk senantiasa peduli terhadap bencana alam yang terjadi dengan membantu masyarakat.
Wagub mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas riil yang strategis, serta memiliki kebermanfaatan luas terhadap kegiatan masyarakat, perekonomian, sosial, dan lingkungan.
Hanya saja, kata dia, dalam perkembangannya kerap menimbulkan pro dan kontra, meski berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa usaha ini tetap berjalan bahkan berkembang, melalui program keberlanjutan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak serta pemangku kepentingan dalam upaya menata dan mengelola perkebunan sawit.
"Hal tersebut selaras dengan tema dalam kegiatan ini, yaitu Gapki siap bersinergi dalam mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan melalui pola kemitraan menuju Kalteng BERKAH," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah dukung pendirian Fakultas Kedokteran UMPR
Baca juga: Kapasitas PPNS Satpol PP se-Kalteng terus ditingkatkan, optimalkan penegakan perda
Baca juga: Tiga kabupaten miliki IPH tinggi, Pemprov Kalteng lakukan intervensi pasar
"Gapki Kalimantan Tengah, kami minta turut memerhatikan penyelesaian konflik lahan atau kebun dengan mengedepankan musyawarah mufakat," kata Edy Pratowo di sela Musyawarah Cabang V Gapki Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis.
Menurut dia, dengan meminimalisir konflik kepentingan yakni sengketa lahan maupun lainnya, maka akan berdampak positif terhadap pertumbuhan iklim investasi daerah yang tentu membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat serta memacu pertumbuhan ekonomi.
Ia mengharapkan Gapki sebagai wadah bagi anggota ataupun perusahaan agar dapat mengoptimalkan peran yang dimiliki dalam pengembangan usaha industri kelapa sawit, serta mendukung pembangunan, khususnya di Kalimantan Tengah.
Edy meminta Gapki berperan secara aktif mendukung penyelesaian lahan atau kebun sawit, baik milik perusahaan besar swasta (PBS), koperasi, kelompok, maupun kebun swadaya yang terindikasi masuk kawasan hutan.
Baca juga: Pemprov Kalteng tetapkan lima kabupaten lokus pemetaan potensi investasi
"Selain itu, juga dapat memerhatikan aspek kemitraan PBS dan pemberdayaan masyarakat sekitar areal perkebunan, ataupun menjadi perusahaan mitra dari program peremajaan sawit rakyat (PSR)," tuturnya.
Ia berharap Gapki juga hendaknya dapat berpartisipasi sekaligus mendorong PBS untuk senantiasa peduli terhadap bencana alam yang terjadi dengan membantu masyarakat.
Wagub mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas riil yang strategis, serta memiliki kebermanfaatan luas terhadap kegiatan masyarakat, perekonomian, sosial, dan lingkungan.
Hanya saja, kata dia, dalam perkembangannya kerap menimbulkan pro dan kontra, meski berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa usaha ini tetap berjalan bahkan berkembang, melalui program keberlanjutan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak serta pemangku kepentingan dalam upaya menata dan mengelola perkebunan sawit.
"Hal tersebut selaras dengan tema dalam kegiatan ini, yaitu Gapki siap bersinergi dalam mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan melalui pola kemitraan menuju Kalteng BERKAH," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah dukung pendirian Fakultas Kedokteran UMPR
Baca juga: Kapasitas PPNS Satpol PP se-Kalteng terus ditingkatkan, optimalkan penegakan perda
Baca juga: Tiga kabupaten miliki IPH tinggi, Pemprov Kalteng lakukan intervensi pasar