Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Mukarammah meminta seluruh masyarakat agar dapat gemar membaca buku guna meningkatkan pengetahuan.
"Membaca buku merupakan jendela dunia dan sumber ilmu yang tak ternilai," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, buku merupakan sarana masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan meskipun saat ini membaca dapat melalui manapun, salah satunya melalui internet.
Pesatnya perkembangan zaman tersebut diakui membuat buku semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk membaca melalui internet.
"Ini juga menjadi salah satu penyebab perpustakaan sepi. Tidak seperti dulu perpustakaan banyak didatangi masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Kanwil Kemenag: JCH Kalteng diberangkatkan 15 Mei
Namun hal ini, lanjut Mukarammah, menjadi tantangan tersendiri bagi penerbit buku untuk dapat turut bertranformasi ke dalam bentuk digital. Hal tersebut agar masyarakat bisa tetap mendapatkan pengetahuan yang terbaru.
"Dengan adanya akses internet, buku elektronik (e-book) dan artikel digital dapat dengan mudah diakses, memudahkan masyarakat untuk terus belajar dan membaca," ujarnya.
Selain itu, masyarakat jangan sampai menghilangkan kebiasaan membaca buku, baik buku konvensional maupun e-book. Pasalnya membaca buku menjadi modal bagi diri sendiri untuk menghadapi hal-hal baru di dalam kehidupan.
Dia menilai, buku merupakan jendela dunia dan sumber ilmu yang tak ternilai sehingga masyarakat harus tetap menumbuhkan kebiasaan untuk membaca buku.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat Palangka Raya untuk terus membaca buku sebagai sarana untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan," demikian Mukarammah.
Baca juga: PLN Kalselteng catat peningkatan konsumsi listrik selama siaga Lebaran
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah
Baca juga: Pemkab Barito Utara siap fasilitasi server gedung UKK Imigrasi
"Membaca buku merupakan jendela dunia dan sumber ilmu yang tak ternilai," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, buku merupakan sarana masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan meskipun saat ini membaca dapat melalui manapun, salah satunya melalui internet.
Pesatnya perkembangan zaman tersebut diakui membuat buku semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk membaca melalui internet.
"Ini juga menjadi salah satu penyebab perpustakaan sepi. Tidak seperti dulu perpustakaan banyak didatangi masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Kanwil Kemenag: JCH Kalteng diberangkatkan 15 Mei
Namun hal ini, lanjut Mukarammah, menjadi tantangan tersendiri bagi penerbit buku untuk dapat turut bertranformasi ke dalam bentuk digital. Hal tersebut agar masyarakat bisa tetap mendapatkan pengetahuan yang terbaru.
"Dengan adanya akses internet, buku elektronik (e-book) dan artikel digital dapat dengan mudah diakses, memudahkan masyarakat untuk terus belajar dan membaca," ujarnya.
Selain itu, masyarakat jangan sampai menghilangkan kebiasaan membaca buku, baik buku konvensional maupun e-book. Pasalnya membaca buku menjadi modal bagi diri sendiri untuk menghadapi hal-hal baru di dalam kehidupan.
Dia menilai, buku merupakan jendela dunia dan sumber ilmu yang tak ternilai sehingga masyarakat harus tetap menumbuhkan kebiasaan untuk membaca buku.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat Palangka Raya untuk terus membaca buku sebagai sarana untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan," demikian Mukarammah.
Baca juga: PLN Kalselteng catat peningkatan konsumsi listrik selama siaga Lebaran
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah
Baca juga: Pemkab Barito Utara siap fasilitasi server gedung UKK Imigrasi