Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melalui dinas pendidikan (Disdik) memberikan apresiasi kepada puluhan guru berprestasi dan sekolah penggerak yang ada di wilayah setempat.
"Apresiasi ini bentuk perhatian pemerintah daerah melalui Disdik untuk mereka yang selama ini sudah memberikan kontribusi positif demi kemajuan pendidikan di daerah ini," kata Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kotim, Edie Sucipto di Sampit, Selasa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat anggrek tewu, lantai II kantor Setda Kotim. Turut dihadiri oleh Plt Kepala Disdik Kotawaringin Timur dan jajaran, pengawas sekolah.
Selain itu, ada total 112 guru dan perwakilan sekolah penggerak yang hadir, terdiri dari guru penggerak angkatan 4 ada 27 dan angkatan 7 ada 41 orang, kemudian sekolah penggerak angkatan 2 ada 38 dan angkatan 3 ada 6 orang.
Edie sebagai penggagas kegiatan tersebut mengatakan, bahwa pihaknya menyadari bahwa Disdik selama ini tidak melakukan banyak untuk membantu para guru maupun sekolah penggerak yang telah banyak berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di wilayah Kotawaringin Timur. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif menggelar kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan bagi para guru penggerak maupun sekolah penggerak, diikuti dengan penyerahan sertifikat penghargaan dan bonus uang tunai.
"Kami merangkai kegiatan hari ini untuk memberikan apresiasi kepada guru penggerak dan sekolah penggerak yang sudah berjuang maksimal untuk pendidikan di daerah ini. Kami mencoba untuk merangkul semuanya, tapi harap dimaklumi jika nominalnya tidak seberapa, karena bukan itu inti dari kegiatan ini," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah turut menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru dan sekolah penggerak Kotawaringin Timur.
Ia menjelaskan, sekolah penggerak dan guru penggerak sejatinya merupakan program dari pemerintah pusat, kendati begitu program tersebut harus didukung sampai ke daerah dan satuan terkecil, yakni sekolah.
Baca juga: Gudang logistik pemilu di Kotim dilengkapi CCTV terkoneksi ke Polres
"Kita harus betul-betul bisa menjabarkan program dari pusat dalam rangka meningkatkan dunia pendidikan, salah satunya melalui program guru penggerak. Alhamdulillah, hal tersebut telah dilaksanakan dengan cukup baik oleh para guru dan sekolah kita," ucapnya.
Irfansyah melanjutkan, program sekolah penggerak dan guru penggerak merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar yang mulai diterapkan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Kurikulum merdeka jelas sangat berbeda dengan teknik didik zaman dulu.
"Saya berpesan agar para guru bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tersebut, tidak boleh sampai lengah. Terlebih, sekarang merupakan era digital, di mana berbagai hal maupun informasi bisa dengan cepat disampaikan maupun tersebar di media sosial," demikian Irfansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim akan kenakan pajak 20 persen untuk galian C ilegal
Baca juga: Dispora Kotim pinjamkan gedung futsal untuk gudang logistik pemilu
Baca juga: Pemkab Kotim akan naikkan pajak hiburan jadi 40 persen
"Apresiasi ini bentuk perhatian pemerintah daerah melalui Disdik untuk mereka yang selama ini sudah memberikan kontribusi positif demi kemajuan pendidikan di daerah ini," kata Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kotim, Edie Sucipto di Sampit, Selasa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat anggrek tewu, lantai II kantor Setda Kotim. Turut dihadiri oleh Plt Kepala Disdik Kotawaringin Timur dan jajaran, pengawas sekolah.
Selain itu, ada total 112 guru dan perwakilan sekolah penggerak yang hadir, terdiri dari guru penggerak angkatan 4 ada 27 dan angkatan 7 ada 41 orang, kemudian sekolah penggerak angkatan 2 ada 38 dan angkatan 3 ada 6 orang.
Edie sebagai penggagas kegiatan tersebut mengatakan, bahwa pihaknya menyadari bahwa Disdik selama ini tidak melakukan banyak untuk membantu para guru maupun sekolah penggerak yang telah banyak berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di wilayah Kotawaringin Timur. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif menggelar kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan bagi para guru penggerak maupun sekolah penggerak, diikuti dengan penyerahan sertifikat penghargaan dan bonus uang tunai.
"Kami merangkai kegiatan hari ini untuk memberikan apresiasi kepada guru penggerak dan sekolah penggerak yang sudah berjuang maksimal untuk pendidikan di daerah ini. Kami mencoba untuk merangkul semuanya, tapi harap dimaklumi jika nominalnya tidak seberapa, karena bukan itu inti dari kegiatan ini," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah turut menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru dan sekolah penggerak Kotawaringin Timur.
Ia menjelaskan, sekolah penggerak dan guru penggerak sejatinya merupakan program dari pemerintah pusat, kendati begitu program tersebut harus didukung sampai ke daerah dan satuan terkecil, yakni sekolah.
Baca juga: Gudang logistik pemilu di Kotim dilengkapi CCTV terkoneksi ke Polres
"Kita harus betul-betul bisa menjabarkan program dari pusat dalam rangka meningkatkan dunia pendidikan, salah satunya melalui program guru penggerak. Alhamdulillah, hal tersebut telah dilaksanakan dengan cukup baik oleh para guru dan sekolah kita," ucapnya.
Irfansyah melanjutkan, program sekolah penggerak dan guru penggerak merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar yang mulai diterapkan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Kurikulum merdeka jelas sangat berbeda dengan teknik didik zaman dulu.
"Saya berpesan agar para guru bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tersebut, tidak boleh sampai lengah. Terlebih, sekarang merupakan era digital, di mana berbagai hal maupun informasi bisa dengan cepat disampaikan maupun tersebar di media sosial," demikian Irfansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim akan kenakan pajak 20 persen untuk galian C ilegal
Baca juga: Dispora Kotim pinjamkan gedung futsal untuk gudang logistik pemilu
Baca juga: Pemkab Kotim akan naikkan pajak hiburan jadi 40 persen