Sampit (ANTARA) - Sebanyak 71 pelajar SMA sederajat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memasuki Desa Bahagia untuk mengikuti pemusatan pendidikan dan pelatihan atau diklat calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
“Saya ucapkan selamat bagi adik-adik yang terpilih mewakili putra-putri terbaik Kotim untuk mengemban tugas mulia pada upacara pengibaran bendera pusaka 17 Agustus 2024 ini,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Minggu malam.
Irawati membuka pemusatan diklat calon Paskibraka yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kotim atau yang mewakili, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.
Desa Bahagia sebutan bagi asrama para calon Paskibraka selama mengikuti diklat sebelum bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih para peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Desa Bahagia bagi calon Paskibraka Kotim berlokasi di Balai Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5.
Di tempat itulah putra-putri terpilih Kotim akan ditempa oleh tenaga-tenaga profesional, antara lain instruktur dari Kodim 1015/Sampit, Polres Kotim, Brimob Polda Kalteng, Yonif 631 Antang, Purna Paskibraka Indonesia serta para pembina.
“Diklat ini bertujuan agar adik-adik menjadi pasukan yang tangguh, disiplin, bertanggung jawab dan penuh dedikasi dan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera pusaka. Selain itu, untuk membentuk kader-kader pemimpin yang berkarakter pancasila di masa depan,” tutur Irawati.
Baca juga: Bupati Kotim puji kemampuan atlet lokal mampu imbangi pemain asing
Irawati berpesan kepada Badan Kesbangpol, selaku instansi yang bertanggung jawab terhadap Paskibraka Kotim untuk memonitor, mengembangkan, mendorong dan memotivasi mereka menjadi pemuda-pemudi berkualitas sebagai pelopor pembangunan, sehingga menjadi teladan bagi generasi muda lainnya.
Semua pihak khususnya para pelatih dan pembina diminta untuk mendukung dan mencurahkan perhatian dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Paskibraka ini agar sampai dengan pengibaran bendera merah putih nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Calon Paskibraka Kotim diingatkan untuk menyiapkan diri secara fisik dan mental, cepat menyesuaikan terhadap tuntutan pelatih yang keras, tegas dan disiplin tinggi. Harapannya agar mereka bisa mengikuti kegiatan diklat dapat dilaksanakan dengan baik sesuai jadwal dan sasaran yang ditetapkan.
Ia juga berharap calon Paskibraka tetap tegar, pertahankan kemampuan yang sudah dimiliki. Karena, tugas mengibarkan bendera menjadi babak baru dan momen penting karena dengan mengemban tugas mengibarkan bendera merah putih menjadi lambang keberagaman Bhinneka Tunggal Ika.
“Kalian boleh merasa besar dan kompak ketika melangkah ke depan menuju karir yang terbaik. Tapi harus tetap rukun dan bersatu demi memberikan yang terbaik untuk Kotim maupun NKRI yang kita cintai ini,” ucapnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol menyampaikan kegiatan pemusatan diklat calon Paskibraka Kotim 2024 dilaksanakan selama 14 hari, yakni 4-18 Agustus 2024.
“Kegiatan ini sebagai masa training center (TC) bagi calon Paskibraka yang bertujuan mempersiapkan mereka agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sekaligus sarana untuk pembentukan kader-kader pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila,” tuturnya.
Sanggul melanjutkan, sebenarnya jumlah pelajar yang direkrut sebagai calon Paskibraka berjumlah 75 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang dikirim ke Palangka Raya mewakili Kotim sebagai calon Paskibraka tingkat provinsi.
Baca juga: Dishub Kotim batasi kendaraan berat melintasi jalan dalam kota
Empat pelajar yang dikirimkan ke provinsi terdiri atas dua pria dan dua perempuan. Sedangkan, untuk calon Paskibraka Kotim meliputi 42 laki-laki dan 29 perempuan.
Kurikulum dalam pemusatan diklat menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, pelatihan dan pengasuhan. Materi pelatihan meliputi latihan dasar kepemimpinan, peraturan baris berbaris (PBB), praktik pengibaran dan penurunan bendera.
Sementara, materi pembelajaran aktif meliputi Pancasila dan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan ketahanan, revolusi mental, kepemimpinan dan kepribadian, literasi digital, kenakalan remaja dan perlindungan anak, bahaya narkoba dan kepaskibrakaan.
“Selama pemusatan diklat konsumsi calon paskibraka ditanggung pemerintah, semua makanan tersebut telah diatur standar gizinya dengan menu yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan kalori dengan pengawasan petugas kesehatan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, selama mengikuti pemusatan diklat para calon Paskibraka wajib mengikuti peraturan, tata tertib dan ketentuan pelatihan, sebab jika tidak maka panitia berhak memberikan sanksi.
Sanksi tersebut dibagi tiga tingkat, yang pertama teguran lisan, kedua teguran tertulis dengan tembusan bupati, sekolah pengiriman dan orang tua yang bersangkutan, lalu ketiga mengembalikan yang bersangkutan kepada sekolah pengiriman dan mencabut semua hak atau fasilitas yang diberikan panitia.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada para calon Paskibraka agar mematuhi dan mengikuti peraturan yang ditetapkan. Semoga pemusatan pendidikan dan pelatihan ini berjalan lancar hingga pada hari H nanti,” demikian Sanggul.
Baca juga: DPKP Kotim kembangkan pertanian jagung untuk pasokan pabrik pakan
Baca juga: Pelatihan pemangku adat di Kotim menyamakan pemahaman untuk hindari perselisihan
Baca juga: Pengusaha perkebunan berharap kemudahan perizinan
“Saya ucapkan selamat bagi adik-adik yang terpilih mewakili putra-putri terbaik Kotim untuk mengemban tugas mulia pada upacara pengibaran bendera pusaka 17 Agustus 2024 ini,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Minggu malam.
Irawati membuka pemusatan diklat calon Paskibraka yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kotim atau yang mewakili, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.
Desa Bahagia sebutan bagi asrama para calon Paskibraka selama mengikuti diklat sebelum bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih para peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Desa Bahagia bagi calon Paskibraka Kotim berlokasi di Balai Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5.
Di tempat itulah putra-putri terpilih Kotim akan ditempa oleh tenaga-tenaga profesional, antara lain instruktur dari Kodim 1015/Sampit, Polres Kotim, Brimob Polda Kalteng, Yonif 631 Antang, Purna Paskibraka Indonesia serta para pembina.
“Diklat ini bertujuan agar adik-adik menjadi pasukan yang tangguh, disiplin, bertanggung jawab dan penuh dedikasi dan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera pusaka. Selain itu, untuk membentuk kader-kader pemimpin yang berkarakter pancasila di masa depan,” tutur Irawati.
Baca juga: Bupati Kotim puji kemampuan atlet lokal mampu imbangi pemain asing
Irawati berpesan kepada Badan Kesbangpol, selaku instansi yang bertanggung jawab terhadap Paskibraka Kotim untuk memonitor, mengembangkan, mendorong dan memotivasi mereka menjadi pemuda-pemudi berkualitas sebagai pelopor pembangunan, sehingga menjadi teladan bagi generasi muda lainnya.
Semua pihak khususnya para pelatih dan pembina diminta untuk mendukung dan mencurahkan perhatian dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Paskibraka ini agar sampai dengan pengibaran bendera merah putih nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Calon Paskibraka Kotim diingatkan untuk menyiapkan diri secara fisik dan mental, cepat menyesuaikan terhadap tuntutan pelatih yang keras, tegas dan disiplin tinggi. Harapannya agar mereka bisa mengikuti kegiatan diklat dapat dilaksanakan dengan baik sesuai jadwal dan sasaran yang ditetapkan.
Ia juga berharap calon Paskibraka tetap tegar, pertahankan kemampuan yang sudah dimiliki. Karena, tugas mengibarkan bendera menjadi babak baru dan momen penting karena dengan mengemban tugas mengibarkan bendera merah putih menjadi lambang keberagaman Bhinneka Tunggal Ika.
“Kalian boleh merasa besar dan kompak ketika melangkah ke depan menuju karir yang terbaik. Tapi harus tetap rukun dan bersatu demi memberikan yang terbaik untuk Kotim maupun NKRI yang kita cintai ini,” ucapnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol menyampaikan kegiatan pemusatan diklat calon Paskibraka Kotim 2024 dilaksanakan selama 14 hari, yakni 4-18 Agustus 2024.
“Kegiatan ini sebagai masa training center (TC) bagi calon Paskibraka yang bertujuan mempersiapkan mereka agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sekaligus sarana untuk pembentukan kader-kader pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila,” tuturnya.
Sanggul melanjutkan, sebenarnya jumlah pelajar yang direkrut sebagai calon Paskibraka berjumlah 75 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang dikirim ke Palangka Raya mewakili Kotim sebagai calon Paskibraka tingkat provinsi.
Baca juga: Dishub Kotim batasi kendaraan berat melintasi jalan dalam kota
Empat pelajar yang dikirimkan ke provinsi terdiri atas dua pria dan dua perempuan. Sedangkan, untuk calon Paskibraka Kotim meliputi 42 laki-laki dan 29 perempuan.
Kurikulum dalam pemusatan diklat menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, pelatihan dan pengasuhan. Materi pelatihan meliputi latihan dasar kepemimpinan, peraturan baris berbaris (PBB), praktik pengibaran dan penurunan bendera.
Sementara, materi pembelajaran aktif meliputi Pancasila dan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan ketahanan, revolusi mental, kepemimpinan dan kepribadian, literasi digital, kenakalan remaja dan perlindungan anak, bahaya narkoba dan kepaskibrakaan.
“Selama pemusatan diklat konsumsi calon paskibraka ditanggung pemerintah, semua makanan tersebut telah diatur standar gizinya dengan menu yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan kalori dengan pengawasan petugas kesehatan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, selama mengikuti pemusatan diklat para calon Paskibraka wajib mengikuti peraturan, tata tertib dan ketentuan pelatihan, sebab jika tidak maka panitia berhak memberikan sanksi.
Sanksi tersebut dibagi tiga tingkat, yang pertama teguran lisan, kedua teguran tertulis dengan tembusan bupati, sekolah pengiriman dan orang tua yang bersangkutan, lalu ketiga mengembalikan yang bersangkutan kepada sekolah pengiriman dan mencabut semua hak atau fasilitas yang diberikan panitia.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada para calon Paskibraka agar mematuhi dan mengikuti peraturan yang ditetapkan. Semoga pemusatan pendidikan dan pelatihan ini berjalan lancar hingga pada hari H nanti,” demikian Sanggul.
Baca juga: DPKP Kotim kembangkan pertanian jagung untuk pasokan pabrik pakan
Baca juga: Pelatihan pemangku adat di Kotim menyamakan pemahaman untuk hindari perselisihan
Baca juga: Pengusaha perkebunan berharap kemudahan perizinan