Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Deddy Winarwan mengatakan, Penyuluh Pertanian Lapangan merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.
"Karena, PPL bertugas mengawal dan mendampingi petani guna memastikan penerapan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya saat membuka acara workshop peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Buntok, Senin.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan yang dilaksanakan ini, PPL dapat mengawal dan mendampingi petani, terutama dalam meningkatkan produktivitas tujuh komoditas pangan strategis nasional.
Baca juga: Penerbangan perdana perintis Bandara Sanggu Buntok - Banjarmasin
"Tujuh komoditas tersebut yakni padi, jagung, kedelai, tebu, daging sapi, aneka cabai dan bawang merah," jelas Deddy Winarwan.
Disamping itu, ia juga menyampaikan, dalam meningkatkan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian nasional, diperlukan sumber daya manusia yang handal yang memiliki kemampuan manajerial, serta kewirausahaan dan organisasi bisnis.
Hal itu agar pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usaha dari hulu ke hilir yang berdaya saing tinggi dan mampu berperan dalam melestarikan hutan serta lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Peran Bidan sebagai penggerak pembangunan kesehatan
Oleh karena itu, PPL harus mampu menjadi aparatur yang profesional, amanah, kreatif, proaktif dan responsif dalam menjalankan tugasnya dilapangan.
Terutama lanjut dia, dalam memecahkan masalah petani dilapangan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri mengatakan kegiatan workshop ini diikuti 106 PPL.
Baca juga: Pj Bupati Barsel berangkatkan guru teladan dan siswa berprestasi ke luar negeri
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi PPL, sehingga mereka nantinya dapat mengindentifikasi dan mempersiapkan data potensi wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, hasil identifikasi itu nantinya akan dibuat kebijakan dan dilaksanakan sejumlah kegiatan sesuai dengan potensi wilayah tersebut untuk meningkatkan produksi pertanian," kata Ida Safitri.
Acara workshop peningkatan kompetensi yang diikuti 106 PPL tersebut menghadirkan narasumber dari Pertanian provinsi Kalimantan Tengah dan dari Balai besr di Binuang, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Deddy Winarwan sentuh pembangunan Barito Selatan hingga pelosok desa
Baca juga: Sambut HUT ke-78 RI, Pj Bupati saksikan 769 peserta lomba memancing ikan di Barsel
Baca juga: Pemkab berupaya wujudkan Barsel menjadi Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Meriahkan HUT RI, Pemkab Barsel adakan sejumlah perlombaan bagi pelajar
"Karena, PPL bertugas mengawal dan mendampingi petani guna memastikan penerapan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya saat membuka acara workshop peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Buntok, Senin.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan yang dilaksanakan ini, PPL dapat mengawal dan mendampingi petani, terutama dalam meningkatkan produktivitas tujuh komoditas pangan strategis nasional.
Baca juga: Penerbangan perdana perintis Bandara Sanggu Buntok - Banjarmasin
"Tujuh komoditas tersebut yakni padi, jagung, kedelai, tebu, daging sapi, aneka cabai dan bawang merah," jelas Deddy Winarwan.
Disamping itu, ia juga menyampaikan, dalam meningkatkan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian nasional, diperlukan sumber daya manusia yang handal yang memiliki kemampuan manajerial, serta kewirausahaan dan organisasi bisnis.
Hal itu agar pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usaha dari hulu ke hilir yang berdaya saing tinggi dan mampu berperan dalam melestarikan hutan serta lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Pj Bupati Barsel: Peran Bidan sebagai penggerak pembangunan kesehatan
Oleh karena itu, PPL harus mampu menjadi aparatur yang profesional, amanah, kreatif, proaktif dan responsif dalam menjalankan tugasnya dilapangan.
Terutama lanjut dia, dalam memecahkan masalah petani dilapangan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri mengatakan kegiatan workshop ini diikuti 106 PPL.
Baca juga: Pj Bupati Barsel berangkatkan guru teladan dan siswa berprestasi ke luar negeri
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi PPL, sehingga mereka nantinya dapat mengindentifikasi dan mempersiapkan data potensi wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, hasil identifikasi itu nantinya akan dibuat kebijakan dan dilaksanakan sejumlah kegiatan sesuai dengan potensi wilayah tersebut untuk meningkatkan produksi pertanian," kata Ida Safitri.
Acara workshop peningkatan kompetensi yang diikuti 106 PPL tersebut menghadirkan narasumber dari Pertanian provinsi Kalimantan Tengah dan dari Balai besr di Binuang, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Deddy Winarwan sentuh pembangunan Barito Selatan hingga pelosok desa
Baca juga: Sambut HUT ke-78 RI, Pj Bupati saksikan 769 peserta lomba memancing ikan di Barsel
Baca juga: Pemkab berupaya wujudkan Barsel menjadi Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Meriahkan HUT RI, Pemkab Barsel adakan sejumlah perlombaan bagi pelajar