Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar tanam perdana jagung jenis hibrida untuk mendukung ketersediaan bahan baku pabrik pakan ternak di daerah ini.
“Kita patut bersyukur karena Kotim mendapat bantuan untuk kegiatan pengembangan jagung di 2024, sehingga kita bisa menunjang ketersediaan bahan baku pabrik pakan ternak yang dibangun Pemprov Kalteng di Kotim,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Parenggean, Rabu.
Irawati memimpin langsung kegiatan tanam perdana yang turut dihadiri perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalteng, Kadin Kotim, dan lainnya.
Kegiatan tanam perdana jagung ini dipusatkan di Kelompok Tani Sudi Makmur Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean.
Pengembangan pertanian jagung ini merupakan program Kementerian Pertanian melalui Provinsi Kalimantan Tengah. Khususnya, Kotim mendapat bantuan benih jagung untuk lahan seluas 390 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan.
Selain itu, Kotim mendapatkan bantuan pupuk NPK dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Serta pengadaan insektisida dan herbisida oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim untuk menunjang pengembangan pertanian jagung tersebut.
Pemkab Kotim juga memberikan dukungan dengan berbagai program di antaranya penyediaan dan pengembangan sarana pertanian melalui kegiatan dukungan pengembangan jagung.
Dukungan juga termasuk penanganan panen, pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, yaitu berupa bantuan alat pemipil jagung (corn sheller), alat pengukur kadar air (moisture tester), dan alat tanam jagung (corn seeder).
Baca juga: Empat mahasiswa Kotim siap bersaing di Pimnas
“Bantuan alat ini dimaksudkan untuk mempermudah petani sebagai pelaksana kegiatan dalam menangani pascapanen jagung, yang nantinya akan dijual ke pabrik pakan ternak sesuai kualitas atau standar yang diminta pabrik,” jelasnya.
Dalam mendukung kemudahan petani dilakukan kerja sama antara kelompok tani dengan PT Sumberejo Berkah Srikemuning sebagai pengelola pabrik.
Dengan harapan dapat menunjang keberlanjutan usaha budidaya jagung, yang merupakan hal positif bagi petani untuk mendapatkan kepastian pasar dalam menampung hasil panen jagung.
“Diharapkan dengan kerja sama ini ke depannya petani juga mendapatkan akses lain seperti permodalan jika ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar, dan jika terjadi permasalahan dapat diselesaikan bersama oleh kedua belah pihak,” ucapnya.
Ia juga mengharapkan dukungan dari kelompok tani serta seluruh pihak yang terkait untuk mendukung kegiatan pengembangan jagung di Kotim.
Melalui ketekunan dan kebersamaan untuk tetap konsisten melakukan pertanaman dan menghasilkan jagung dengan kualitas hasil panen sesuai dengan ketentuan pabrik.
“Semoga pengembangan jagung ini menjadi salah satu sumber pendapatan potensial bagi petani dan sekaligus mendukung penguatan ketahanan pangan lokal dan nasional,” demikian Irawati.
Kepala DPKP Kotim, Sepnita menyampaikan potensi ketersediaan lahan dan kesesuaian iklim untuk budidaya jagung merupakan salah satu faktor pendorong pengembangan dan peningkatan produksi sebagai alternatif pangan pokok di Kotim.
Perbaikan produktivitas adalah langkah pertama yang dapat dan harus dilakukan melalui penyediaan benih/bibit unggul, pupuk, pengendalian hama dan pengairan.
Baca juga: Legislator: Kolaborasi kunci sukseskan pembangunan di Kalteng
“Upaya ini bisa berhasil jika dilaksanakan dengan terencana, terprogram dan mendapat dukungan pembiayaan dari pemerintah. Oleh, sebab itu, kami sangat bersyukur adanya bantuan benih dan pupuk baik yang bersumber dari APBN maupun APBD,” tuturnya.
Lanjutnya, bantuan benih jagung yang diterima Kotim dibagi untuk sembilan kecamatan dengan total luasan 390 hektare meliputi 57 kelompok tani.
Penyebaran tersebut antara lain, Kecamatan Telaga Antang 50 hektare, Parenggean 89 hektare, Mentaya Hulu 86 hektare, Cempaga Hulu 48 hektare, Baamang 25 hektare, Seranau 20 hektare, Mentawa Baru Ketapang 30 hektare, Mentaya Hilir Utara 20 hektare dan Mentaya Hilir Selatan 22 hektare.
Penanaman dilakukan secara bertahap dan sejauh ini luas lahan yang telah ditanami kurang lebih 134 hektare atau 34,35 persen dari target penanaman.
Sepnita menambahkan, pihaknya telah mengadakan kerjasama dengan pihak pabrik pakan ternak yang dibangun oleh Pemprov Kalteng bekerjasama dengan pihak ketiga.
Kerja sama tersebut terkait hasil panen jagung yang akan digunakan untuk memasok bahan baku pembuatan pakan ternak yang saat ini tengah proses pembangunan.
Pabrik pakan ternak yang dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Kecamatan Parenggean, Kotim tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2024.
Oleh sebab itu, DPKP Kotim sengaja mengatur jadwal tanam jagung pada awal Agustus, dengan masa tanam jagung yang berkisar 3 bulan maka waktu panen berdekatan dengan selesainya pembangunan pabrik pakan.
“Kami berkoordinasi dengan pihak pengembang dan mereka ingin hasil panen pertama jagung digunakan untuk pasokan pabrik pakan, makanya kami jadwalkan awal Agustus ini mulai tanamnya,” demikian Sepnita.
Baca juga: Tingkat kerawanan bencana tinggi, Pemkab Kotim siapkan rencana kontijensi
Baca juga: Bawaslu Kotim Ngampus ajak mahasiswa awasi pilkada
Baca juga: Gencarkan pemerataan pendidikan, Pemkab Kotim resmikan empat bangunan SD