Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki meminta dan mengimbau pengguna jalan yang melintas di Jalan Trans Kalimantan poros Pulang Pisau-Palangka Raya untuk berhati-hati karena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengganggu jarak pandang.
“Untuk jarak pandang saat ini bisa dikatakan sudah tidak normal lagi sehingga untuk pengguna jalan diminta selalu waspada,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Osa Maliki, kabut asap yang terjadi khususnya di Kecamatan Jabiren Raya ini tidak terlepas dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa. Kondisi Karhutla di Desa Tumbang Nusa saat ini agak sedikit membaik, sedangkan karhutla di Desa Tanjung Taruna kepekatan kabut asap sedikit pekat.
“Kemarin ada sedikit hujan di Desa Tumbang Nusa tetapi di Desa Tanjung Taruna tidak mengalami hujan,” terangnya.
Baca juga: DPRD Pulang Pisau sepakati anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp23,3 Miliar
Osa Maliki mengungkapkan upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan. Dinaikkannya status menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan, meningkat juga operasi yang dilakukan tim gabungan di lapangan dalam penanganan karhutla di kabupaten setempat.
Dalam operasi darat yang dilakukan BPBD setempat, terang dia, tim terpadu mendapat tambahan personel BKO dari Polda Kalimantan Tengah, Kodim 1011/KLK melibatkan juga personel dari Polres Pulang Pisau, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Manggala Agni, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dengan total personel secara keseluruhan berjumlah 140 orang.
“Untuk personel di lapangan apabila ada merasa tidak enak akibat gangguan kesehatan langsung melapor kepada tim kesehatan agar mendapat penanganan,” demikian Osa Maliki.
Pantauan di lapangan pada Selasa (3/10/2023) sore hujan lebat sempat mengguyur Kota Pulang Pisau dan sekitarnya, yang membuat beberapa sejumlah titik api padam. Namun, akibat hujan yang turun hanya sesaat tersebut, Rabu (4/10/2023) membuat kabut asap semakin tebal dan pekat hingga menutup pancaran sinar matahari.
Baca juga: Penjabat Bupati Pulang Pisau minta ASN tingkatkan kapasitas dan kepekaan
Baca juga: Dinkes Pulang Pisau intensifkan pelayanan antisipasi dampak kabut asap
Baca juga: Disdik Pulang Pisau keluarkan edaran tiadakan kegiatan di luar kelas
“Untuk jarak pandang saat ini bisa dikatakan sudah tidak normal lagi sehingga untuk pengguna jalan diminta selalu waspada,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Osa Maliki, kabut asap yang terjadi khususnya di Kecamatan Jabiren Raya ini tidak terlepas dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa. Kondisi Karhutla di Desa Tumbang Nusa saat ini agak sedikit membaik, sedangkan karhutla di Desa Tanjung Taruna kepekatan kabut asap sedikit pekat.
“Kemarin ada sedikit hujan di Desa Tumbang Nusa tetapi di Desa Tanjung Taruna tidak mengalami hujan,” terangnya.
Baca juga: DPRD Pulang Pisau sepakati anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp23,3 Miliar
Osa Maliki mengungkapkan upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan. Dinaikkannya status menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan, meningkat juga operasi yang dilakukan tim gabungan di lapangan dalam penanganan karhutla di kabupaten setempat.
Dalam operasi darat yang dilakukan BPBD setempat, terang dia, tim terpadu mendapat tambahan personel BKO dari Polda Kalimantan Tengah, Kodim 1011/KLK melibatkan juga personel dari Polres Pulang Pisau, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Manggala Agni, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dengan total personel secara keseluruhan berjumlah 140 orang.
“Untuk personel di lapangan apabila ada merasa tidak enak akibat gangguan kesehatan langsung melapor kepada tim kesehatan agar mendapat penanganan,” demikian Osa Maliki.
Pantauan di lapangan pada Selasa (3/10/2023) sore hujan lebat sempat mengguyur Kota Pulang Pisau dan sekitarnya, yang membuat beberapa sejumlah titik api padam. Namun, akibat hujan yang turun hanya sesaat tersebut, Rabu (4/10/2023) membuat kabut asap semakin tebal dan pekat hingga menutup pancaran sinar matahari.
Baca juga: Penjabat Bupati Pulang Pisau minta ASN tingkatkan kapasitas dan kepekaan
Baca juga: Dinkes Pulang Pisau intensifkan pelayanan antisipasi dampak kabut asap
Baca juga: Disdik Pulang Pisau keluarkan edaran tiadakan kegiatan di luar kelas