Orang tua disarankan ati-hati memberikan teh kepada anak

Senin, 14 Oktober 2024 12:39 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis anak dari Universitas Indonesia dr. Ria Yoanita Sp.A menyarankan para orang tua agar berhati-hati dalam memberikan teh kepada anak, antara lain karena bisa berdampak kurang baik pada tumbuh kembang anak.

Kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, Ria menyampaikan bahwa orang tua sebaiknya memperhatikan waktu pemberian teh dan jumlahnya, memastikan anak tidak berlebihan minum teh.

Menurut dia, anak seringkali tidak mau makan setelah minum teh karena sudah merasa kenyang, padahal teh tidak mengandung zat gizi makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral. Hal ini bisa merugikan bagi anak-anak yang membutuhkan zat gizi lengkap untuk bisa tumbuh dan berkembang," ia menjelaskan.

Baca juga: Ini frekuensi konsumsi teh dan kopi yang diperbolehkan selama puasa

Selain itu, polifenol dan asam fitat yang terkandung dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi, sehingga menimbulkan risiko defisiensi besi pada anak.

"Teh mengganggu penyerapan zat besi, anak jadi mudah terkena anemia defisiensi besi, akibatnya terjadi kenaikan berat badan seret, lama kelamaan menjadi stunting jika tidak diatasi segera," kata Ria.

Oleh karena itu, teh sebaiknya tidak dijadikan sebagai pendamping makan, tidak diminum pada saat makan.

Baca juga: Begini cara menyeduh teh celup agar tetap bermanfaat bagi tubuh

Ria juga menyampaikan bahwa teh mengandung kafein, theobromine, dan teofilin, stimulan yang bisa membuat anak menjadi terlalu aktif dan sudah tidur. 

Di samping itu, teh bersifat diuretik sehingga anak akan sering buang air kecil kalau minum teh terlalu banyak.

Ria mengingatkan, teh dalam kemasan sebaiknya tidak diberikan kepada anak karena mengandung cukup banyak gula. Minuman dengan kandungan gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas.

Baca juga: Berikut jenis teh yang dapat dikonsumsi untuk kurangi sakit tenggorokan

Baca juga: Pengembangan teh dan kopi kesehatan tanpa kafein

Baca juga: Ketahui dampak jangka panjang dari konsumsi teh hijau

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

DPKUKMP Palangka Raya dampingi pelaku usaha input Aplikasi OSS-RBA

09 October 2024 19:23 Wib

Ini kaitan minum alkohol dengan perlindungan pada keracunan makanan

22 September 2024 15:12 Wib

DPMD Kapuas dukung desa warnasari dalam pengelolaan air layak minum

11 September 2024 16:54 Wib

DPMD Kapuas dukung Pemdes Warnasari dalam penyediaan air layak minum

05 September 2024 8:54 Wib

Minum kopi berlebihan bisa sebabkan gangguan jantung

18 August 2024 11:04 Wib
Terpopuler

Korupsi bansos presiden, KPK panggil pimpinan perusahaan

Nasional - 08 October 2024 16:24 Wib

Program orientasi penting tingkatkan integritas legislator emban tugas sebagai wakil rakyat

Kabar Daerah - 09 October 2024 16:47 Wib

PD Muhammadiyah Barut: Penggagalan Perubahan APBD 2024 cenderung bermuatan politis

Kabar Daerah - 10 October 2024 16:13 Wib

Pemkot Palangka Raya diminta pastikan ASN netral selama Pilkada 2024

Kabar Daerah - 11 October 2024 15:47 Wib

Apa bahaya dari telur yang terkontaminasi salmonella?

Lifestyle - 13 October 2024 19:24 Wib