Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa kesiapan logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah 90 persen dan rencananya pendistribusian logistik dilaksanakan pada H-5 pemungutan suara.
“Untuk logistik saat ini persentasenya sudah 90 persen siap, karena target kami H-5 itu sudah mulai didistribusikan ke kecamatan,” kata Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi di Sampit, Senin.
H-9 menuju pemungutan suara Pilkada 2024 yang jatuh pada 27 November 2024, KPU Kotim menggencarkan segala persiapan terutama logistik. Namun, sejauh ini ada beberapa item yang belum tiba, termasuk item logistik yang sebelumnya kurang dan sedang diminta tambahannya.
Beberapa logistik tersebut di antaranya formulir dan daftar pemilih pindahan bagi pemilih yang pindah memilih, sedangkan sesuai aturan paling lambat tujuh hari sebelum pemungutan suara semua proses terkait data pemilih sudah ditutup.
“Jadi sampai 20 November 2024 pukul 23:59 WIB nanti terakhir kami proses untuk pindah memilih. Kalau itu selesai lalu di generate ke aplikasi Sidalih agar keluar by name dan lokasi TPS serta nomor absennya, saat ini masih kami tunggu prosesnya,” ujarnya.
Kendati demikian, ia optimistis semua dapat diselesaikan tepat waktu. Sembari menunggu logistik yang belum tiba, untuk efektivitas dan efisiensi waktu pihaknya mengerjakan hal lain yang bisa dilakukan, seperti penyaluran C-Pemberitahuan ke kecamatan untuk diteruskan ke kelurahan/desa.
Sesuai ketentuan yang berlaku, tiga hari sebelum pemungutan suara KPU Kotim melalui jajarannya harus memberitahukan kepada pemilih, baik itu terkait surat memilih, nomor TPS dan antrean.
Disamping itu, mengingat Kotim saat ini tengah diliputi musim hujan pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD setempat guna mengantisipasi dampak hujan dengan intensitas tinggi terutama pada wilayah yang rawan banjir.
Baca juga: Pacu semangat Pengawas pemilihan, Bawaslu Kotim gelar apel siaga
“Kami masih memetakan untuk lokasi TPS yang rawan banjir sambil berkoordinasi dengan instansi terkait, tapi perlu diketahui lokasi TPS itu tidak mutlak. Misalnya, ketika banjir maka lokasi TPS bisa digeser ke tempat yang lebih representatif,” jelasnya.
Ia menambahkan, sama seperti pada Pemilu 2024 lalu, penyaluran logistik akan mengutamakan daerah yang terjauh dan kondisi geografis sulit.
Dalam hal ini KPU senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum guna membantu kelancaran penyaluran logistik Pilkada, terlebih pada jalur-jalur yang melewati area perusahaan besar swasta (PBS).
Pemerintah daerah diharapkan bisa berkomunikasi lebih awal ke pihak PBS agar bisa turut membantu kelancaran penyaluran logistik Pilkada.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait pendistribusian logistik Pilkada ini. Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar dan tanpa kendala,” demikian Rifqi.
Sehubungan dengan Pilkada 2024, KPU Kotim menetapkan 309.973 DPT meliputi 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan. Dengan jumlah TPS 667 titik yang tersebar di 17 kecamatan di Kotim.
KPU Kotim juga telah melakukan klasifikasi pemilih berdasarkan usia yang dibagi dalam lima kategori. Kategori dengan jumlah terbanyak adalah usia 27-42 tahun atau generasi milenial (Gen-Y) sebanyak 114.097 pemilih.
Selanjutnya, usia 43-58 tahun atau generasi X (Gen-X) 85.883 pemilih, usia kurang dari 27 tahun atau generasi Z (Gen-Z) 79.054 pemilih, usia 59-77 tahun atau baby boomers 28.561 pemilih dan usia lebih dari 77 tahun atau pre baby boomers 2.378 pemilih.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan perluas jangkauan perlindungan untuk masyarakat Kotim lewat GBUWC
Baca juga: KPU Kotim ajak ribuan peserta jalan sehat gunakan hak pilih
Baca juga: Dinsos Kotim hentikan penyaluran bansos sampai Pilkada selesai
“Untuk logistik saat ini persentasenya sudah 90 persen siap, karena target kami H-5 itu sudah mulai didistribusikan ke kecamatan,” kata Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi di Sampit, Senin.
H-9 menuju pemungutan suara Pilkada 2024 yang jatuh pada 27 November 2024, KPU Kotim menggencarkan segala persiapan terutama logistik. Namun, sejauh ini ada beberapa item yang belum tiba, termasuk item logistik yang sebelumnya kurang dan sedang diminta tambahannya.
Beberapa logistik tersebut di antaranya formulir dan daftar pemilih pindahan bagi pemilih yang pindah memilih, sedangkan sesuai aturan paling lambat tujuh hari sebelum pemungutan suara semua proses terkait data pemilih sudah ditutup.
“Jadi sampai 20 November 2024 pukul 23:59 WIB nanti terakhir kami proses untuk pindah memilih. Kalau itu selesai lalu di generate ke aplikasi Sidalih agar keluar by name dan lokasi TPS serta nomor absennya, saat ini masih kami tunggu prosesnya,” ujarnya.
Kendati demikian, ia optimistis semua dapat diselesaikan tepat waktu. Sembari menunggu logistik yang belum tiba, untuk efektivitas dan efisiensi waktu pihaknya mengerjakan hal lain yang bisa dilakukan, seperti penyaluran C-Pemberitahuan ke kecamatan untuk diteruskan ke kelurahan/desa.
Sesuai ketentuan yang berlaku, tiga hari sebelum pemungutan suara KPU Kotim melalui jajarannya harus memberitahukan kepada pemilih, baik itu terkait surat memilih, nomor TPS dan antrean.
Disamping itu, mengingat Kotim saat ini tengah diliputi musim hujan pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD setempat guna mengantisipasi dampak hujan dengan intensitas tinggi terutama pada wilayah yang rawan banjir.
Baca juga: Pacu semangat Pengawas pemilihan, Bawaslu Kotim gelar apel siaga
“Kami masih memetakan untuk lokasi TPS yang rawan banjir sambil berkoordinasi dengan instansi terkait, tapi perlu diketahui lokasi TPS itu tidak mutlak. Misalnya, ketika banjir maka lokasi TPS bisa digeser ke tempat yang lebih representatif,” jelasnya.
Ia menambahkan, sama seperti pada Pemilu 2024 lalu, penyaluran logistik akan mengutamakan daerah yang terjauh dan kondisi geografis sulit.
Dalam hal ini KPU senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum guna membantu kelancaran penyaluran logistik Pilkada, terlebih pada jalur-jalur yang melewati area perusahaan besar swasta (PBS).
Pemerintah daerah diharapkan bisa berkomunikasi lebih awal ke pihak PBS agar bisa turut membantu kelancaran penyaluran logistik Pilkada.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait pendistribusian logistik Pilkada ini. Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar dan tanpa kendala,” demikian Rifqi.
Sehubungan dengan Pilkada 2024, KPU Kotim menetapkan 309.973 DPT meliputi 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan. Dengan jumlah TPS 667 titik yang tersebar di 17 kecamatan di Kotim.
KPU Kotim juga telah melakukan klasifikasi pemilih berdasarkan usia yang dibagi dalam lima kategori. Kategori dengan jumlah terbanyak adalah usia 27-42 tahun atau generasi milenial (Gen-Y) sebanyak 114.097 pemilih.
Selanjutnya, usia 43-58 tahun atau generasi X (Gen-X) 85.883 pemilih, usia kurang dari 27 tahun atau generasi Z (Gen-Z) 79.054 pemilih, usia 59-77 tahun atau baby boomers 28.561 pemilih dan usia lebih dari 77 tahun atau pre baby boomers 2.378 pemilih.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan perluas jangkauan perlindungan untuk masyarakat Kotim lewat GBUWC
Baca juga: KPU Kotim ajak ribuan peserta jalan sehat gunakan hak pilih
Baca juga: Dinsos Kotim hentikan penyaluran bansos sampai Pilkada selesai