Sampit (ANTARA) - Pabrik pakan ikan yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah akan beroperasi dalam waktu dekat dan siap menyediakan pakan dengan harga terjangkau bagi para pembudidaya ikan.
Keberadaan pabrik pakan ikan ini tentunya dapat membuat harga pakan menjadi bisa lebih ditekan, kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Selasa.
"Jadi, para penambak atau pembudidaya ikan bisa sedikit terbantu dan saya yakin itu bisa meningkatkan kesejahteraan mereka," tambahnya.
Ia menjelaskan, pembangunan pabrik pakan ikan ini untuk menjawab aspirasi para pembudidaya ikan yang selama ini kesulitan mendapatkan pakan dengan harga yang terjangkau.
Pakan merupakan elemen yang sangat penting dalam budidaya ikan. Namun, harga pakan yang tinggi seringkali tidak sebanding dengan harga jual ikan. Akibatnya tak sedikit pembudidaya ikan di Kotim yang gulung tikar.
Kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk menjadikan pembangunan pabrik pakan ikan sebagai salah satu program prioritas demi bisa membantu para pembudidaya ikan.
"Makanya, kemarin walau APBD kita pas-pasan tetap saya anggarkan untuk pembangunan pabrik pakan ikan. Saat ini bangunannya sudah selesai tinggal menunggu listrik sudah bisa beroperasi," beber dia.
Halikinnor melanjutkan, potensi budidaya ikan di Kotim sebenarnya cukup bagus. Ia secara pribadi pun telah mencoba membudidayakan ikan dan cukup menghasilkan secara ekonomi, namun diakuinya harga pakan memang menjadi kendala bagi pembudidaya ikan.
Berdasarkan informasi yang ia terima harga pakan ikan kalau di pasaran berkisar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan, jika diproduksi sendiri harganya bisa ditekan hingga Rp6 ribu sampai Rp7 ribu per kilogram, setengah dari harga pasaran.
Oleh sebab itu, ia meminta Dinas Perikanan agar terus menindaklanjuti ke pihak PLN terkait pemasangan listrik untuk pabrik pakan ikan supaya dapat segera beroperasi dan para pembudidaya ikan pun dapat merasakan manfaat dari program yang dilaksanakan pemerintah daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi menyampaikan satu-satunya hal yang menunda operasional pabrik pakan ikan adalah belum tersedianya aliran listrik, adapun yang berwenang untuk memasang jaringan listrik adalah PLN.
"Yang berwenang untuk pemasangan listrik itu PLN. Kemarin kami sudah melakukan meeting via zoom dengan pihak PLN, insyaallah secepatnya bisa dilaksanakan," ucapnya.
Baca juga: Wabup Kotim kunjungi warga telantar di rumah singgah
Ia menambahkan, pabrik pakan ikan dibangun menggunakan APBD Kotim melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perikanan Kotim sebesar Rp2 miliar, meliputi infrastruktur bangunan berukuran 9x26 meter dan mesin pengolah pakan.
Pabrik yang berlokasi di sentra perikanan Kotim di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan tersebut ditargetkan mampu menghasilkan hingga 250 kilogram pakan per jam, jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi permintaan pakan dari pembudidaya ikan di Kotim.
Guna menunjang pembuatan pakan ikan pihaknya memesan mesin canggih dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan alasan keamanan mesin-mesin pengolahan pakan ikan tersebut disimpan di kantor Dinas Perikanan Kotim, jika listrik di pabrik sudah tersedia maka pihaknya dapat langsung menggunakan mesin tersebut.
Baca juga: Disdik Kotim dukung optimalisasi program SPAB
Baca juga: Bupati Kotim targetkan pabrik es operasional tahun ini
Baca juga: Pegiat berharap permainan habayang bisa difasilitasi di sekolah
Keberadaan pabrik pakan ikan ini tentunya dapat membuat harga pakan menjadi bisa lebih ditekan, kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Selasa.
"Jadi, para penambak atau pembudidaya ikan bisa sedikit terbantu dan saya yakin itu bisa meningkatkan kesejahteraan mereka," tambahnya.
Ia menjelaskan, pembangunan pabrik pakan ikan ini untuk menjawab aspirasi para pembudidaya ikan yang selama ini kesulitan mendapatkan pakan dengan harga yang terjangkau.
Pakan merupakan elemen yang sangat penting dalam budidaya ikan. Namun, harga pakan yang tinggi seringkali tidak sebanding dengan harga jual ikan. Akibatnya tak sedikit pembudidaya ikan di Kotim yang gulung tikar.
Kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk menjadikan pembangunan pabrik pakan ikan sebagai salah satu program prioritas demi bisa membantu para pembudidaya ikan.
"Makanya, kemarin walau APBD kita pas-pasan tetap saya anggarkan untuk pembangunan pabrik pakan ikan. Saat ini bangunannya sudah selesai tinggal menunggu listrik sudah bisa beroperasi," beber dia.
Halikinnor melanjutkan, potensi budidaya ikan di Kotim sebenarnya cukup bagus. Ia secara pribadi pun telah mencoba membudidayakan ikan dan cukup menghasilkan secara ekonomi, namun diakuinya harga pakan memang menjadi kendala bagi pembudidaya ikan.
Berdasarkan informasi yang ia terima harga pakan ikan kalau di pasaran berkisar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan, jika diproduksi sendiri harganya bisa ditekan hingga Rp6 ribu sampai Rp7 ribu per kilogram, setengah dari harga pasaran.
Oleh sebab itu, ia meminta Dinas Perikanan agar terus menindaklanjuti ke pihak PLN terkait pemasangan listrik untuk pabrik pakan ikan supaya dapat segera beroperasi dan para pembudidaya ikan pun dapat merasakan manfaat dari program yang dilaksanakan pemerintah daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi menyampaikan satu-satunya hal yang menunda operasional pabrik pakan ikan adalah belum tersedianya aliran listrik, adapun yang berwenang untuk memasang jaringan listrik adalah PLN.
"Yang berwenang untuk pemasangan listrik itu PLN. Kemarin kami sudah melakukan meeting via zoom dengan pihak PLN, insyaallah secepatnya bisa dilaksanakan," ucapnya.
Baca juga: Wabup Kotim kunjungi warga telantar di rumah singgah
Ia menambahkan, pabrik pakan ikan dibangun menggunakan APBD Kotim melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perikanan Kotim sebesar Rp2 miliar, meliputi infrastruktur bangunan berukuran 9x26 meter dan mesin pengolah pakan.
Pabrik yang berlokasi di sentra perikanan Kotim di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan tersebut ditargetkan mampu menghasilkan hingga 250 kilogram pakan per jam, jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi permintaan pakan dari pembudidaya ikan di Kotim.
Guna menunjang pembuatan pakan ikan pihaknya memesan mesin canggih dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan alasan keamanan mesin-mesin pengolahan pakan ikan tersebut disimpan di kantor Dinas Perikanan Kotim, jika listrik di pabrik sudah tersedia maka pihaknya dapat langsung menggunakan mesin tersebut.
Baca juga: Disdik Kotim dukung optimalisasi program SPAB
Baca juga: Bupati Kotim targetkan pabrik es operasional tahun ini
Baca juga: Pegiat berharap permainan habayang bisa difasilitasi di sekolah