Sampit (ANTARA) - Sebanyak empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berhasil lolos seleksi dan siap bersaing di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 di Universitas Airlangga.
“Ini merupakan hal yang membanggakan, karena kita tau Umsa belum lama diresmikan namun sudah berhasil mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti Pimnas 2024,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor menyambut hangat kunjungan dari rombongan Umsa yang dipimpin langsung oleh rektor, dosen pembimbing dan tiga mahasiswa yang akan mengikuti Pimnas, sedangkan seorang mahasiswa berhalangan hadir.
Kunjungan tersebut tidak lain untuk memberitahukan dan meminta doa restu dari pimpinan daerah terkait rencana keberangkatan sejumlah mahasiswa Umsa untuk mengikuti Pimnas ke 37 yang dilaksanakan pada 14-19 Oktober 2024 nanti.
Pimnas ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional di bawah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Sebagai kepala daerah, Halikinnor mengaku bangga dan bersyukur karena mahasiswa Kotim bisa tembus ke ajang tingkat nasional. Apalagi, Umsa satu-satunya universitas di Kalimantan Tengah yang masuk 10 besar pada penilaian untuk mengikuti Pimnas ke 37.
Ia meminta kepada para mahasiswa dan dosen pembimbing yang akan mengikuti Pimnas agar serius dan memberikan yang terbaik karena yang dibawa bukan hanya Kotim tapi Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kami berharap adik-adik mahasiswa bisa mencapai hasil terbaik dan menorehkan prestasi demi mengharumkan nama Kalimantan Tengah, khususnya Kotim yang kita cintai,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor berjanji akan memberikan beasiswa selama satu hingga dua tahun bagi keempat mahasiswa apabila tembus menjadi juara di Pimnas 2024.
Pemkab Kotim juga siap membantu transportasi dari Sampit-Surabaya menggunakan pesawat dari Maskapai NAM Air yang sudah menandatangani kerja sama dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Legislator: Kolaborasi kunci sukseskan pembangunan di Kalteng
“Saya ucapkan selamat bagi adik-adik yang mengikuti Pimnas, selamat berjuang dan semoga mencapai hasil cemerlang. Jangan lupa jaga kesehatan agar bisa menunjukkan performa terbaik,” demikian Halikinnor.
Rektor Umsa Ramadansyah menuturkan, keberhasilan mahasiswa Umsa melaju ke Pimnas di Universitas Airlangga, Surabaya memang sesuatu kebanggaan.
Hal ini bukan suatu yang mudah mengingat persaingan yang sangat ketat, baik dari sesama perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri.
Bahkan, di Kalimantan hanya ada lima universitas yang lolos mengikuti Pimnas, yakni Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Sari Mulia dan Universitas Muhammadiyah Sampit.
“Alhamdulillah, kita menjadi salah satu di Kalimantan untuk mengikuti Pimnas, bahkan untuk Kotim, Umsa adalah satu-satunya,” ucapnya.
Keempat mahasiswa Umsa yang lolos ke Pimnas ke 37 berasal dari fakultas yang sama, yakni Fakultas Ilmu Pendidikan, namun dengan program studi (prodi) yang berbeda-beda.
Antara lain, Rusydan Zahir Adalah dan Hana Humaira dari Prodi Bimbingan Konseling (BK), Rizki Alysa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Muhammad Jumawan dari Prodi Pendidikan Matematika.
Ia menambahkan, keikutsertaan mahasiswa Umsa ke ajang tingkat nasional sebenarnya bukan pertama kali ini. Ketika universitas tersebut masih bernama STIKIP Muhammadiyah cukup banyak ajang nasional yang diikuti.
Seiring dengan bertambahnya fakultas di Umsa, pihaknya berkeinginan agar kedepannya fakultas lainnya, yakni Fakultas Kesehatan, Fakultas Teknologi Informasi dan Fakultas Pertanian juga aktif mengikuti kegiatan.
Dengan demikian bisa menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi sesuai bidang masing-masing.
Baca juga: Tingkat kerawanan bencana tinggi, Pemkab Kotim siapkan rencana kontijensi
Salah seorang mahasiswa, Muhammad Jumawan menyampaikan bahwa mereka berhasil lolos mengikuti Pimnas ke 37 berkat program kreativitas berjudul Bakesah Mitigasi Bencana Kabut Asap yang ditujukan bagi anak usia dini.
“Program yang kami lakukan ini dengan cara bercerita untuk bisa memberikan nilai-nilai kehidupan kepada anak usia dini, terkait bagaimana caranya menanggulangi bencana dan caranya untuk bisa hidup sehat ketika bencana kabut asap terjadi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, program ini tercetus dari bencana kabut asap yang sering terjadi di Kota Sampit, maupun wilayah Kotim. Sedangkan, anak usia dini merupakan kelompok rentan ketika terjadi bencana kabut asap, baik itu secara psikis maupun psikologis.
Secara psikis anak usia dini dapat terkena gangguan kesehatan, seperti sesak nafas, asma dan lain-lain. Adapun, secara psikologis mereka bisa mengalami trauma dari dampak kabut asap
“Di sini kami menyadari ketika bencana kabut asap terjadi masyarakat masih menganggap remeh, padahal dampak kepada anak usia dini cukup besar. Sehingga kami sadar bahwa mitigasi bencana kabut asap ini perlu untuk diberikan kepada anak usia dini,” ujarnya.
Selain dengan metode "bakesah" atau yang dalam bahasa Indonesia adalah bercerita, mereka juga menggunakan metode kegiatan drama dan kunjungan ke dinas atau instansi terkait.
Dengan metode-metode yang ramah anak itu diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan kepedulian hidup sehat bagi anak usia dini terutama ketika kabut asap terjadi.
Jumawan juga berharap program yang mereka laksanakan bisa menjadi model pendidikan kebencanaan di Kotim, karena masih banyak sekolah di wilayah setempat yang belum melaksanakan pendidikan kebencanaan.
Mereka juga telah menyusun buku yang nantinya bisa digunakan sekolah-sekolah, khususnya taman kanak-kanak (TK) untuk diaplikasikan secara mandiri.
Dalam buku itu ada panduan, materi dan bahan yang disiapkan ketika melakukan pengajaran atau pendidikan edukasi mitigasi bencana ini sehingga guru-guru bisa melakukan pendidikan mitigasi bencana secara secara mandiri.
Baca juga: DLH gandeng UGM teliti beban pencemar Sungai Mentaya
Baca juga: Halikinnor minta kontingen Kalteng tanamkan mental singa menghadapi PON XXI
Baca juga: Pemkab Kotim pastikan CFD tetap fasilitasi UMKM