Disnakertranskop UKM Barut gelar pelatihan pengolahan jagung menjadi pakan ternak
Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Dinas Nakertranskop UKM) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengadakan pelatihan pengolahan jagung menjadi pakan ternak bagi pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) di daerah setempat.
"Pelatihan ini dalam upaya optimalisasi menciptakan usaha mandiri masyarakat, penciptaan lapangan pekerjaan sehingga diharapkan pengangguran terbuka di daerah ini betul-betul dapat diatasi atau ditanggulangi," kata Sekretaris Dinas Nakertranskop UKM Barito Utara Sampurna Murni Yati di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, pelatihan ini juga untuk meningkatkan kualitas SDM UMKM dan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, serta memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan.
Memiliki SDM yang terlatih dan berkualitas, UMKM akan lebih mampu bersaing di pasar dan mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik. Selain itu meningkatkan SDM UMKM juga akan membantu UMKM menjadi lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasar, lebih mampu menangkap peluang baru dan mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata dia.
Pembinaan dan pengembangan UMKM merupakan salah satu upaya Pemkab Barito Utara dalam pembangunan, memperkuat produktifitas dan daya saing UMKM, penciptaan lapangan kerja, membuka peluang usaha, diantaranya dengan memberikan kesempatan kepada wirausaha-wirausaha baru untuk tumbuh dan berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan.
“Diharapkan akan memberikan dampak dalam upaya penanggulangan inflasi, pengangguran dan kemiskinan di wilayah Kabupaten Barito Utara,” kata dia.
Dia mengatakan, pelatihan pengolahan jagung menjadi pakan ternak bagi pelaku UKM yang dilaksanakan satu hari efektif ini, diharapkan kepada seluruh peserta pelatihan agar nantinya dapat membuat dan mengolah pakan ternak sendiri, memberdayakan sumber daya lokal dan juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam beternak sehingga semua pelaku usaha peternakan dapat menciptakan sektor peternakan yang tangguh dan berkelanjutan.
Untuk itu, katanya, kepada seluruh peserta pelatihan agar mengikuti dengan disiplin, serius dan perbanyak dialog dan diskusi teknis dengan para narasumber atau instruktur.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta mendapatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan lebih yang dapat diterapkan dalam mengelola, mengembangkan dan meningkatkan usaha di tempatnya masing-masing,” kata Sampurna Murni Yati.
"Pelatihan ini dalam upaya optimalisasi menciptakan usaha mandiri masyarakat, penciptaan lapangan pekerjaan sehingga diharapkan pengangguran terbuka di daerah ini betul-betul dapat diatasi atau ditanggulangi," kata Sekretaris Dinas Nakertranskop UKM Barito Utara Sampurna Murni Yati di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, pelatihan ini juga untuk meningkatkan kualitas SDM UMKM dan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, serta memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan.
Memiliki SDM yang terlatih dan berkualitas, UMKM akan lebih mampu bersaing di pasar dan mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik. Selain itu meningkatkan SDM UMKM juga akan membantu UMKM menjadi lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasar, lebih mampu menangkap peluang baru dan mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata dia.
Pembinaan dan pengembangan UMKM merupakan salah satu upaya Pemkab Barito Utara dalam pembangunan, memperkuat produktifitas dan daya saing UMKM, penciptaan lapangan kerja, membuka peluang usaha, diantaranya dengan memberikan kesempatan kepada wirausaha-wirausaha baru untuk tumbuh dan berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan.
“Diharapkan akan memberikan dampak dalam upaya penanggulangan inflasi, pengangguran dan kemiskinan di wilayah Kabupaten Barito Utara,” kata dia.
Dia mengatakan, pelatihan pengolahan jagung menjadi pakan ternak bagi pelaku UKM yang dilaksanakan satu hari efektif ini, diharapkan kepada seluruh peserta pelatihan agar nantinya dapat membuat dan mengolah pakan ternak sendiri, memberdayakan sumber daya lokal dan juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam beternak sehingga semua pelaku usaha peternakan dapat menciptakan sektor peternakan yang tangguh dan berkelanjutan.
Untuk itu, katanya, kepada seluruh peserta pelatihan agar mengikuti dengan disiplin, serius dan perbanyak dialog dan diskusi teknis dengan para narasumber atau instruktur.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta mendapatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan lebih yang dapat diterapkan dalam mengelola, mengembangkan dan meningkatkan usaha di tempatnya masing-masing,” kata Sampurna Murni Yati.