Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengajak masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik saat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Sebagai bupati, saya mengimbau seluruh masyarakat yang punya hak pilih, tolong pada tanggal 27 November turun ke TPS. Gunakan hak pilih dengan baik. Sayang, ini agenda lima tahunan," ujar Halikinnor di Sampit, Senin.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur, daftar pemilih tetap (DPT) di daerah ini sebanyak 309.973 pemilih, terdiri 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan. Pemilih tersebut terdaftar di 667 TPS yang tersebar di 185 desa/kelurahan di 17 kecamatan.
Menurut Halikinnor, pilkada merupakan momen bagi masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam memilih pemimpin. Suara masyarakat akan turut menentukan terhadap nasib kemajuan daerah ini lima tahun ke depan.
Warga diimbau menggunakan hak pilih dengan baik sesuai hati nurani masing-masing. Perbedaan dalam pilihan politik merupakan hal biasa sehingga tidak perlu dipermasalahkan.
"Jangan sampai karena berbeda pilihan, sampai berselisih. Ada tetangga yang sampai tidak bertegur sapa lagi. Jangan seperti itu. Biasa saja soal politik ini," kata Halikinnor.
Seperti diketahui, pada Pilkada 2024 ini masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, serta Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.
Baca juga: Disdik Kotim tegaskan program Makan Bergizi Gratis tunggu petunjuk pusat
Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur sudah mendistribusikan logistik pilkada. Pendistribusian dilaksanakan pada 23-25 November ke 17 kecamatan yang ada di daerah ini.
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sejak awal KPU Kotawaringin Timur juga terus berupa mewujudkan peningkatan partisipasi pemilih karena ini memang menjadi salah satu indikator pemilu yang sukses. Oleh karena itu hal ini menjadi perhatian serius.
Rifqi mengaku bersyukur karena partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2024 cukup tinggi yakni di atas 80 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding saat Pemilu Legislatif 2019 lalu yang hanya 74,64 persen.
Menurutnya, peningkatan partisipasi masyarakat tentunya bukan hanya hasil kerja KPU yang gencar melaksanakan sosialisasi pemilu, tetapi merupakan kerja semua pihak, baik pemerintah daerah, partai politik, serta calon legislatif.
Namun diakuinya, dari beberapa kali pilkada yang dia amati, tingkat partisipasi pemilih biasanya lebih rendah dibanding saat Pemilu Legislatif.
Ada beberapa hal yang turut berpengaruh, salah satunya misalkan ketika dalam Pemilu Legislatif itu banyak pihak yang terlibat untuk mendorong masyarakat datang ke tempat pemungutan suara untuk menggunakan hal pilihnya.
"Kondisi ini tentu berbeda dengan pilkada. Tapi kami berupaya agar partisipasi pemilih tetap tinggi. Jadi kalau saat Pilkada 2020 itu di angka 60 persen lebih, harapan kami pada Pilkada 2024 ini bisa di angka 70 persen, bahkan lebih," demikian Rifqi.
Baca juga: Bawaslu Kotim tertibkan APK di masa tenang
Baca juga: Bawaslu Kotim pastikan kesiapan saksi paslon jelang pilkada
Baca juga: Polres Kotim petakan 51 TPS rawan pada Pilkada 2024
Bupati Kotim ajak masyarakat gunakan hak pilih
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor saat memantau pendistribusian logistik Pilkada 2024, Senin (25/11/2024). ANTARA/Norjani