Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melepas kafilah setempat untuk mengikuti Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dengan harapan mampu berprestasi, sekaligus dapat menstimulasi potensi anak, khususnya dalam bidang agama Islam. 

“FASI bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana sosialisasi dan pembelajaran bagi anak-anak. Melalui kegiatan ini, diharapkan potensi anak-anak dapat terstimulasi untuk lebih gemar belajar dalam membaca Al Qur’an,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Kamis. 

Sanggul mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin memimpin pelepasan Kafilah Kotim mengikut FASI ke XII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan di ruang tengah Sekretariat Daerah (Setda) Kotim. 

Penyelenggaraan FASI Kalteng ini berlokasi di Asrama Haji, Kota Palangka Raya selama empat hari, yakni 10-13 Oktober 2024.

Sanggul menuturkan, FASI adalah wadah penerus bangsa untuk berkompetisi dalam mengembangkan bakat, menggali potensi, prestasi dan mengembangkan diri sesuai dengan pendidikan agama Islam. 

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat tercipta generasi bangsa yang beriman, aktif, kreatif, taqwa, berilmu, mandiri dan berakhlakul karimah.

Anak shaleh menjadi dambaan bagi setiap orang tua, karena anak yang shaleh biasanya memiliki sifat yang taat dan patuh kepada orang tuanya. 

Namun taat dan patuh kepada orang tua sana belum cukup, tetapi anak perlu dididik agar menjadi taat dan patuh beragama dan menjunjung tinggi agamanya, baik melalui ibadah wajib dan sunnah sesuai tuntunan al Quran dan hadits. 

Baca juga: Rudini-Paisal siap pastikan penyaluran beasiswa tepat sasaran

“Anak shaleh dan shalehah dapat dibentuk dari kebiasaan baik oleh orang tuanya dimulai sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan,” ucapnya. 

Peran orang tua jelas berdampak kepada karakter anaknya, sehingga di era society 5.0 ini, sudah sepantasnya orang tua aktif mengawal dan mengawasi anak dalam penggunaan teknologi

Terutama dalam bermedia sosial, guna menjauhkan pengaruh-pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang anak-anak. 

Dalam hal ini perkembangan teknologi tidak mungkin dihindari dan sulit untuk melarang anak untuk tidak menggunakan teknologi di era saat ini, sebab teknologi juga punya sisi positifnya. 

“Namun para orang tua dan wali dapat mengambil sikap yang arif dan bijaksana dengan selalu mengingatkan, mengawasi serta mengarahkan anak-anak untuk selalu berbuat sesuai dengan tuntunan agama,” lanjutnya. 

Salah satu upaya untuk menghindarkan anak dari dampak negatif adalah memperkuat pondasi agama. 

FASI merupakan pagelaran lomba kreatifitas santri berprestasi yang digelar setiap dua tahun sekali, fasi bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana sosialisasi dan pembelajaran bagi anak-anak. 

Hal ini adalah kesempatan untuk membiasakan diri dalam berkompetisi secara fair dan sportif, bahwa melalui kompetisi ini, diharapkan potensi anak-anak dapat terstimulasi untuk lebih gemar belajar dalam membaca Al Qur’an dan melakukan hal-hal positif lainnya. 

Baca juga: Jawab kegalauan generasi muda, Halikinnor-Irawati siapkan kemudahan akses lowongan kerja

“Kami juga berharap bahwa pengembangan kualitas potensi anak dapat dilakukan dengan baik, dan tidak menutup kemungkinan anak-anak dari Kotawaringin Timur akan  mewarnai  kompetisi di tingkat nasional,” tambahnya. 

Dalam acara pelepasan itu, Sanggul juga berpesan agar pada peserta tidak semata-mata untuk mengejar dan meraih prestasi tetapi juga membawa nama baik pemerintah daerah dan masyarakat kabupaten Kotim.

Ia juga berpesan kepada  pimpinan kafilah dan official agar selalu memantau anak-anak, diawasi, dijaga dan terus dimotivasi agar mereka dapat berprestasi hingga dapat mengharumkan nama daerah. 

Ketua Panitia sekaligus Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kotim, Jusman menyampaikan Kafilah Kotim terdiri atas 46 peserta dari anak TPA, TPQ dan TQA, 14 pelatih, dan 32 penggembira. 

Peserta dibagi dalam tiga kategori dan setiap kategori mengikuti 12 cabang lomba, meliputi lomba tartil, tilawah, adzan, iqomah, syarhil, tahfidz 30 juz, bercerita Islami, ceramah Islam, syarhil Quran, kaligrafi, menggambar dan mewarnai. 

“Mudah-mudahan dari semua lomba itu bisa kita raih yang terbaik semuanya, Insyaallah,” harapnya. 

Ia menambahkan, pada FASI dua tahun lalu Kotim berada di posisi runner-up atau juara kedua, sementara juara umum diraih oleh Kabupaten Barito Selatan. 

Dengan latihan dan persiapan yang dioptimalkan dalam sebulan terakhir pihaknya berharap tahun ini Kotim bisa merebut posisi juara umum tersebut. Ia juga meminta doa dari masyarakat Kafilah Kotim bisa menorehkan prestasi di FASI Kalteng 2024.

“Semoga yang kita niatkan bisa terwujud, karena kalau melihat dari segi SDM kita insyaallah semua mumpuni dibanding dengan kabupaten lainnya. Walaupun memang saingan berat kita adalah Barito Selatan tapi kami optimistis bisa merebut kemenangan,” demikian Jusman. 

Baca juga: Komitmen perangi narkoba, 10 petugas Lapas Sampit jalani tes urine

Baca juga: Bawaslu Kotim inventarisasi alat peraga tidak sesuai aturan

Baca juga: Berkeliaran di permukiman, anak buaya ditangkap dan diserahkan ke BKSDA Sampit


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024