Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha meminta kepada masyarakat meskipun masih dalam kondisi musim kemarau masyarakat tetap aktif melaksanakan gotong royong di lingkungannya tinggal.
"Bersih tandanya sehat, nah maka dari itu mari kita bersihkan lingkungan permukiman kita dari sampah serta lain sebagainya sehingga di musim kemarau seperti ini sumber penyakit tidak muncul," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, selama kegiatan tersebut memang sering dilaksanakan masyarakat, hanya saja kondisi Kota Palangka Raya saat ini diselimuti asap membuat banyak warga enggan untuk banyak beraktivitas di luar rumah.
Ada kekhawatiran jika terlalu lama melaksanakan aktivitas di luar rumah, warga bisa terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang saat ini mengancam kesehatan warga.
Baca juga: Disdik: Pembelajaran di Palangka Raya dilakukan jarak jauh dampak kabut asap
"Semoga saja persoalan karhutla di Palangka Raya segera berakhir, sehingga gotong royong di setiap lingkungan warga bisa terlaksana kembali seperti sediakala," ucapnya.
Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga mengungkapkan, kendatipun masyarakat melaksanakan gotong royong atau bersih-bersih di sekitar lingkungannya, alangkah baiknya jangan sampai melakukan pembakaran terhadap sampah yang telah dikumpulkan.
"Takutnya sampah yang dibakar tersebut malah menjalar ke lahan lain, karena kondisi daerah kita sedang dilanda kemarau dan daerah kita sangat rawan terjadi karhutla," demikian Noorkhalis Ridha.
Kondisi Kota Palangka Raya saat ini sedang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan udara di sejumlah wilayah kota juga sudah tercemar dengan partikel-partikel debu asap akibat karhutla yang terjadi di wilayah setempat dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Baca juga: Residivis kambuhan kembali ditangkap di Palangka Raya
Baca juga: KLHK segel lahan milik PT PGK di Palangka Raya
Baca juga: Berikut luasan lahan gambut terbakar di Palangka Raya
"Bersih tandanya sehat, nah maka dari itu mari kita bersihkan lingkungan permukiman kita dari sampah serta lain sebagainya sehingga di musim kemarau seperti ini sumber penyakit tidak muncul," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, selama kegiatan tersebut memang sering dilaksanakan masyarakat, hanya saja kondisi Kota Palangka Raya saat ini diselimuti asap membuat banyak warga enggan untuk banyak beraktivitas di luar rumah.
Ada kekhawatiran jika terlalu lama melaksanakan aktivitas di luar rumah, warga bisa terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang saat ini mengancam kesehatan warga.
Baca juga: Disdik: Pembelajaran di Palangka Raya dilakukan jarak jauh dampak kabut asap
"Semoga saja persoalan karhutla di Palangka Raya segera berakhir, sehingga gotong royong di setiap lingkungan warga bisa terlaksana kembali seperti sediakala," ucapnya.
Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga mengungkapkan, kendatipun masyarakat melaksanakan gotong royong atau bersih-bersih di sekitar lingkungannya, alangkah baiknya jangan sampai melakukan pembakaran terhadap sampah yang telah dikumpulkan.
"Takutnya sampah yang dibakar tersebut malah menjalar ke lahan lain, karena kondisi daerah kita sedang dilanda kemarau dan daerah kita sangat rawan terjadi karhutla," demikian Noorkhalis Ridha.
Kondisi Kota Palangka Raya saat ini sedang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan udara di sejumlah wilayah kota juga sudah tercemar dengan partikel-partikel debu asap akibat karhutla yang terjadi di wilayah setempat dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Baca juga: Residivis kambuhan kembali ditangkap di Palangka Raya
Baca juga: KLHK segel lahan milik PT PGK di Palangka Raya
Baca juga: Berikut luasan lahan gambut terbakar di Palangka Raya