Sampit (ANTARA) -
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kondisi dermaga penyeberangan kapal feri yang rusak parah, sejumlah rencana disiapkan agar mobilitas masyarakat tetap berjalan.
 
“Kami telah melaksanakan rapat dengan sejumlah pihak terkait, rencananya dermaga tersebut segera diperbaiki,” kata Kepala Dishub Kotim Suparmadi di Sampit, Jumat.
 
Dermaga penyeberangan kapal feri yang berada di Jalan Usman Harun ini merupakan sarana transportasi tercepat bagi masyarakat dari Kota Sampit ke Kecamatan Seranau maupun sebaliknya. 
 
Setiap hari warga ramai menggunakan jasa penyeberangan dermaga tersebut, seperti pelajar, pekerja, hingga petani yang membawa hasil panen untuk dijual ke Kota Sampit. 
 
Dengan demikian, keberadaan sarana pendukung transportasi penyeberangan ini sangat penting bagi sejumlah warga. Namun, kondisi dermaga yang rusak justru berpotensi membahayakan keselamatan penggunanya.
 
Sehubungan dengan itu, Suparmadi mengaku telah menyurati PT Inhutani Sampit selaku pihak yang berwenang terhadap dermaga agar segera melakukan perbaikan.
 
“Sebelumnya kami telah menyurati PT Inhutani Sampit agar segera melakukan perbaikan, namun pengakuan mereka belum memiliki anggaran untuk itu,” lanjutnya.
 
Tak berhenti sampai di situ, Dishub Kotim mengadakan rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait, antara lain Kecamatan Seranau, KSOP Kelas III Sampit, KPPP, UPTD Dermaga, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim, PT Inhutani III dan Operator Kapal CV Putra Mentaya serta CV Graha Tehnik.

Baca juga: Disdik dampingi 84 PAUD di Kotim raih akreditasi
 
Kesimpulan rapat tersebut operator kapal feri sepakat memperbaiki dermaga tanpa melakukan penutupan. Selama proses perbaikan UPTD Dermaga, PT Inhutani III dan KPPP diminta meningkatkan pengawasan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
 
"Itu solusi jangka pendek yang kita siapkan dan segera kita laksanakan. Kami informasikan kepada masyarakat bahwa kegiatan tersebut tidak akan menghambat aktivitas feri dan tetap dalam pengawasan kami," ujarnya. 
 
Kemudian, untuk solusi jangka panjang Dishub Kotim berencana membangun fasilitas penyeberangan kapal feri milik pemerintah daerah, sehingga untuk pemeliharaan dan sebagainya bisa diakomodir melalui anggaran pemerintah.
 
"Karena itu menyangkut kepentingan masyarakat sehingga kami berupaya memfasilitasi. Nanti akan kita hitung berapa keperluannya dan kami usulkan kepada pimpinan," imbuhnya. 
 
Salah seorang warga di Jalan Usman Harun, Kadir menyebutkan kerusakan dermaga tersebut dimulai ketika gempa di Sampit pada akhir 2023. Pada dasarnya bangunan dermaga yang berusia puluhan tahun tersebut sudah mulai lapuk sehingga tak tahan terhadap goncangan.
 
Setelah gempa, kayu penyangga lantai dermaga sebelah utara patah sehingga papan lantai mulai berjatuhan ke sungai, sementara di beberapa sisi sudah mulai miring. Seiring berjalannya waktu dan terpaan gelombang serta cuaca, kerusakan dermaga itu pun kian parah.
 
“Kondisinya memang sudah mengkhawatirkan, kayunya mulai usang. Makanya, kami berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan. Karena dermaga ini digunakan bukan hanya orang dewasa tapi juga anak-anak, seperti pelajar,” demikian Kadir.

Baca juga: Wabup optimis BNNK dapat optimalkan penanganan kasus narkoba di Kotim

Baca juga: Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu

Baca juga: Disdik Kotim apresiasi peran Bunda PAUD dalam transisi pendidikan

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024