Pangkalan Bun (ANTARA) - Ketua Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Chaidir menyatakan bahwa dari banyaknya logistik untuk penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024, baru diterima bilik suara sebanyak 3.156.
Bilik suara yang diterima tersebut disimpan di gudang milik Kantor Bulog Kobar yang sengaja disewa oleh KPU, kata Chaidir di Pangkalan Bun, Senin.
"Untuk pengamanan logistik itu, langsung dilakukan oleh anggota kepolisian. Itu sebagai upaya agar logistik yang kita terima dalam kondisi aman," ucapnya.
Dia menyampaikan, bahwa masih ada logistik yang belum di terima oleh pihaknya diantaranya yaitu kotak suara, formulir, amplop dan sebagainya. Dan untuk alat kelengkapan itu, masih dalam proses lelang, karena semua pengadaan melalui e-katalog.
"Alat-alat kelengkapan lainnya itu kami perkirakan diterima pada bulan November atau Desember tiba di gudang KPU Kotawaringin Barat," ucapnya.
Dia juga menjelaskan, terkait dengan pendistribusian, pihaknya telah meminta peta jalur yang mudah di lalui pada saat melakukan pendistribusian.
"Dalam hal ini kita akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga di dalam pelaksanaan distribusi logistik, sampai di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan untuk selebihnya tanggung jawab PPK yang akan mendistribusikan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada saatnya nanti," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Kobar usulkan pembangunan KEK ke pemerintah pusat
Chairil menambahkan, untuk pendistribusian nantinya, tentunya akan melakukan pengamanan yang ketat, hal itu untuk antisipasi kerawanan.
"Tentunya, kita juga akan melakukan pengamanan terkait dengan isi kotak suara tersebut, oleh karena itu sebelum kotak suara itu didistribusikan, kita akan membungkus kotak suara tersebut beserta isinya dengan plastik, hal itu sebagai upaya kita agar saat pendistribusian kotak dalam keadaan aman," demikian Chaidir.
Baca juga: Pemuda Kobar diajak tingkatkan penguasaan teknologi dan informasi
Baca juga: Berikut besaran dana hibah daerah sukseskan pemilu di Kobar
Baca juga: BPBD Kobar sosialisasikan perbub pembentukan dan pembinaan masyarakat peduli api
Bilik suara yang diterima tersebut disimpan di gudang milik Kantor Bulog Kobar yang sengaja disewa oleh KPU, kata Chaidir di Pangkalan Bun, Senin.
"Untuk pengamanan logistik itu, langsung dilakukan oleh anggota kepolisian. Itu sebagai upaya agar logistik yang kita terima dalam kondisi aman," ucapnya.
Dia menyampaikan, bahwa masih ada logistik yang belum di terima oleh pihaknya diantaranya yaitu kotak suara, formulir, amplop dan sebagainya. Dan untuk alat kelengkapan itu, masih dalam proses lelang, karena semua pengadaan melalui e-katalog.
"Alat-alat kelengkapan lainnya itu kami perkirakan diterima pada bulan November atau Desember tiba di gudang KPU Kotawaringin Barat," ucapnya.
Dia juga menjelaskan, terkait dengan pendistribusian, pihaknya telah meminta peta jalur yang mudah di lalui pada saat melakukan pendistribusian.
"Dalam hal ini kita akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga di dalam pelaksanaan distribusi logistik, sampai di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan untuk selebihnya tanggung jawab PPK yang akan mendistribusikan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada saatnya nanti," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Kobar usulkan pembangunan KEK ke pemerintah pusat
Chairil menambahkan, untuk pendistribusian nantinya, tentunya akan melakukan pengamanan yang ketat, hal itu untuk antisipasi kerawanan.
"Tentunya, kita juga akan melakukan pengamanan terkait dengan isi kotak suara tersebut, oleh karena itu sebelum kotak suara itu didistribusikan, kita akan membungkus kotak suara tersebut beserta isinya dengan plastik, hal itu sebagai upaya kita agar saat pendistribusian kotak dalam keadaan aman," demikian Chaidir.
Baca juga: Pemuda Kobar diajak tingkatkan penguasaan teknologi dan informasi
Baca juga: Berikut besaran dana hibah daerah sukseskan pemilu di Kobar
Baca juga: BPBD Kobar sosialisasikan perbub pembentukan dan pembinaan masyarakat peduli api