Sampit (ANTARA) - Masih maraknya aksi balap liar di jalan raya di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tidak hanya dikeluhkan masyarakat, tetapi juga Wakil Bupati Irawati yang menilai tindakan para pelaku mengancam keselamatan warga. 

"Setiap malam Minggu jam 02.00 sampai subuh itu bali (balapan) di Terowongan Nur Mentaya itu ramainya luar biasa. Kita mau menegur itu tidak bisa karena dia masing-masing bawa kayu. Motornya motor biasa saja tetapi mereka ratusan," kata Irawati di Sampit, Sabtu malam.

Irawati mengaku miris dengan kondisi tersebut. Generasi muda yang menjadi harapan di masa depan, terjerumus  perilaku negatif balapan liar yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Tindakan para remaja tersebut juga dapat merusak pandangan terhadap Terowongan Nur Mentaya yang kini menjadi ikon baru lokasi wisata kebanggaan masyarakat. Balapan liar itu juga membahayakan warga dan pengendara yang melintas di objek wisata yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut tersebut.

Irawati menyampaikan hal ini karena mengaku menyaksikan sendiri kondisi di lapangan. Dia sudah beberapa kali turun langsung ke lokasi dan menyaksikan sendiri para remaja melakukan balap liar di kawasan Terowongan Nur Mentaya.

Baca juga: Polres Kotim ringkus terduga pelaku rudapaksa murid SD

Menurut Irawati, aksi balapan liar itu terjadi mulai pukul 02.00 WIB hingga menjelang pagi. Para remaja itu hanya berhenti saat azan Subuh, kemudian melanjutkan balapan hingga menjelang pagi.

Irawati mengaku juga sudah menyampaikan hal itu ke Polsek Baamang yang lokasinya berada di sisi jalan kawasan Terowongan Nur Mentaya. Namun pihak polsek beralasan kewalahan menangani karena keterbatasan personel.

Meski begitu, Irawati sangat berharap ini bisa segera diatasi. Apapun alasannya, masalah ini harus ditanggulangi karena aksi balapan liar sangat merugikan dan membahayakan para pelaku dan masyarakat. 

Irawati juga mengajak generasi muda untuk menghindari perilaku negatif seperti pergaulan bebas, narkoba dan balapan liar. Generasi muda diharapkan meningkatkan kegiatan-kegiatan positif demi masa depan yang lebih baik bagi pribadi, daerah dan bangsa.

"Ayo kita sama-sama mencari kegiatan yang positif. Jangan lagi lah seperti itu karena itu sangat berbahaya sekali bagi diri sendiri dan orang lain. Kalau ada masalah di jalanan, keluarga juga akan terlibat. Jadi sayangi diri dan sayangi keluarga," demikian Irawati. 

Baca juga: Pengadilan Negeri Sampit perlu tambahan hakim dan panitera

Baca juga: Dinkes Kotim siap pastikan menu MBG penuhi standar kecukupan gizi

Baca juga: DAD Kotim soroti penanganan dua kasus hukum


Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025