Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan bahwa pelaksanaan Program Ketapang Gaya atau Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya, mampu membantu perekonomian masyarakat, khususnya petani di kabupaten setempat.
 
Deputi Kepala OJK Kalimantan Tengah, Mochamad Fajar Purnama di Palangka Raya, Senin, menyampaikan program pertanian dan perkebunan jagung dan padi di Kabupaten Gunung Mas ini merupakan model generik sektor pertanian pertama kali yang ada di provinsi setempat.
 
"Oleh karenanya OJK sangat mendukung atas berjalannya program ini dengan harapan ke depan dapat terus terlaksana berkelanjutan dan berdampak positif pada peningkatan perkonomian masyarakat di Gunung Mas," terang Fajar.
 
Adapun hasil dari pelaksanaan Ketapang Gaya, yakni telah terlaksana panen perdana jagung hibrida di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, serta panen bersama padi sawah melalui kemitraan dengan Koperasi "Sumber Pangan Gunung Mas" di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah.
 
"Program Ketapang Gaya atau Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya ini merupakan bagian dari program TPAKD Gunung Mas," jelasnya.

Baca juga: Kalimantan Tengah kini menjangkau panggung dunia
 
Untuk pengembangan jagung hibrida di Desa Tanjung Riu melibatkan tiga kelompok tani, yaitu Kelompok Tani "Manawau Sejahtera", "Manawau Makmur", dan "Manawau Bahagia".
 
Total lahan yang dikembangkan mencapai 60 hektare, dengan realisasi penanaman awal seluas 30 hektare menggunakan varietas Jagung Bisi 18. 
 
Sedangkan panen padi sawah di Kelurahan Tewah melibatkan lima kelompok tani, dengan target pengembangan seluas 25 hektare dan realisasi 18 hektare pada musim tanam pertama.
 
Penggunaan bibit padi meliputi varietas hibrida Supadi dan inbrida Cakrabuana dengan sumber pendaan berasal dari subsidi pemerintah kabupaten dan skema kredit bunga murah dari PT Bank Kalteng.
 
Pelaksanaan program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendukung kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Melalui program Smart Agro, Dinas Pertanian Gunung Mas telah melaksanakan pengembangan tanaman padi dan jagung hibrida di wilayah tersebut. Per Mei 2024 disampaikan hasil panen yang telah berjalan selama satu tahun ini.
 
Meliputi produksi jagung hibrida mencapai antara 1,5 - 2 ton per hektare, produksi padi hibrida (varietas Supadi) sebesar 1,5 - 2,5 ton per hektare, serta produksi padi inbrida (varietas Cakrabuana) sebesar 1 - 2 ton per hektare.
 
Dengan hasil pencapaian atau realisasi program di lapangan tersebut, OJK berharap TPAKD Kabupaten Gunugn Mas dapat terpilih menjadi salah satu pemenang TPAKD Award Tahun 2024 dan menjadi proyek percontohan pengembangan program kerja TPAKD lainnya di Kalimantan Tengah.

Baca juga: Hari Jadi ke-67 momentum akselerasikan pembangunan Kalteng dengan inovasi baru

Baca juga: Pemprov Kalteng kembali raih WTP dari BPK RI

Baca juga: IHPD BPK RI dapat jadi bahan evaluasi mencapai target pembangunan di Kalteng

Baca juga: Peringatan Hari Jadi Provinsi Kalteng di Kapuas berlangsung khidmat

Baca juga: Bundaran Besar jadi simbol semangat dan kekuatan Kalimantan Tengah

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024