Sampit (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar pentas kreativitas dalam rangka memfasilitasi dan mengembangkan minat dan bakat siswa yang ada di sekolah tersebut.
“Pentas Kreatifitas Bakat dan Minat SMP Siswa yang kami gelar ini merupakan salah satu tipe pembelajaran implementasi Kurikulum Merdeka. Kami memberikan kesempatan dan wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan minat dan bakat mereka,” kata Kepala SMPN 4 Sampit Anjar Subiantoro di Sampit, Jumat.
Anjar menjelaskan, implementasi Kurikulum Merdeka meliputi, pembelajaran secara terdiferensiasi, pembelajaran kokurikuler berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran ekstrakurikuler melalui pengembangan minat dan bakat siswa.
Kegiatan pentas kreativitas yang mereka laksanakan merupakan wujud dari penerapan pembelajaran ekstrakurikuler yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat yang diharapkan bisa menjadi kelebihan atau keunggulan yang bermanfaat bagi masa depan siswa.
Dalam kegiatan ini pihaknya mengundang para orang tua dan wali murid, Komite Sekolah dan lainnya untuk datang menyaksikan dan memberikan semangat bagi para peserta didik.
Kurang lebih ada 23 macam ekstrakurikuler yang ditunjukkan dalam acara tersebut dan ini merupakan hasil binaan serta bimbingan dari dewan guru, pelatih dan staf dengan harapan dapat memotivasi dan mendorong peran serta peserta didik dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Suatu kebanggaan untuk bisa menampilkan seluruh kegiatan ekstrakurikuler hasil binaan kami dan disaksikan oleh para orang tua dan wali murid, ini tidak hanya memberikan motivasi bagi siswa tapi juga pihak sekolah,” ucapnya.
Anjar menambahkan, Pentas Kreatifitas Bakat dan Minat SMP Siswa di SMPN 4 Sampit rencananya akan menjadi agenda rutin yang digelar pada akhir atau awal bulan, minimal 10 kali setahun.
Dengan demikian, diharapkan para siswa lebih semangat mengasah minat dan bakat yang dimiliki. Karena, ini merupakan bagian persiapan menghadapi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Baca juga: Bupati Kotim minta jamaah calon haji doakan kemajuan daerah
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim I Gede Sukadana mengapresiasi SMPN 4 Sampit yang menggelar kegiatan luar biasa. Kegiatan yang menjadi momentum bagi kepala sekolah, guru, pelatih, pendamping dan peserta didik untuk unjuk kebolehan.
“Kami mengapresiasi program yang dilaksanakan SMPN 4 Sampit dengan memberikan wadah bagi anak-anak untuk unjuk kebolehan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki,” ujarnya.
Ia pun memberi beberapa wejangan kepada para siswa, orang tua maupun wali siswa, yakni setiap orang harus sadar betul bahwa manusia adalah mahkluk yang unik.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun, di dalam melangsungkan kehidupan tidak boleh hanya berpangku tangan dan mengeluh dengan kelemahan yang dimiliki, melainkan harus menjadi pribadi yang berbeda dan unggul sesuai dengan kelebihan yang dimiliki.
“Jangan sampai kita hanya fokus pada kekurangan dan terpuruk dalam kesedihan, padahal kita juga memiliki kelebihan yang luar biasa dan bisa kita kembangkan,” sebutnya.
Sehubungan dengan itu, I Gede meminta para orang tua dan wali siswa untuk bisa memberikan dukungan, semangat dan memfasilitasi ketika anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan minat dan bakatnya.
Disebutkan pula, bahwa anak SMP yang berada di usia remaja memiliki tantangan sosial yang tidak mudah dalam kehidupannya, untuk itu para orang tua dan wali siswa meskipun di tengah kesibukan mencari nafkah diminta jangan sampai meninggalkan kewajiban menjaga dan mendampingi anak untuk mencapai impian.
Orang tua dan wali murid tidak boleh hanya menyerahkan tanggung jawab menjaga dan mendidik anak ke pihak sekolah, karena setelah anak pulang sekolah maka mereka sudah di luar tanggung jawab kepala sekolah maupun guru.
“Jadi tolong dipantau aktivitas anak masing-masing, bukan berarti kita tidak percaya pada mereka tapi ingat pengaruh dunia luar sangat besar, ini yang perlu kita jaga bersama-sama,” demikian I Gede.
Baca juga: Wabup sebut kesuksesan digital farming cabai jadi contoh petani di Kotim
Baca juga: Perkuat dukungan, Halikinnor daftar ke PKB
Baca juga: Pemkab Kotim turunkan status tanggap darurat jadi pemulihan bencana banjir