Sampit (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mencatat luas panen tanaman pangan di kabupaten ini pada 2024 lalu mencapai 11.304 hektare.
"Pada sektor tanaman pangan, hasil luas panen Kabupaten Kotawaringin Timur 2024 sebesar 11.304 hektare. Sedangkan untuk produksi padi dan produktivitas sebesar 41.631 ton dan 3,68 ton/hektare," kata Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman di Sampit, Jumat.
Eddy menjelaskan, data pertanian yang dirilis pada Kabupaten Kotawaringin Timur dalam Angka 2025 utamanya bersumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur dan dari pengumpulan data BPS Kabupaten Kotawaringin Timur.
Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen dan produktivitas yakni hasil per hektare. Produksi tanaman pangan merupakan hasil perkalian antara luas panen dengan produktivitas.
Jenis data tanaman pangan yang dikumpulkan mencakup padi dan palawija yakni jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
Pengumpulan data Produktivitas dilakukan melalui pengukuran langsung pada plot ubinan, berukuran 2,5 m x2,5 m. Pengumpulan data produktivitas dilakukan pada waktu panen petani.
Sejak 2019 lalu, pengumpulan data luas panen padi dilakukan setiap bulan melalui kegiatan pendataan statistik pertanian tanaman pangan dengan metode kerangka sampel area (KSA), yang dilaksanakan oleh mitra statistik maupun organik BPS pada tujuh hari terakhir setiap bulan.
Namun, untuk luas panen tanaman palawija masih
menggunakan laporan SP-Palawija dari Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur. Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui Survei Ubinan dengan pendekatan rumah tangga menggunakan formulir SUB-S.
Baca juga: Legislator Kalteng kecam dugaan aksi penjualan anak di bawah umur di Kotim
Pengumpulan data luas lahan pertanian baik sawah maupun bukan sawah dilakukan setiap tahun oleh KCD/Mantri Tani dengan menggunakan formulir SP Lahan.
Data luas lahan sawah dan non sawah yang dilaporkan adalah kondisi akhir tahun yang berada di wilayah administrasi kecamatan mencakup lahan yang diusahakan oleh rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan lain-lain.
Produksi padi mencakup padi sawah dan padi ladang. Data produksi padi dan palawija yang disajikan adalah dalam kualitas gabah kering giling (padi), pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan umbi basah (ubikayu dan ubi jalar).
Eddy menegaskan, tugas BPS dalam hal ini hanya memotret kondisi di lapangan dan tidak masuk pada masalah teknis pelaksanaan. Data yang termuat di antaranya data luas panen berbagai komoditas seperti tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Untuk sektor hortikultura, komoditas sayuran primadona di Kotawaringin Timur pada 2024 adalah semangka dengan banyak produksi sebesar 4.705 kuintal. Sedangkan untuk tanaman biofarmaka, komoditas dengan produksi terbesar adalah Laos yaitu 47.175 kg.
Selain kedua sektor tersebut, Kotawaringin Timur dikenal sebagai sentra perkebunan dengan penghasil kelapa sawit dan karet. Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur pada 2024, tercatat produksi kelapa sawit sebesar 53.525,58 ton. Hasil perkebunan terbanyak kedua adalah komoditas karet dengan produksi sebesar 22.755,99 ton.
Sementara itu, data perikanan di Kotawaringin Timur terdiri dari perikanan laut dan perikanan darat. Untuk perikanan laut, kecamatan yang menjadi pusatnya ada tiga yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Pulau Hanaut dan Kecamatan Teluk Sampit.
"Pada data perikanan terlihat bahwa produksi perikanan darat terbesar Kabupaten Kotawaringin Timur ada pada jenis perairan sungai. Dalam hal ini Sungai Mentaya menjadi penyumbang terbanyak dari hasil produksi perikanan sungai kabupaten ini. Secara lebih spesifik, komoditas ikan terbanyak adalah ikan patin," demikian Eddy Surahman.
Baca juga: 10.133 penduduk Kotim masih menganggur, terbanyak lulusan SMA
Baca juga: Pemkab Kotim berharap PT Sampit tetap beroperasi
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan PAD sikapi efisiensi anggaran