Pulang Pisau (ANTARA) - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Tony Harisinta mengungkapkan tahun ini pemerintah setempat memprioritaskan penanganan kepada gizi anak, khususnya dalam mengurangi angka stunting.
Ia menyebut berbagai program untuk menciptakan anak-anak agar terbebas dari masalah stunting yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan gizi ini sudah dipersiapkan pemerintah setempat. Berdasarkan informasi saat ini ada sekitar 5.000 anak yang harus mendapatkan perhatian dan tidak seberuntung anak-anak lainnya.
“Semua orang tua pasti ingin melihat anak-anaknya tumbuh dengan berkembang dengan baik, sehat, cerdas sebagai generasi penerus untuk masa depan. Ini yang menjadi perhatian dari pemerintah setempat,” kata Tony Harisinta di Pulang Pisau, Kamis.
Sekretaris Daerah kabupaten setempat ini mengungkapkan beberapa program yang dipersiapkan dalam penanganan masalah stunting 2024 ini dilakukan keroyokan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sasaran empat kecamatan yang menjadi lokus pada 40 desa.
“Masalah penanganan stunting ini sudah menjadi perhatian secara nasional dan digaungkan oleh Presiden,” ucapnya.
Baca juga: Dua saksi tolak tandatangani hasil rapat pleno di Pulang Pisau
Pemerintah setempat, kata Tony, terus berusaha untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di 2024 dan membenahi urutan ketiga kabupaten setempat dalam masalah stunting di Kalimantan Tengah.
Salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan istri-istri kepala dinas di lingkungan pemerintah setempat untuk ikut mengasuh anak-anak yang menjadi sasaran dalam tiga bulan ke depan.
Melibatkan dan memberangkatkan juga ibu-ibu Dharma Wanita seluruh OPD selama 15 hari ke desa-desa yang menjadi lokus masing-masing. Selanjutnya dilaksanakan oleh masing-masing desa dan terakhir melibatkan PKK bersama Puskesmas.
Dikatakan Tony Harisinta, 2023 lalu pemerintah setempat juga telah melaksanakan penanganan stunting melalui ADD. Pada 2024 ini, kelanjutan penanganan stunting ini dialokasikan melalui anggaran sensitif yang nilainya cukup besar mencapai lebih Rp74 miliar.
Baca juga: Kebakaran di Pulang Pisau hanguskan 55 bangunan rumah dan kios
Baca juga: Mentan: Kawasan Food Estate Pulang Pisau masuk panen
Baca juga: Pulang Pisau terbaik dalam laporan pertanggungjawaban kinerja penjabat bupati
Ia menyebut berbagai program untuk menciptakan anak-anak agar terbebas dari masalah stunting yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan gizi ini sudah dipersiapkan pemerintah setempat. Berdasarkan informasi saat ini ada sekitar 5.000 anak yang harus mendapatkan perhatian dan tidak seberuntung anak-anak lainnya.
“Semua orang tua pasti ingin melihat anak-anaknya tumbuh dengan berkembang dengan baik, sehat, cerdas sebagai generasi penerus untuk masa depan. Ini yang menjadi perhatian dari pemerintah setempat,” kata Tony Harisinta di Pulang Pisau, Kamis.
Sekretaris Daerah kabupaten setempat ini mengungkapkan beberapa program yang dipersiapkan dalam penanganan masalah stunting 2024 ini dilakukan keroyokan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sasaran empat kecamatan yang menjadi lokus pada 40 desa.
“Masalah penanganan stunting ini sudah menjadi perhatian secara nasional dan digaungkan oleh Presiden,” ucapnya.
Baca juga: Dua saksi tolak tandatangani hasil rapat pleno di Pulang Pisau
Pemerintah setempat, kata Tony, terus berusaha untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di 2024 dan membenahi urutan ketiga kabupaten setempat dalam masalah stunting di Kalimantan Tengah.
Salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan istri-istri kepala dinas di lingkungan pemerintah setempat untuk ikut mengasuh anak-anak yang menjadi sasaran dalam tiga bulan ke depan.
Melibatkan dan memberangkatkan juga ibu-ibu Dharma Wanita seluruh OPD selama 15 hari ke desa-desa yang menjadi lokus masing-masing. Selanjutnya dilaksanakan oleh masing-masing desa dan terakhir melibatkan PKK bersama Puskesmas.
Dikatakan Tony Harisinta, 2023 lalu pemerintah setempat juga telah melaksanakan penanganan stunting melalui ADD. Pada 2024 ini, kelanjutan penanganan stunting ini dialokasikan melalui anggaran sensitif yang nilainya cukup besar mencapai lebih Rp74 miliar.
Baca juga: Kebakaran di Pulang Pisau hanguskan 55 bangunan rumah dan kios
Baca juga: Mentan: Kawasan Food Estate Pulang Pisau masuk panen
Baca juga: Pulang Pisau terbaik dalam laporan pertanggungjawaban kinerja penjabat bupati